1. This site uses cookies. By continuing to use this site, you are agreeing to our use of cookies. Learn More.
  2. Welcome back! Thank you for being a part of this Traders Community. Let's discuss and share :)
    Selamat datang kembali! Trimakasih telah menjadi bagian dari Komunitas Trader ini. Mari berdiskusi dan berbagi :)
    Dismiss Notice

Welcome Bonus $100 tanpa Deposit dari ForexChief

Discussion in 'Iklan - Advertising' started by jakaduriat, 14 May 2018.

  1. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Gagal Lanjutkan Reli, AUD/USD Dibayangi Tekanan Jual
    Pelemahan Aussie tidak terlepas dari faktor kenaikan Yields Obligasi AS, yang ditunjang oleh semakin mencoloknya perbedaan kebijakan moneter antara AS dengan China.

    Pergerakan Dolar Australia terkoreksi dan ditutup melemah pada perdagangan hari Senin. AUD/USD gagal melanjutkan reli bullish yang terbentuk sejak Jumat pekan lalu (20 Juli), tidak lain karena perbedaan kebijakan moneter antara AS dan China yang semakin terlihat. Faktor tersebut membuat Yields Obligasi AS naik dan meningkatkan tekanan jual untuk AUD.

    Dolar Ausralia gagal mendapatkan momentum reli di awal pekan karena muncul tanda-tanda perbedaan yang semakin mencolok terkait kebijakan moneter Beijing dan Washington. "... tampaknya sudah ada upaya dari pembuat kebijakan moneter China untuk memberikan dukungan stimulus," kata Richard Grace, Kepala Analis FX di Commonwealth Bank.

    Grace menambahkan bahwa langkah dukungan ekonomi oleh pejabat China itu bersifat tidak agresif. Dalam hal ini, PBoC dikabarkan berencana menyalurkan dana sebesar 502 miliar Yuan (sekitar 74 miliar Dolar) dalam bentuk pinjaman dengan jangka satu tahun, melalui fasilitas pinjaman jangka menengah. Kebijakan semacam itu tentu menciptakan divergensi dengan langkah bank sentral AS, yang saat ini sedang bersemangat mengimplementasikan kenaikan suku bunga secara bertahap.

    Dolar Australia Tertekan Yields Obligasi AS
    Divergensi kebijakan moneter AS dan China berefek pada kenaikan Yields Treasury AS, yang kemudian mendukung penguatan Dolar. Harga penutupan sesi perdagangan Senin (23 Juli), Yields AS untuk tenor 2 tahun naik 4 basis poin menjadi 2.62 persen, sedangkan Yields tenor 10 tahun naik 7 basis poin menjadi 2.95 persen.

    Tak ayal, pertumbuhan Yields Obligasi AS berkontribusi pada meningkatnya tekanan jual untuk Dolar Australia. Pada pukul 4:00 WIB tadi, pair AUD/USD melemah -0.55 persen. Saat berita ini ditulis, pasangan mata uang tersebut masih mempertahankan kecenderungan bearish, meski pergerakannya terbatas di area 0.7381.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  2. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Dolar AS Stabil Jelang Pertemuan Presiden AS Dan Komisi Eropa
    Data Kepercayaan IFO Jerman tak pengaruhi pasar forex karena sedang menantikan hasil pertemuan antara Donald Trump dan Jean Claude Juncker.

    Dolar AS stabil terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi Eropa, Rabu (25/Juli) sore ini. Data Kepercayaan IFO Jerman tak banyak berpengaruh, karena pasar sedang menantikan hasil pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Jean Claude Juncker. Kedua pejabat negara tersebut diagendakan untuk membicarakan masalah bea impor yang telah diterapkan Trump terhadap sejumlah negara, termasuk Uni Eropa.

    Penurunan Dalam Indeks Ifo Jerman Tak Pengaruhi EUR/USD
    EUR/USD menguat tipis ke angka 1.1697, dari angka 1.1681 yang tercapai di sesi sebelumnya. Pasangan mata uang tersebut tampak mengabaikan data Kepercayaan Bisnis Ifo Jerman yang sore ini dilaporkan menurun.

    Sementara itu, Dolar AS juga belum menunjukkan penguatan terhadap mata uang-mata uang safe haven. USD/JPY tampak flat di level rendah, dengan diperdagangkan di angka 111.08. Sementara USD/CHF malah turun ke angka 0.9912, dari 0.9916.

    Lembaga statistik ekonomi yang berpusat di Munich, Ifo, mencatat bahwa Indeks Iklim Bisnis Jerman turun ke 101.7 dari 101.8 pada bulan Juni. Beruntung, penurunan tipis tersebut tak seburuk perkiraan yakni di level 101.5.

    "Perusahaan-perusahaan (di Jerman) masih menunjukkan kepuasan dengan situasi bisnis mereka saat ini; mereka hanya memundurkan sedikit ekspektasi mereka... Ekonomi Jerman terus berekspansi, tetapi dalam laju yang lebih lambat," kata Clemens Fuest, Kepala Ifo.

    Pasar Forex Menantikan Pertemuan Trump-Juncker
    Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker akan menemui Presiden AS Donald Trump di Washington untuk mendiskusikan penerapan bea impor untuk baja dan alumunium, serta rencana tambahan bea impor terhadap mobil-mobil buatan Eropa.

    Tak ayal, pertumbuhan Yields Obligasi AS berkontribusi pada meningkatnya tekanan jual untuk Dolar Australia. Pada pukul 4:00 WIB tadi, pair AUD/USD melemah -0.55 persen. Saat berita ini ditulis, pasangan mata uang tersebut masih mempertahankan kecenderungan bearish, meski pergerakannya terbatas di area 0.7381.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  3. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Ulasan USD/JPY: JPY Lacak CNY, Fokus Pada MA 50-Hari
    Pada saat penulisan, USD/JPY diperdagangkan di terendah sesi 110,95, setelah mencatat tertinggi 111,25 sebelumnya hari ini.
    Pasangan mata uang ini mempertahankan support MA 50-hari yang sangat penting kemarin, melacak penurunan dalam yuan China.
    Mata uang China tetap menjadi jangkar bagi mata uang Asia, setelah memandu pasar FX selama lebih dari sebulan sekarang. Selain itu, devaluasi CNY oleh PBoC baru-baru ini setelah perang dagang China-AS telah memaksa penyelarasan serupa di JPY dan mata uang Asia lainnya.

    Konsekuensinya, kenaikan CNY membantu mata uang Asia naik terhadap USD sementara penurunan CNY menghasilkan reli USD berbasis luas. Penurunan dari tertinggi 111,25 yang terlihat saat ini dapat dikaitkan dengan pemulihan CNY dari terendah sesi 6,8215 per USD ke 6,8034 per USD.
    Fokus pada MA 50-hari
    [​IMG]

    Moving average membalikkan pullback yang terlihat pada bulan Mei dan Juni dan karenanya merupakan level penting yang harus diwaspadai dalam jangka pendek.

