rahmatrabani
Member
- Credits
- 0
Mengenal Strategi Day Trading
Pernahkah Anda mendengar jenis strategi Day Trading? Cara trading satu ini adalah "kawan" dari strategi Scalping, Swing Trading, hingga Position Trading. Keempat jenis strategi tersebut dapat Anda anggap sebagai kawan karena mereka dikategorikan berdasarkan time frame yang digunakan. Scalping biasanya menggunakan time frame kecil mulai dari 1M hingga 30M, Day Trading menggunakan time frame 1H, 4H, serta 1D, Swing Trading menggunakan 1W (mingguan), sementara Position Trading menggunakan time frame 1Mo (bulanan).
Di antara empat jenis strategi trading tersebut, satu yang menjadi favorit trader adalah Day Trading. Jenis strategi satu ini memungkinkan Anda untuk buka-tutup posisi dalam sehari. Selain itu, strategi ini juga biasanya didukung oleh penggunaan indikator teknikal, mulai dari yang paling sederhana seperti Moving Average, hingga Keltner Channel yang mirip Bollinger Bands. Dalam artikel kali ini, Anda akan disuguhkan ulasan lengkap mengenai tips trading menggunakan Keltner Channel untuk para Day Trader.
Sekilas Tentang Strategi Day Trading
Day Trader adalah istilah yang umum digunakan untuk menyebut orang-orang yang memiliki gaya trading jangka pendek. Biasanya, mereka akan membuka dan menutup posisi perdagangan di pasar forex dalam tempo satu hari saja, atau bahkan kurang dari itu. Beberapa alasan mengapa orang memilih strategi Day Trading adalah karena tidak suka mempertahankan posisi perdagangan hingga berhari-hari dan ingin mendapatkan kepastian profit atau loss dengan cepat. Meskipun demikian, mereka tak lantas tertarik untuk bertrading kilat ala Scalping yang identik dengan stick to windows all the time.
Namun tahukah Anda, strategi ini rupanya dipercaya hanya berhasil untuk 10% pemula. Menurut beberapa studi, 90% trader mengalami kerugian dari penggunaan strategi ini. Iming-iming profit dalam sehari menjadi "motivasi" trader untuk segera terjun dalam Day Trading, meski bekal dalam dirinya belum mumpuni.
Selain karena skill yang kurang ciamik, kegagalan Day Trading juga disebabkan oleh besarnya modal yang harus dimiliki. Jika Anda tertantang untuk menjadi Day Trader, pastikan modal trading yang Anda miliki cukup besar (sudah termasuk leverage), agar transaksi rutin harian dapat mencapai BEP (Break Even Point) dengan pengeluaran.
Meskipun demikian, bukan berarti Anda tak bisa jadi bagian dari 10% Day Trader yang berhasil. Asal Anda tahu dasar-dasarnya, bagaimana cara membaca sentimen pasar harian, serta mengupayakan agar kondisi psikologis tetap tenang, maka profit harian bisa jadi Anda kantongi. Pun, gunakan juga bantuan berbagai indikator teknikal agar sinyal trading harian Anda kian terkonfirmasi.
Dalam artikel kali ini, salah satu indikator teknikal yang bisa Anda gunakan sebagai pelengkap Day Trading adalah indikator Keltner Channel. Meski sekilas tampak mirip dengan Bollinger Bands, tetapi indikator ini berbasis pada perhitungan Average True Range (ATR) sebagai pengukur volatilitas harga. Di samping itu, tampilan Keltner Channel cenderung lebih rapat dibandingkan Bollinger Bands, sehingga memudahkan Anda untuk mengambil sinyal dari penutupan harga di luar channel.