https://www.4xinsta.com/forex_humor
Sanksi Washington Hantam 59 Perusahaan China

Beijing telah dikejutkan oleh sanksi "tak berguna" dari Gedung Putih. Partai Komunis China dan media massa mengulangi pernyataan seperti mantra bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh Washington sia-sia. Meski demikian, pembatasan ekonomi yang diberlakukan selangkah demi selangkah justru menggerogoti perekonomian China.
Menanggapi setiap gelombang sanksi dari Washington, otoritas China bersikeras bahwa ekonomi nasional jelas diuntungkan. Tercatat, langkah terakhir Washington memicu respons tajam dari Beijing. Presiden AS, Joe Biden, mengumumkan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika akan dilarang berinvestasi di perusahaan teknologi tinggi dan pertahanan China. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, berkomentar dengan keras bahwa pembatasan dari Gedung Putih tersebut membuktikan Washington tidak menghormati hukum pasar global. Di bawah perintah eksekutif baru, investor AS akan dilarang membeli atau menjual sekuritas yang diperdagangkan secara publik dari selusin perusahaan China. Pejabat tinggi Beijing mengecam keputusan untuk memperluas daftar perusahaan China ini serta menuntut agar Presiden AS menarik daftar hitam tersebut.
Pada awal Juni, pemimpin AS mengeluarkan perintah eksekutif dengan daftar hitam berisi 59 perusahaan teknologi tinggi dan militer China yang menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan nasional AS, melanggar hak dan kebebasan etnis minoritas serta memicu penindasan di masyarakat AS. Sanksi tersebut tentu saja menghantam raksasa komunikasi Huawei, yang diduga terlibat dalam pengawasan warga. Daftar hitam juga mencakup China General Nuclear Power Corporation (CNNC) dan Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), salah satu produsen semikonduktor terbesar di dunia.
Diumumkan 29 June 2021
© InstaForex Group
Sanksi Washington Hantam 59 Perusahaan China

Beijing telah dikejutkan oleh sanksi "tak berguna" dari Gedung Putih. Partai Komunis China dan media massa mengulangi pernyataan seperti mantra bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh Washington sia-sia. Meski demikian, pembatasan ekonomi yang diberlakukan selangkah demi selangkah justru menggerogoti perekonomian China.
Menanggapi setiap gelombang sanksi dari Washington, otoritas China bersikeras bahwa ekonomi nasional jelas diuntungkan. Tercatat, langkah terakhir Washington memicu respons tajam dari Beijing. Presiden AS, Joe Biden, mengumumkan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika akan dilarang berinvestasi di perusahaan teknologi tinggi dan pertahanan China. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, berkomentar dengan keras bahwa pembatasan dari Gedung Putih tersebut membuktikan Washington tidak menghormati hukum pasar global. Di bawah perintah eksekutif baru, investor AS akan dilarang membeli atau menjual sekuritas yang diperdagangkan secara publik dari selusin perusahaan China. Pejabat tinggi Beijing mengecam keputusan untuk memperluas daftar perusahaan China ini serta menuntut agar Presiden AS menarik daftar hitam tersebut.
Pada awal Juni, pemimpin AS mengeluarkan perintah eksekutif dengan daftar hitam berisi 59 perusahaan teknologi tinggi dan militer China yang menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan nasional AS, melanggar hak dan kebebasan etnis minoritas serta memicu penindasan di masyarakat AS. Sanksi tersebut tentu saja menghantam raksasa komunikasi Huawei, yang diduga terlibat dalam pengawasan warga. Daftar hitam juga mencakup China General Nuclear Power Corporation (CNNC) dan Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), salah satu produsen semikonduktor terbesar di dunia.
Diumumkan 29 June 2021
© InstaForex Group


