    Penutupan di bawah MA 50-hari di 110,55 akan menambah kepercayaan terhadap penembusan garis tren naik (dari terendah Maret) dan akan membuka kemungkinan untuk turun lebih dalam di bawah 110,00 (level psikologis).

    Di sisi lain, penutupan di atas 111,38 (tertinggi Rabu) akan memvalidasi candle outside-day bullish kemarin dan menetapkan pasangan ini di jalur menuju tertinggi baru-baru ini di 113,17.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  4. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    EUR/USD Sideways Jelang Pertemuan Trump-Juncker
    Dolar AS dan Euro diperdagangkan sideways menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden European Commission, Jean-Claude Juncker, nanti malam.

    Seputarforex.com - Dolar AS dan Euro diperdagangkan sideways Rabu (25/Juli) pagi ini, menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden European Commission, Jean-Claude Juncker, yang berlangsung nanti malam.

    Indeks Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor tak banyak menunjukkan perubahan dengan menduduki level 94.555, masih cukup jauh dari level rendah dua pekan yang tercapao di 94.207. Sedangkan EUR/USD diperdagangkan sideways dalam rentang yang sempit pada harga 1.1679 saat berita ini ditulis.

    Euro Defensif Jelang Pertemuan Trump-Juncker

    Jean-Claude Juncker akan menemui Donald Trump di Washington hari ini untuk membicarakan masalah kebijakan perdagangan. Pertemuan tersebut digelar setelah Trump menerapkan bea impor untuk baja dan alumunium dari Uni Eropa, serta rencana ekstensi bea impor ke sektor otomotif. Kekhawatiran akan keputusan kebijakan perdagangan yang akan dihasilkan dari pertemuan kedua petinggi negara tersebut, membuat para trader berhati-hati dalam memperdagangkan EUR/USD.
    [​IMG]
    Juncker Akan Lakukan Pendekatan Solutif

    Kemarin malam, Trump mencuitkan kalimat "Tariffs are the greatest!" melalui akun Twitternya. Hal itu sengaja ia lakukan menjelang pertemuannya dengan Presiden Uni Eropa, untuk menunjukkan bahwa ia akan tetap kukuh pada kebijakan bea impornya.

    Kicaun tersebut merefleksikan bahwa Trump ingin agar negara lain berhenti memperlakukan Amerika secara tak adil, dan memahami bahwa agenda proteksi perdagangan yang diimplementasikannya sekarang ini serius dan tegas. Namun konsekuensi kebijakan tersebut dapat dinegosiasikan, dengan catatan, kesepakatan harus adil.

    Sementara itu, nara sumber Uni Eropa anonim yang dikutip oleh Bloomberg mengatakan, Juncker tak akan membuat "kesepakatan besar" ataupun penawaran saat tiba di Gedung Putih nanti. Presiden Uni Eropa tersebut hanya akan mencoba memahami apa kemauan Presiden AS, dengan pendekatan yang solutif tanpa perselisihan.
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  5. B4salamah74

    B4salamah74 New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    welcome bonus omomg kosong!!!
     
  6. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Aggregator Likuiditas
    Kebutuhan untuk merancang teknologi arsitektur tinggi di-rumah dari agregasi likuiditas tidak hanya ditentukan oleh kekurangan dari teknologi yang ditawarkan di pasar, tetapi juga oleh keinginan untuk menghilangkan semua resiko dari model agensi STP/NDD yang terkait dengan konsentrasi semua omset perusahaan trading dalam satu penyedia likuiditas. Ini bukan rahasia bahwa desentralisasi tingkat tinggi pasar mata uang memungkinkan para pelaku pasar terbesar untuk menggunakan algoritma yang bervariasi untuk kustomisasi dari feed, yang pada akhirnya broker memperoleh dan menjual kembali likuiditas untuk menciptakan teknologi mereka sendiri untuk memberikan harga tebaik dalam order yang mereka berikan kepada konsumen.

    Pada saat meluncurkan agregator likuiditas, ForexChief terus bekerja untuk mengembangkannya. Struktur modular sistem yang memungkinkan tidak hanya untuk mengatur likuiditas dari platform ECN, bank, pelaku pasar, dan broker besar bersatu untuk mengambil kualitas order eksekusi perdagangan dengan tingkatan yang baru. Pada akhirnya, dikarenakan peralatan teknologi di bidang agregasi likuiditas yang disediakan oleh sejumlah besar penyedia yang membentuk keunggulan kompetitif dari broker valuta asing. Dengan cara ini, perkembangan inovatif berperan penting dalam memperluas kemungkinan skema lembaga dan memungkinkan perusahaan untuk menawarkan kepada trader eksekusi order dengan kecepatan tinggi, spread yang rendah, rendahnya tingkat slippage dan jumlah order yang ditolak.

    Dengan memperhitungkan kredit perdagangan yang dapat digunakan sebagai jaminan margin untuk transaksi, serta kondisi yang menguntungkan dari program bonus, klien ForexChief memiliki kesempatan untuk meningkatkan hasil perdagangan mereka secara signifikan. Seiring dengan kebijakan yang transparan dari eksekusi order klien dengan asumsi pada tingkat yang sama, slippage positif dan negatif, model agregator berdiri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari logika bisnis perusahaan dan memungkinkan untuk bersaing dengan penyedia terbesar di pasar valuta asing. Pada akhirnya, pengembangan teknologi STP/NDD dengan cara modul integrasi agregator dengan platform MetaTrader 4 membuat peluang tidak hanya untuk menghiasi kondisi perdagangan, tetapi juga memungkinkan untuk menghasilkan suasana yang nyaman bagi para trader sistematis.

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  7. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Kebijakan Eksekusi Order

    KECEPATAN EKSEKUSI ORDER SELAMA PENGUMUMAN BERITA EKONOMI

    Secara rata-rata, kecepatan eksekusi order klien dari saat mereka masuk ke server perdagangan dan sampai saat mengirimkan konfirmasi ke klien adalah 100 ms.

    Namun, berdasarkan sifat transaksi off-exchange, bank yang menjual likuiditas memiliki apa yang disebut "last look" kondisi yang memberi mereka hak untuk

    "menahan proses order sampai kondisi pasar telah diklarifikasi". Itu berarti bahwa trader yang mengirim order untuk membuka posisi pada saat pengumuman

    berita, mungkin mengalami keterlambatan eksekusi order (waktu pemrosesan order dapat ditingkatkan hingga 3 detik). Itu tidak berarti bahwa semua order yang

    sama akan dijalankan dengan penundaan. Namun, ada kemungkinan seperti itu, dan perusahaan menganjurkan trader untuk merencanakan resiko tersebut dalam

    sistem perdagangan mereka.


