10/12/2019 - GBPUSD
Pemilihan umum Inggris pada tanggal 12 Desember semakin dekat, dan Partai Konservatif masih memiliki kemungkinan menang yang lebih tinggi. Karena Partai Konservatif telah memimpin sejak awal, pasar mencerna terus-menerus ekspektasi ini. Oleh karena itu, jika Johnson memenangi pemilu ini, hasilnya akan baik dan akan mendorong nilai tukar GBP.
Selain itu, pemilihan Mantan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, adalah hasil dari parlemen yang ditangguhkan, sehingga masih harus melewati beberapa tahap legislatif dan pemungutan suara ulang. Oleh karena itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Inggris kali ini adalah lewat cara apakah Johnson akan menang, dan apakah akan sekali lagi melewati penangguhan hasil parlemen. Jika demikian, perlawanan legislatif untuk mencapai perjanjian Brexit baru akan menjadi lebih berat, sehingga akan menyebabkan nilai tukar GBP turun.
Terakhir, dukungan utama untuk GBP adalah berkurangnya risiko Hard Brexit. Namun, bahkan jika Brexit berjalan lancar, fakta bahwa ekonomi Inggris relatif lemah akan membatasi kenaikan nilai tukar GDP, dan permintaan untuk penurunan suku bunga Bank of England untuk jangka pendek masih kuat. Hal ini dapat dibuktikan dari data-data seperti pengangguran, inflasi, GDP, dan lainnya.
Oleh karena itu, terlepas hasil dari pemilihan umum, dalam jangka menengah, nilai tukar GDP tidak dapat dianggap akan berada pada uptrend. Bahkan sebaliknya, jika kita dapat menggunakan kenaikan nilai tukar yang disebabkan oleh pemilihan umum, dan menemukan peluang sell untuk jangka menengah, ini barulah sesuatu yang harus difokuskan oleh para investor, lakukan langkah demi langkah.
Ada 3 poin penting dalam grafik diatas:
(1) Dari grafik mingguan saat ini, nilai tukar sedang berkonsolidasi di dekat garis bawah resistance, bisa naik maupun turun, tidak terlalu jelas arahnya.
(2) Dari struktur Elliott Wave, dapat dilihat bahwa sekarang pasar sedang memasuki tahap gelombang 5. Setelah gelombang 5 berakhir, pasar akan memasuki tahap retracement. Tetapi jika posisi nilai tukar saat ini dapat kembali naik hingga 100 poin, pola gelombang akan perlu ditata ulang, yaitu keseluruhan pergerakan nilai tukar dari posisi 1,2195 sejak Oktober 2019 akan dianggap sebagai gelombang 3 impulsif, dan ruang kenaikan akan terus ada.
(3) Baik faktor perdagangan yang ringan saat ini maupun keraguan pada saat nilai tukar berada pada posisi tinggi, singkatnya, kurangnya kepercayaan pasar pada tindak lanjut di posisi tinggi. Oleh karena itu, akan menimbulkan adanya divergensi, yang akan mengarah pada koreksi retracement . Selain itu, juga terlihat pasivasi, sehingga diperlukan adanya koreksi secara teknikal.
Kesimpulan: Di bawah situasi ketidakpastian yang tinggi, operasi untuk kita dapat mengurangi posisi yang terbuka dan selalu meletakkan stop loss. Trading jangka pendek berfokus pada peluang sell yang ditimbulkan oleh koreksi dari divergensi maupun pasivasi.
Strategi Trading (GBPUSD):
Referensi 1: Sell di kisaran 1,3160-1,3170, Stop Loss 1,3195, Target 1,3120-1,3070;
Referensi 2: Sell di kisaran 1,3195-1,3205, Stop Loss 1,3230, Target 1,3150-1,3100.