    POSISI PENUTUPAN WAJIB KARENA MENINGKATNYA SPREAD

    Terlepas dari kenyataan bahwa pedagang mungkin memiliki «hedged position», yaitu short position cocok untuk long position, stop-out (menutup paksa posisi

    karena kurangnya dana ) masih dapat terjadi pada akun. Biasanya, situasi ini adalah hasil dari spread yang melebar secara signifikan melebihi nilai rata-rata pada saat

    pengumuman berita ekonomi. Itu berarti bahwa trader memiliki kesempatan untuk melakukan transaksi dalam kasus spread yang sangat rendah. Namun tidak

    mungkin untuk memprediksi waktu peningkatan tajam dalam spread.


    KREDIT PERDAGANGAN

    Kredit perdagangan merupakan leverage tambahan yang memungkinkan untuk meningkatkan posisi perdagangan dan sebagai kesempatan untuk menambah

    potensi profit. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa ukuran posisi terus bertambah dengan mengorbankan dana tambahan, potensial jumlah kerugian dana yang

    menanti trader dalam kasus perubahan quote tidak berhasil bertambah juga.

    Jika ada kredit trading aktif di akun, penutupan paksa posisi mungkin terjadi hanya dalam dua kasus: jika tingkat margin mencapai 30% atau jumlah dana pada akun
    menjadi di bawah jumlah kredit yang aktif. Trader harus sepenuhnya menyadari resiko yang timbul apabila terjadi penggunaan kredit trading.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  8. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Dolar AS Sideways Jelang Rentetan Kebijakan Bank Sentral

    Pelaku pasar tak mengambil posisi karena pekan ini merupakan pekan yang penuh berita penting. Ada 3 bank sentral mayor yang akan merilis kebijakan moneter masing-masing.

    Memasuki sesi Eropa pada hari Senin (30/Juli) sore, Dolar AS sideways terhadap mata uang-mata uang mayor. Pekan ini merupakan minggu yang penuh berita penting, karena 3 bank sentral mayor akan merilis kebijakan moneternya. Oleh sebab itu, para investor memilih untuk menyingkir sementara dari pasar dan tidak mengambil posisi besar.

    Pelaku Pasar Tak Mau Ambil Posisi Besar

    Bank of Japan (BoJ) baru akan mengakhiri rapatnya besok Selasa (31/Juli). Sementara itu, Federal Reserve AS akan mengumumkan kebijakannya pada hari Kamis (02/Juli) dini hari. Sedangkan Bank of England (BoE) diekspektasikan akan menaikkan suku bunga pada hari Kamis sore.

    "Minggu ini akan menjadi minggu yang aktif, banyak sekali event berisiko," kata Manuel Oliveri, analis Credit Agricole, kepada Reuters. "Pasar sangat range-bound dan tampaknya tak ada banyak motivasi untuk masuk ke posisi besar," lanjutnya.

    Menurut Oliveri, data penempatan posisi menunjukkan bahwa posisi net long Dolar masih berada pada jumlah terbesarnya dalam beberapa bulan. Sementara itu, posisi penguatan Dolar akhir-akhir ini sangat rentan dengan reversal. Artinya, penguatan Dolar tersebut bisa sewaktu-waktu berbalik melemah.
    Dolar AS Tak Banyak Pergerakan

    Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan Greenback terhadap mata uang-mata uang mayor, sedikit berubah ke posisi 94.717. Level tersebut melanjutkan penurunan akhir pekan kemarin.

    EUR/USD tak banyak berubah dari levelnya pekan lalu. Saat berita ini ditulis, pasangan mata uang tersebut berada pada posisi 1.1649. European Central Bank (ECB) sudah merilis kebijakan moneter Kamis lalu, yang mengungkapkan bahwa suku bunga akan dipertahankan setidaknya sampai musim panas 2019.

    Sementara USD/JPY naik tipis 0.1 persen ke 111.10 yen. Pasar bersiap untuk membuktikan apakah rumor perubahan moneter longgar BoJ akan terjadi esok hari. Rumor tersebut sangat besar dampaknya, karena telah membuat Dolar AS jatuh dari level tinggi enam bulannya terhadap Yen.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  9. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Investor Tunggu Kebijakan 3 Bank Sentral, Dolar Melemah


    Dolar AS melemah tipis di sesi Amerika, Senin (30/Juli) malam menantikan kebijakan BoJ, The Fed, dan BoE berturut-turut dalam minggu ini.

    Setelah sideways di sesi Eropa, Dolar AS melemah tipis di sesi Amerika, Senin (30/Juli) malam. Meski dalam jumlah yang tak terlalu besar, para investor tampak membeli Euro dan Sterling sembari menanti rangkaian kebijakan moneter dari tiga bank sentral mayor pekan pekan ini.

    Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Greenback terhadap enam mata uang mayor, turun 0.43 persen ke 94.06, pada pukul 22:34 WIB. EUR/USD naik 0.48 persen ke 1.1713. USD/JPY melemah tipis 0.05 persen ke 110.97. Sementara itu, GBP/USD naik 0.31 persen ke 1.3146.

    Investor Tunggu 3 Bank Sentral Rilis Kebijakan

    Para investor sedang menunggu kebijakan moneter dari tiga bank sentral, yang dikenal dengan istilah Super Week, untuk menentukan arah pergerakan mata uang selanjutnya. Bank-bank tersebut adalah Federal Reserve (The Fed) AS, Bank of Japan (BoJ), serta Bank of England (BoE).

    Yang dijadwalkan paling dahulu mengumumkan kebijakannya adalah BoJ, yakni besok Selasa (31/Juli). Bank sentral Jepang ini sedang dilanda spekulasi akan perubahan kebijakan moneter longgarnya sehubungan dengan sejumlah intervensi pasar yang dilakukannya dalam seminggu ini. Yen bahkan sempat menguat terhadap Dolar AS menanggapi rumor tersebut.

    Meski demikian, para analis memperkirakan bahwa perubahan kebijakan moneter dengan skala besar masih terlalu dini bagi BoJ. Nomura, salah satu lembaga finansial dan bank multinasional, dalam catatan prediksinya menyebutkan bahwa ada kemungkinan para anggota dewan BoJ akan membahas hal tersebut dalam rapat kali ini. Namun tidak untuk diimplementasikan dalam waktu dekat.

    Sedangkan The Fed, akan mengumumkan kebijakan moneternya pada hari Kamis dini hari. Bank sentral yang dipimpin oleh Jerome Powell ini diekspektasikan tidak akan menaikkan suku bunga lagi setelah bulan Juni lalu. Seperti dalam grafik perkiraan berikut ini, 96.9 persen responden memperkirakan suku bunga The Fed akan berada di level yang sama pada bulan Juni. Namun, peluang kenaikan diperkirakan akan membesar lagi di bulan September.

    Kamis sore harinya, BoE akan menyusul memberikan pengumuman. Bank sentral Inggris ini diekspektasikan akan kembali menaikkan suku bunga setelah November 2017 lalu. Brexit memang masih menjadi sumber ketidakpastian bagi ekonomi Inggris, tetapi para analis memperkirakan kenaikan suku bunga masih dibutuhkan. BoE diperkirakan akan menaikkan suku bunganya pekan ini.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  10. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Dolar AS Menguat, Terdukung Faktor Fundamental
    Dolar AS menguat terhadap mata uang-mata uang lain karena dovish-nya pernyataan ECB dan peningkatan minat risiko, yang tercemin pada kenaikan yield obligasi dan saham AS.

    Dolar AS menguat terhadap mata uang-mata uang mayor di sesi Asia, Jumat (27/Juli) siang ini. Dominasi Dolar terhadap mata uang mayor khususnya Euro, terdukung oleh faktor fundamental seperti dovish-nya Statement European Central Bank (ECB), serta meningkatnya minat risiko yang mengiringi kenaikan yield obligasi US Treasury.

    Dolar Ungguli Euro Begitu ECB Tak Ubah Kebijakan

    Dolar AS menjatuhkan Euro dari level tinggi hariannya, setelah ECB mengumumkan untuk tidak mengubah kebijakan moneternya. Kabar yang sesuai dengan ekspektasi pasar tersebut melemahkan EUR/USD, karena semakin melebarkan divergensi kebijakan ECB dan The Fed.

    Penurunan Euro terhadap Dolar AS makin dalam, setelah Presiden ECB Mario Draghi menyampaikan pidatonya yang bernada dovish. Draghi mengatakan bahwa ekonomi Zona Euro saat ini memang menunjukkan perkembangan yang bagus, dengan tingkat inflasi yang mendekati target 2%. Namun, stimulus moneter masih dibutuhkan karena risiko ketidakpastian cukup besar.

    Walaupun perundingan Presiden AS dengan Presiden Komisi Eropa berhasil meredakan tensi perdagangan kedua wilayah, Draghi mengatakan bahwa ancaman ketidakpastian sehubungan dengan proteksionisme (AS) perlu diwaspadai. Oleh karena itu, ECB merasa pemangkasan stimulus harus dilakukan secara perlahan dan bertahap.
    Dolar AS Menguat Bersama Minat Risiko

    Indeks Dolar yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor stabil di level 94.73. Sebelumnya, indeks berlabel DXY tersebut mendulang kenaikan 0.4 persen pasca pernyataan dovish ECB.

    Saat berita ini diturunkan, EUR/USD diperdagangkan pada kisaran 1.1642, masih beredar di level rendah yang terbentuk tadi malam. Sementara itu, USD/JPY menguat dan diperdagangkan pada posisi 111.15, menjauhi level rendah 110.97.

    "Dolar AS menguat terhadap mata uang-mata uang lain, dan hal ini merefleksikan bahwa (Dolar) menikmati kenaikan dari faktor-faktor fundamental, khususnya kenaikan Yield Obligasi AS dan saham-saham Wall Street, di tengah meningkatnya minat risiko," tutur Junichi Ishikawa, Ahli Forex Senior di IG Securities.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  11. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    GDP Kanada Naik, USD/CAD Jatuh

    [​IMG]
    Dolar Kanada menguat terhadap Dolar AS setelah indeks GDP Kanada dilaporkan naik pada bulan Mei.

    Data GDP Kanada yang dirilis pada hari Selasa (31/Juli) malam ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi negara tersebut berakselerasi. Dolar Kanada menguat terhadap Dolar AS, walaupun diwarnai dengan aski tarik menarik harga oleh buyer dan seller yang cukup sengit.

    Pertumbuhan Ekonomi Kanada Meyakinkan

    Biro Statistik Kanada melaporkan, pertumbuhan GDP pada bulan Mei naik 0.5 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya di 0.1 persen. Karena para ekonom memprediksikan pertumbuan sebanyak 0.3 persen, maka data aktual untuk GDP malam ini disimpulkan lebih kuat dari ekspektasi. Dalam basis year-over-year, pertumbuhan GDP Kanada naik dari 2.5 persen ke 2.6 persen, lebih tinggi dari ekspektasi penurunan ke 2.3 persen.

    Dalam tahun ini, GDP pada bulan Mei tersebut adalah yang terbesar bagi Kanada. Kontributor utamanya adalah sektor pertambangan, minyak, dan gas. Menguatnya GDP Kanada memicu spekulasi akan kenaikan suku bunga Bank of Canada (BoC) selanjutnya, setelah kenaikan suku bunga sebanyak 0.25bp di awal bulan Juli ini. BoC mengakui bahwa pertumbuhan dan inflasi Kanada berada dalam kondisi yang aman, meskipun Kanada sedang dilanda konflik dagang dengan Amerika Serikat.
    Dolar Kanada Menguat

    Dolar Kanada menguat terhadap Dolar AS pasca rilis laporan GDP. Dalam grafik USD/CAD time frame 1 jam, jelas terjadi tarik menarik antara buyer dan seller yang sengit; USD/CAD sempat menguat ke 1.3041 sebelum data GDP Kanada dirilis, tapi setelah laporan keluar, USD/CAD menurun 1.3015. Kondisi ini terjadi meskipun Dolar AS menguat terhadap mata uang mayor lainnya, pasca laporan inflasi PCE AS yang mengalami peningkatan.

    Kamis dini hari besok, FOMC The Fed akan mengumumkan kebijakan moneternya. Ekspektasinya, bank sentral AS tersebut tidak akan menaikkan suku bunga. Meski demikian, event tersebut tetap diperhatikan trader untuk mengetahui respon bank sentral terkait kenaikan pesat GDP akhir-akhir ini, juga tanggapan The Fed atas kritikan Donald Trump yang beberapa minggu lalu dilontarkan terhadap kebijakan bank sentral.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  12. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    3 Faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Dolar AS Hari Ini
    Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang mayor di sesi Asia hari ini. Selain data ekonomi AS semalam, apa saja faktor yang mendorong Dolar?
    Hingga sesi Asia Rabu (01/Agustus) pagi ini, Dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang mayor. Ada 3 faktor yang mendukung mata uang tersebut, antara lain: data ekonomi AS yang dirilis kemarin malam, ekspektasi hawkish kebijakan The Fed, serta perkembangan baru hubungan perdagangan AS dan China.

    Data Ekonomi AS Yang Menguat

    Indeks inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) kuartal kedua, naik 0.1 persen senada dengan inflasi PCE inti. Sedangkan Consumer Spending naik 0.4 persen pada bulan Juni. Kedua data ini merupakan elemen penting bagi The Fed untuk memutuskan kebijakan moneternya. Untuk malam nanti, Amerika Serikat akan merilis data Non Farm Employment Change AS versi ADP yang diharapkan menambah 186,000 lapangan kerja.

    Antisipasi Pengumuman Hasil FOMC

    The Fed diekspektasikan tidak akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan bulan ini, karena sudah melakukannya di bulan Juni lalu. Namun, pasar menunggu petunjuk timing kenaikan suku bunga dari FOMC pekan ini. Menurut sebagian analis, kemungkinan The Fed baru akan menaikkan Rate lagi pada bulan September 2018.
    Perkembangan Isu Perdagangan AS-China

    Reuters melaporkan bahwa Trump akan menaikkan tarif impor dari 10 persen menjadi 25 persen, terhadap barang impor China senilai $200 miliar. China diperkirakan akan membalasnya dengan terus melemahkan nilai tukar mata uang CNY terhadap Dolar, apabila rencana tersebut disahkan. Jadi tak hanya perang dagang, hubungan China dan AS akan berkembang pula menjadi perang mata uang (Currency War).
    Dolar AS Kuat, Dominan Terhadap Mata Uang Lain

    Meskipun mulai diperdagangkan flat pagi ini, Dolar AS masih menduduki level tinggi yang terbentuk kemarin malam pasca laporan inflasi PCE AS. USD/CNH menunjukkan kenaikan dari posisi 6.7828 ke 6.8253 begitu Yuan melemah. Sedangkan EUR/USD tertekan dan diperdagangkan turun ke 1.1684, dari sebelumnya di 1.1743. Penguatan Euro kemarin terbentuk setelah inflasi kawasan Euro dilaporkan menguat, walaupun GDP-nya melambat. Di sisi lain, USD/JPY diperdagangkan naik ke level 111.94 saat berita ini ditulis.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  13. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Abaikan Kritikan Trump, FOMC Tak Ubah Rencana Rate Hike
    The Fed tak menggubris komentar Trump yang mengkritik kebijakannya. Bank Sentral AS tersebut tetap bertahan dengan rencana dua kali Rate Hike lagi hingga akhir tahun 2018.
    Dalam pertemuan FOMC yang berakhir pada hari Rabu (1/8) siang waktu setempat, komentar Presiden Trump yang tidak menyetujui kenaikan suku bunga karena dapat menghambat momentum pertumbuhan ekonomi sempat disinggung. Namun demikian, hal tersebut ternyata tidak menggentarkan The Fed untuk menghentikan jadwal Rate Hike tahun ini. Bank Sentral AS itu tetap berencana untuk menaikkan suku bunga dua kali lagi di sisa tahun ini.

    Dalam pernyataan FOMC seusai rapat kebijakan, keputusan untuk mempertahankan rencana dua Rate Hike lagi disetujui secara bulat oleh delapan anggota Komite Kebijakan Moneter, termasuk dua orang yang sebelumnya ditunjuk Trump sendiri, yakni Jerome Powell selaku ketua Fed dan Randal Quarles yang merupakan wakil Bank Sentral dalam hal pengawasan (supervision).
    FOMC Statement Bernada Hawkish

    Pernyataan Komite Kebijakan Moneter Fed pada hari Rabu mengambarkan kondisi ekonomi AS yang kokoh, atau serupa dengan pernyataan bulan sebelumnya. Tidak muncul tanda-tanda dari petinggi Bank Sentral yang "terpengaruh" atas komentar Trump saat diwawancari CNBC pada tanggal 19 Juli lalu.

    Menurut analisis yang dilakukan CME Group, sikap optimis The Fed membuat probabilitas kenaikan suku bunga acuan bulan September mencapai 90 persen di kalangan Investor. Sementara itu, kenaikan Rate keempat di tahun 2018 kemungkinan besar terjadi pada bulan Desember mendatang. "Saya tidak mengerti mengapa Trump berkomentar 'miring' terkait kenaikan suku bunga Fed. Namun apa yang dilakukan Fed merupakan hal yang benar," kata Phil Orlando, Kepala Strategi Federated Investors di New York.
    Indeks Dolar Sedikit Terangkat

    Pada pukul 8:32 WIB, Greenback terpantau bergerak cukup beragam versus major currencies pasca pernyataan FOMC. Namun secara keseluruhan, Dolar naik tipis bila mengacu pada Indeks Dolar (DXY) yang menguat 0.03 persen pada level 94.65. Saat berita ini ditulis, indeks yang mengukur kekuatan Dolar terhadap sekumpulan mata uang mayor tersebut masih bergerak di kisaran 94.71.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  14. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Tensi Perdagangan AS-China Kembali Meningkat, AUD/USD Tertekan

    Presiden Donald Trump sekali lagi membahas kelanjutan rencana untuk menaikkan tarif impor barang barang dari China sebesar 200 miliar Dolar. Hal ini membuat AUD di bawah tekanan.

    Dolar Australia masih berada dalam tekanan jual pada perdagangan hari Jumat (3/8), jelang rilis data Non Farm Payrolls AS nanti malam. Hal ini dikarenakan oleh meningkatnya kembali tensi perdagangan antara AS dan China, karena Presiden Donald Trump dikabarkan kembali membahas rencana untuk menaikkan tarif impor terhadap China.

    Trump Lanjutkan Rencana Kenaikan Tarif Impor, AUD Meradang
    Presiden Donald Trump berencana meningkatkan tarif impor dari 10 persen menjadi 25 persen, untuk barang barang China sebesar $200 miliar. Hal itu menimbulkan gejolak, baik pada mata uang Dolar AS maupun Yuan, dan pasar memprediksi volatilitas akan berlanjut hingga beberapa pekan mendatang.

    Meski anjlok cukup dalam pada perdagangan hari Kamis, sejatinya Dolar Australia masih bergerak "choppy" atau berada dalam fase konsolidasi sejak awal bulan Juli. Berdasarkan Time Frame Daily, AUD/USD bergerak naik turun di antara level 0.7484 hingga 0.7310, yang merupakan High Low awal Juli.

    AUD/USD - 3 Agustus

    Pada pukul 8:05 WIB, Dolar Australia mencoba naik terbatas dan diperdagangkan pada kisaran 0.7362 terhadap Greenback. Para buyer tampaknya berusaha menjauhkan harga dari Low hari Kamis di 0.7355. Meski demikian, Aussie secara keseluruhan masih di bawah tekanan. AUD/CAD belum mampu lepas dari tekanan seller dan berada pada level 0.9588, sementara terhadap Yen, AUD berjuang naik ke level 82.27 setelah menyentuh 81.95 pada perdagangan hari Kamis.



    Surplus Perdagangan Tidak Banyak Membantu AUD
    Rilis data Trade Balance Australia pada hari Kamis kemarin menunjukkan terjadi surplus sebesar AUD1.87 miliar, jauh melampaui ekspektasi surplus AUD910 juta, dan rilis pada periode sebelumnya yang tercatat mengalami Surplus sebesar AUD730 juta (direvisi turun dari AUD830 juta). Surplus Perdagangan Australia itu terjadi dikarenakan nilai impor yang turun -1 persen.

    Meski terangkum membaik, laporan neraca perdagangan Australia tidak mampu mendukung AUD yang saat ini lebih digerakkan oleh tensi perdagangan AS-China. Pasalnya, China adalah salah satu partner dagang utama Australia, sehingga dampak perang dagang AS-China kemungkinan besar akan sampai ke Australia.
    .
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  15. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Dolar Menguat Setelah Laporan Initial Jobless Claims AS
    Kebijakan proteksi dagang belum berimbas buruk ke sektor tenaga kerja, terlihat dari Jobless Claims AS yang naik lebih sedikit daripada ekspektasi.
    Jumlah warga Amerika Serikat yang mengisi lembar permohonan Tunjangan Pengangguran bertambah lebih sedikit daripada ekspektasi. Laporan yang tercermin dalam rilis Jobless Claims AS itu menegaskan mantapnya pasar tenaga kerja negara tersebut meskipun sedang terancam konflik dagang global. Dolar AS menguat menyusul laporan ini.
    [​IMG]
    Pasar Tenaga Kerja Belum Terdampak Proteksi Perdagangan
    Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa dalam data mingguan Initial Jobless Claims untuk pekan yang berakhir tanggal 28 Juli, terdapat penambahan Tunjangan Pengangguran sebanyak 1,000 orang saja (total 218,000). Kenaikan ini lebih kecil dibandingkan ekspektasi penambahan 3,000 orang (menjadi 220,000), meski masih lebih besar dari klaim pekan sebelumnya yang sejumlah 217,000.

    "Klaim mulai bergerak ke atas di pertengahan Juni, dan sempat menimbulkan tanya apakah ini gara-gara kebijakan proteksi," kata Blerina Uruci, ekonom Barclays di Washington. "Namun, penurunan yang terjadi di minggu-minggu setelahnya menunjukkan bahwa belum ada dampak buruk yang terjadi di pasar," simpulnya.

    Amerika Serikat tengah menggalakkan kebijakan proteksi perdagangan dengan sejumlah negara, antara lain China, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa. Bahkan setelah mengesahkan bea impor 10% terhadap barang-barang China senilai miliaran Dolar, Trump berencana menaikkan tarifnya lagi menjadi 25%.

    Para ekonom dan analis sedang mengamati apakah kebijakan tersebut berdampak pada menurunnya sejumlah indikator ekonomi, dalam hal ini ketenagakerjaan. Namun, data sejauh ini membuktikan belum ada dampak signifikan yang mengkhawatirkan.


    Dolar AS Menguat Terhadap Mata Uang-Mata Uang Mayor
    Pada hari Kamis (02/Agustus), Indeks Dolar yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang-mata uang mayor, naik 0.36% di sesi perdagangan Amerika. Selain Jobless Claims AS yang lebih baik dari ekspektasi, permintaan terhadap mata uang AS meningkat karena kebijakan The Fed yang hawkish; bank sentral tersebut akan menaikkan suku bunga dua kali lagi di sisa tahun ini.

    USD/JPY menurun tipis 0.26% dan diperdagangkan pada 111.44. Sedangkan EUR/USD turun 0.38% dengan diperdagangkan di 1.1616. GBP/USD tertekan setelah BoE menaikkan suku bunga, karena terdapat pernyataan dovish dalam konferensi pers Mark Carney yang menyertainya. Saat berita ini ditulis pukul 23:00 WIB, pasangan mata uang tersebut diperdagangkan pada 1.3036.
    .
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  16. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    2 Inti Pidato Carney Pasca Kenaikan Suku Bunga BoE

    Selain menyampaikan kesepakatan bulat para anggota MPC BoE untuk menaikkan suku bunga, ada 2 inti dari pidato Carney malam ini.
    Gubernur Bank of England (BoE), Mark Carney, menyampaikan pidato pasca rilis kebijakan moneter Kamis (02/Agustus) malam ini. Selain menyampaikan kesepakatan para anggota MPC BoE yang bulat untuk menaikkan suku bunga, ada 2 inti lain dari pidato Carney yang patut dicermati.
    [​IMG]
    Pengetatan Moneter Sesuai Untuk Saat Ini
    Selepas rapat kebijakan di bulan Agustus 2018, BoE menaikkan suku bunga acuan di level tertinggi sejak tahun 2009. Ini merupakan langkah besar terakhir yang mereka upayakan sebelum Inggris resmi angkat kaki dari Uni Eropa.

    Carney berargumentasi bahwa perlambatan pertumbuhan Inggris di kuartal pertama lalu hanya karena masalah cuaca. Ia mengatakan bahwa akan menjadi sebuah kekeliruan apabila bank sentral terlalu memusingkan sesuatu yang belum jelas terjadi dan sangat sulit diestimasi. Dalam hal ini, Carney menyinggung perkembangan Brexit.

    "Seiring dengan meningkatnya inflasi dalam negeri dan bertambahnya prospek permintaan, maka pengetatan kebijakan moneter sesuai untuk kondisi saat ini," ungkap Carney kepada media. "Bank sentral sudah siap untuk menghadapi kondisi apapun, termasuk potensi jangka panjang dan luas yang diakibatkan oleh Brexit," ujarnya.
    BoE Tidak Perlu Terlalu Memusingkan Brexit
    Gubernur Mark Carney menyingkirkan kekhawatiran terkait Brexit, dan mengatakan bahwa tekanan inflasi perlu dikendalikan dengan kenaikan suku bunga. Namun, ia juga mengatakan bahwa BoE belum melihat adanya kebutuhan untuk mengakselerasi laju kenaikan suku bunga lagi setelah ini.

    "Kita tak bisa dihalangi atau diikat oleh luasnya kemungkinan Brexit. Kebijakan harus terus berjalan, bukan berlari, ataupun berdiam. Akan menjadi keliru jika kita terus menunggu dan menunggu sampai mendapatkan kepastian yang sempurna," tandasnya.

    Menanggapi kritik tentang risiko menaikkan suku bunga di tengah peluang kegagalan negosiasi Brexit, Carney menegaskan bahwa setiap kebijakan moneter memang memiliki konsekuensi. Begitupun dengan dampak perang dagang global, Carney mengatakan bahwa pihaknya memandang jika sinyal tentatif dalam kebijakan proteksi perdagangan akan memiliki dampak buruk.
    .
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  17. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    NFP Dan PMI Non Manufaktur AS Di Bawah Ekspektasi
    Nonfarm Payroll (NFP) AS meningkat 157,000 saja di bulan Juli. Sementara itu, PMI Non Manufaktur AS jatuh ke 55.7 di bulan Juli.
    Nonfarm Payroll (NFP) AS meningkat 157,000 saja di bulan Juli. Dirilis pada Jumat (03/Agustus) malam ini, data keluaran Departemen Ketenagakerjaan AS tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan konsensus yang memprediksi kenaikan 192,000. Tak lama setelah rilis data NFP AS, menyusul kemudian data PMI Non Manufaktur dari ISM yang dilaporkan jatuh pada bulan Juli. Akibat data-data tersebut, Dolar AS melemah terhadap Yen dan Indeks Dolar pun turun.

    Data Ketenagakerjaan AS Beragam
    Meskipun NFP bulan Juli lebih rendah dari ekspektasi, hasil NFP AS untuk bulan Juni direvisi naik dari 213,000 menjadi 248,000. Hal ini membuat kenaikan kecil NFP Juli tidak terlalu mengecewakan, karena angka NFP bulan sebelumnya bisa mempersempit jarak penurunan dengan NFP Mei.
    NFP AS Juli 2018
    Selain NFP, serangkaian data ketenagakerjaan AS malam ini dirilis dengan hasil yang beragam, antara lain:
    Lapangan kerja di sektor swasta mencatatkan kenaikan dengan jumlah yang lebih sedikit daripada ekspektasi, yakni hanya 170,000 dibandingkan dengan 189,000.
    Tingkat Pengangguran turun dari 4.0 persen ke 3.9 persen sesuai dengan ekspektasi.
    Tingkat Pengangguran U-6, yakni tingkat pengangguran yang turut memperhitungkan pekerja part-time, turun dari sebelumnya di 7.8 persen menjadi 7.5 persen pada bukan Juli.
    Tingkat Partisipasi terpantau stabil di level 62.9 persen.
    Pendapatan rata-rata per jam (MoM) melaju 0.3 persen pada bulan Juli sesuai ekspektasi.
    Pertumbuhan Inflasi Gaji tercatat naik 2.7 persen pada bulan Juli sesuai ekspektasi.

    Data tentang gaji merupakan laporan yang diawasi secara seksama oleh The Fed, untuk menilai apakah ada slack atau tidak dalam pasar tenaga kerja, serta untuk memantau tekanan naik inflasi. Dalam pengumuman kebijakan moneter Kamis kemarin, The Fed menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS sedang mengalami kenaikan pesat, dan pasar tenaga kerja pun terus menguat.

    Data PMI Non Manufaktur AS Jatuh

    Data PMI bulan Juli dari The Institute of Supply Management (ISM) yang menunjukkan indeks Non-Manufaktur AS jatuh dari 59.1 ke 55.7. Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi analis di 58.6.

    "Ada indikasi 'pendinginan' dalam pertumbuhan sektor non manufaktur," tulis ISM dalam laporannya. Lembaga tersebut juga menambahkan bahwa sektor ekspor impor sedang membutuhkan perhatian, walaupun tetap menyimpulkan bahwa mayoritas respondennya masih positif akan kondisi bisnis dan ekonomi Amerika.
    Dolar Turun Terhadap Yen, Tapi Flat Terhadap Euro

    Pasca Laporan tersebut, Dolar AS melemah terhadap Yen, dengan USD/JPY yang diperdagangkan di 111.197 saat berita ini ditulis. EUR/USD flat di angka 1.1579 dengan kecenderungan menurun. Sedangkan indeks Dolar (DXY) terpantau pada level 95.15.
    .
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  18. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Rilis NFP AS Mengecewakan, Kiwi Berusaha Menguat
    Dolar Selendia Baru sedikit naik pada pembukaan perdagangan hari Senin (6/8), setelah rilis data Non Farm Payrolls AS minggu lalu mengecewakan Investor, namun penguatan Kiwi terhadang oleh rencana balasan China soal perang dagang.

    Dolar Selendia Baru sedikit naik pada pembukaan perdagangan hari Senin (6/8), setelah rilis data Non Farm Payrolls AS minggu lalu mengecewakan Investor. Namun secara keseluruhan, Kiwi tetap berada dalam trend strong bearish terhadap Greenback untuk jangka menengah. Di samping itu, kabar yang menyebut China siap membalas AS dengan tarif yang “lebih keras” ikut mempengaruhi pergerakan Kiwi di awal pekan.

    Rilis NFP AS Mengecewakan, Kiwi

    Kiwi membuka perdagangan awal pekan dengan berada pada level 67.39 sen dolar AS, tidak banyak berubah dibandingkan harga pembukaan hari Jumat minggu lalu pada level 67.35 sen dolar AS. NZD bahkan sempat melonjak di kisaran 67.66 sen terhadap Greenback setelah rilis data Payroll AS bulan Juli berada dibawah ekspektasi, selain itu data lain seperti PMI Jasa AS yang menyentuh level paling rendah tahun 2018 ikut memberi sentimen negatif bagi Greenback.

    Gain NZD Terhambat Oleh Rencana Balasan China

    Lonjakan Dolar Selendia Baru pada hari Jumat minggu lalu tidak berlangsung lama, setelah Dewan Negara China mengumumkan bahwa barang barang import dari AS senilai $60 Milyar akan menghadapi kenaikan tarif, sebagai aksi balasan atas rencana Trump yang akan merealisasikan kenaikan tarif sebesar $200 Milyar barang barang dari China yang masuk ke pasar AS.

    China yang merupakan mitra dagang utama Selendia baru, membuat NZD ikut terkena dampak atas rencana balasan dari Negeri Tirai Bambu itu. Pasar yang melihat adanya potensi Trade War, telah mendorong mata uang safe haven seperti Yen melonjak Jumat pekan lalu.

    “Tensi perdagangan AS – China berpotensi kembali menekan pergerakan Dolar Selendia Baru. Mengenai rencana Trump yang mulai memberlakukan tarif tambahan pada bulan September mendatang, membuat Kiwi berpeluang melemah hingga mencapai posisi terendah baru versus Greenback”, kata Jason Wong, Ahli Strategi Pasar Bank of New Zealand dalam sebuah catatan.

    Pada pukul 8:42 WIB, pair NZD/USD diperdagangkan di kisaran 0.6747 atau sedang berjuang untuk naik setelah sempat menyentuh level paling rendah 2 pekan pada hari Jumat. Kiwi juga terpantau menguat terhadap Yen dan Franc Swiss, mencoba menghapus penurunan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  19. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    3 Peringatan Sebelum Anda Belajar Trading Forex

    Untuk memahami bahwa setiap kisah sukses forex harus dimulai dari dasar. Karenanya, berikut ini merupakan tiga hal yang perlu dijadikan acuan.

    Ada banyak alasan, mengapa seseorang beralih ke pasar forex sebagai jalan untuk berinvestasi. Meningkatkan penghasilan, sekedar hobi, atau memang benar-benar untuk menghidupi kehidupan.

    Tidak masalah apa alasannya, yang jelas setiap investor atau trader pada dasarnya memulai di tempat yang sama. Yaitu, pada permulaannya, tidak begitu yakin bagaimana cara mendapatkan yang terbaik dari pasar.

    Untuk memahami bahwa setiap kisah sukses forex harus dimulai dari dasar. Karenanya, berikut ini merupakan tiga hal yang perlu dijadikan acuan, untuk menangani hal-hal yang seharusnya diketahui sebelum memulai trading.

    Peringatan Sebelum Belajar Trading Forex


    Trading Forex Bukan Skema Untuk Cepat Kaya
    Ada banyak iklan luar sana. Seperti "Menghasilkan uang sambil tidur", "Mengubah $100 menjadi $1000 dalam waktu singkat", atau iklan lainnya yang cukup bombastis dan sangat menggiurkan. Padahal, forex tidak akan mungkin mengubah sejumlah kecil uang menjadi saldo tujuh digit dalam semalam.

    Jumlah yang anda dapatkan saat trading forex akan ditentukan oleh jumlah uang yang anda investasikan, serta sikap anda terhadap resiko itu sendiri. Maka, dibutuhkanlah uang untuk menghasilkan uang, sekaligus strategi sebagai penunjang perdagangan.

    Siapapun yang ingin benar-benar sukses di dunia trading, perlu memahami bahwa, semua butuh proses dan kesabaran.

    Mungklin kita sering mendengar tentang trader yang menargetkan keuntungan 50%, 75%, 100%, atau lebih dalam setiap bulannya, dengan tingkat resiko yang sangat aneh. Yang ternyata, justru sangat membahayakan dan menghancurkan.

    Tidak ada trader yang dapat melakukan dengan benar, atas setiap perdagangan yang dilakukannya. Maka pastikan bahwa, trading bukanlah skema untuk cepat kaya.



    Leverage Bisa Menjadi Pedang Bermata Dua
    Leverage dan pasar cenderung berjalan seiring. Tapi sebelum anda mulai menggunakan leverage, anda perlu memahami bahwa leverage memiliki kekuatan untuk membantu dan meningkatkan portofolio anda.

    Leverage cukup mudah dipahami, bagi yang baru mengenal forex, inilah contoh sederhananya.

    Katakanlah anda memiliki dana $1, dengan ketentuan perjanjian leverage 1 : 2. Maka anda bisa melipatgandakan jumlah itu untuk perdagangan. Hal ini memberi kemungkinan dan kesempatan untuk menghasilkan $ 2 atau kehilangan $1. Ini adalah contoh leverage yang rendah.

    Kenyataannya, banyak trader memilih leverage yang justru jauh lebih besar, dengan kisaran 1:500 atau bahkan lebih.

    Tidak bisa disangkal, leverage memegang tempat yang penting dalam dunia forex. Sebagai alat bantu untuk mendapatkan modal lebih banyak, dalam melakukan perdagangan.

    Namun yang perlu diingat, resiko akan naik seiring dengan leverage. Yang berarti, leverage besar, berpotensi untuk mendapatkan keuntungan besar, namun kerugiannya pun berpotensi sangat besar pula. Karena sesuatu hal yang tidak bisa anggap remeh, maka leverage adalah "pedang bermata dua"; menguntungkan sekaligus merugikan, tergantung pada bagaimana kita menggunakannya.



    Terus Belajar Dan Praktek, Untuk Menjadi Seorang Profesional
    Karena tergiur pada banyaknya uang yang mengalir di pasar forex, maka banyak yang lupa bahwa sebenarnya trading adalah ilmu dan seni, mengatur uang untuk mendapatkan uang.

    Dalam menghasilkan keuntungan, mungkin saja ada faktor kebetulan, keadaan, bahkan keberuntungan, yang ikut berperan. Akan tetapi, jelas bahwa keuntungan belum bisa dikatakan sebagai sebuah kepastian yang terus menerus diperoleh.

    Seorang trader harus terus belajar bagaimana melakukan trading. Salah satunya melalui akun demo. Akun demo banyak disediakan oleh broker, maka hal ini bisa dimanfaatkan untuk terus mengasah keterampilan.

    Bahkan sebelum memulai menginvestasikan dalam bentuk uang riil, sangat disarankan agar seorang trader mencoba investasi dengan dana virtual. Dengan melakukan ini, seorang trader akan kehilangan tekanan, cemas dan was-was, saat menghadapi kondisi negatif balance.

    Trader pun bisa mencoba berbagai strategi trading, untuk menemukan strategi yang sesuai dengan gaya dan style, yang tentunya sesuai dengan tingkat resiko dan tingkat modal investasi. Dengan berbagai uji coba di rekening demo, maka hal ini bisa membuat semakin matang, mahir, dan siap untuk masuk ke rekening real.

    Catatan-catatan ini bisa dianggap faktor penting sebelum memulai belajar trading forex, sebagai peluang untuk menjadi trader yang baik dan semakin profesional.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  20. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Peluang Brexit Tanpa Kesepakatan Kian Besar, Pound Jatuh
    Menteri Perdagangan Inggris mengatakan bahwa peluang Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan mencapai 60:40.

    Poundsterling jatuh ke level rendah 11 bulan di sesi perdagangan Senin (06/Agustus) sore, setelah komentar dari Menteri Perdagangan Inggris mengungkapkan bahwa negara tersebut akan menghadapi posisi tanpa kesepakatan (crashing-out) dalam proses Brexit. Kekhawatiran di kalangan trader pun meningkat pasca laporan tersebut, sehingga mereka menjual Poundsterling.

    Peluang Inggris Crashing-Out Makin Besar
    Kurang dari delapan bulan dari sekarang, Inggris akan resmi keluar dari keanggotaan Uni Eropa. Namun, pemerintah Inggris belum juga meneken kesepakatan yang sah tentang perceraian mereka dengan kesatuan tersebut.
    Menteri Perdagangan Inggris, Liam Fox - yang juga seorang tokoh penting pendukung kebijakan PM Theresa May dalam Brexit - akhir pekan kemarin mengatakan bahwa peluang Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan mencapai 60:40.

    Fox menduga bahwa teguhnya pendirian Komisi Eropa membuat mereka mendahulukan aturan-aturan Uni Eropa di atas aturan lainnya, termasuk negosiasi masalah ekonomi.

    Komentar Liam Fox muncul setelah pada hari Jumat lalu (3 Agustus), Mark Carney yang baru saja menaikkan suku bunga bank sentral Inggris juga memberikan peringatan bahwa ada risiko besar jika Inggris dan Uni Eropa berpisah tanpa kesepakatan.

    "Suara-suara yang mendukung hard-Brexit menjadi makin melengking. Pasar forex perlahan-lahan mulai memahami bahwa orang-orang (pendukung hard-Brexit) itu mungkin saja menawarkan solusi yang benar dengan cara yang kasar," tutur Ulrich Leuchtmann dari Commerzbank Frankfurt.

    Investor Resah, Poundsterling Jatuh
    Pernyataan Menteri Perdagangan Inggris tersebut membuat para investor resah akan Outlook mata uang Inggris, meskipun sinyal-sinyal ekonominya masih menunjukkan kemajuan, dan suku bunga BoE baru saja dinaikkan untuk kedua kalinya dalam satu kurun waktu satu tahun terakhir.

    GBP/USD jatuh ke level terendah sejak tanggal 19 Juli, dengan diperdagangkan di angka 1.12924 dari 1.2954. Terhadap Euro, Poundsterling juga kehilangan kekuatan, dengan EUR/GBP yang naik 0.24 persen ke 0.8920. Saat berita ini ditulis, pasangan mata uang tersebut telah berlanjut naik ke kisaran 0.8922.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     

Share This Page