1. This site uses cookies. By continuing to use this site, you are agreeing to our use of cookies. Learn More.
  2. Welcome back! Thank you for being a part of this Traders Community. Let's discuss and share :)
    Selamat datang kembali! Trimakasih telah menjadi bagian dari Komunitas Trader ini. Mari berdiskusi dan berbagi :)
    Dismiss Notice

Welcome Bonus $100 tanpa Deposit dari ForexChief

Discussion in 'Iklan - Advertising' started by jakaduriat, 14 May 2018.

  1. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Keuntungan dalam forex trading didapatkan dari selisih nilai antara saat membeli mata uang dan menjual mata uang. Pada dasarnya sama dengan berjual beli di money changer . Sebagai contoh, misalkan kita membeli USD sejumlah $1000 dengan rate Rp 9.500 . Dan saat kita menukar kembali uang dollar tersebut, rate tukarnya adalah Rp 9.800. Maka kita mendapatkan keuntungan sebesar selisih antara rate beli dan rate jual (Rp 300) dikali 1000 (jumlah dolar yang kita punya) ; 300X1000 = Rp.300.000 . Mekanisme forex trading mirip dengan aktivitas di money changer, hanya saja berlangsung secara elektronik dan terus menerus selama 24 jam. Karena hal ini juga, perdagangan valuta asing /forex trading bisa dijalankan dengan sistem margin atau jaminan. Cara ini membantu karena memungkinkan fihak yang bermodal kecil untuk ikut serta dalam forex trading
     
  2. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Ekspektasi Vs Realita Dalam Trading Forex

    Mulai dari mitos cepat kaya hingga penggunaan robot trading, berikut adalah macam-macam ekspektasi vs realita trading forex yang menarik untuk disimak.

    Apa motivasi yang pertama kali membuat Anda terjun ke dunia trading forex? Keuntungan besar dalam waktu singkat? Bisa menghasilkan uang hanya dengan bersantai di rumah? Menjadi miliarder dengan cara termudah? Punya ekspektasi tidaklah keliru, asalkan Anda menyadari realita di balik itu semua. Untuk itu, artikel ini akan mengungkap apa saja ekspektasi vs realita yang biasa terjadi di dunia trading forex, untuk membantu Anda menyusun ekspektasi yang realistis dalam mengarungi pasar forex sebagai trader retail.
    1. Trading Forex Adalah Jalan Cepat Kaya
    Ekspektasi:

    Saat pertama kali mencoba trading forex, Anda mungkin banyak mendengar penawaran bombastis. Bisa mendapatkan $10,000 per bulan, langsung kaya hanya dengan modal $1, adalah kalimat-kalimat yang umum dipakai untuk menarik trader pemula. Terlebih lagi, tawaran-tawaran seperti itu sangat "difasilitasi" oleh kemudahan trading retail saat ini, seperti keringanan membuka akun dengan $1 saja, bonus tanpa deposit, leverage tinggi, dan masih banyak lagi.
    Realita:

    Sayangnya, produk-produk dan layanan forex yang ditawarkan dengan promosi bombastis biasanya berujung scam. Bukannya mendapat $10,000 per bulan seperti yang diharapkan, modal Anda justru ludes tak bersisa.

    Menurut Dale Woods dari The Forex Guy, fenomena penawaran promo yang terlalu berlebihan berawal dari tujuan utama trading forex: untuk mendapatkan keuntungan. Para penyedia jasa trading yang bernafsu menggaet klien sebanyak-banyaknya, tak akan segan memelintir fakta hingga melebih-lebihkan potensi profit yang bisa didapatkan dari bidang pekerjaan ini. Jika yang membuat banyak orang tertarik masuk ke forex adalah mendapatkan profit banyak dalam waktu singkat, maka itulah daya tarik yang akan dimaksimalkan sedemikian rupa.

    Agar tak mudah terjebak skema penipuan pihak-pihak tak bertanggung jawab yang suka mengadakan promosi menggiurkan, maka selalu tanamkan ini di benak Anda:

    Lantas apakah setiap broker atau penyedia layanan trading yang menarik klien dengan janji-janji manis selalu scam? Nyatanya, strategi pemasaran setiap pelaku usaha memang begitulah adanya; jadi kurang realistis juga kalau Anda mencari broker yang langsung memperingatkan risiko trading tanpa menawarkan keuntungan apa-apa. Untuk bisa memilah mana broker yang bisa dipercaya atau tidak, sebaiknya belajarlah untuk mengenali cara memilih broker ideal.


    2. Semakin Sering Trading, Semakin Besar Profitnya

    Ekspektasi:

    Pepatah mengatakan: sehari selembar benang, lama-lama jadilah selembar kain. Artinya, suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan dedikasi waktu akan memberi hasil yang memuaskan. Hal ini mungkin berlaku di kehidupan sehari-hari, tapi tidak bisa diterapkan dalam trading forex. Misalnya saja, Anda mungkin bisa mengharapkan gaji yang lebih tinggi dari jam kerja yang lebih panjang, seperti mengambil lembur atau masuk di hari libur. Namun dalam trading forex, lama waktu mengamati chart sama sekali tak ada pengaruhnya dengan besar keuntungan.

    Mereka yang masih terjebak ekspektasi ini senantiasa mencari peluang trading dari waktu ke waktu, mengais-ngais kesempatan entry di setiap hari, jam, bahkan menit. Harapannya? Tentu saja agar bisa mendapat keuntungan lebih besar setiap harinya. Misalnya saja, Budi baru saja buka akun dan mendapat profit $10 dari posisi pertamanya. Ia kemudian membuka posisi lagi di hari itu, dan bisa mendapatkan profit yang sama, sehingga total keuntungannya di hari itu berjumlah $20. Budi pun kemudian berkomitmen untuk membuka posisi 5 kali per hari, dengan harapan bisa meraup keuntungan $50 setiap harinya.

    Sering trading tidak selalu sering profit
    Realita:

    Apa yang didapatkan Budi di hari pertamanya trading ternyata tidak bertahan di hari-hari berikutnya. Bukannya konsisten mendapat $50 per hari, Budi justru sering merugi karena open posisi hanya untuk memenuhi targetnya, bukan sesuai peluang yang ada di market. Akibatnya, modal Budi justru ludes di hari kelima trading.

    Perbandingan ekspektasi vs realita dalam hal ini sangat berkebalikan, karena kunci trading forex itu bukan tentang seberapa sering Anda open posisi atau melakukan analisa, tapi seberapa jeli Anda bisa mengenali dan memanfaatkan peluang trading yang potensial. Jika sedang tidak ada peluang bagus, ya jangan entry.

    Selain itu, trading forex juga memerlukan penyesuaian Risk (risiko) dan Reward (keuntungan). Banyaknya faktor tak terduga yang berpengaruh di pasar forex menjadikan peluang profit bukanlah hal yang bisa dipastikan 100%. Karena itu, Anda wajib mengatur manajemen risiko dengan seksama.

    Strategi jangka pendek yang frekuensinya begitu sering memang ada, tapi tidak disarankan untuk pemula, karena mereka belum benar-benar paham jika inti menjadi Scalper atau Day Trader adalah untuk mendapatkan profit kecil tapi sering, bukan untuk meraih profit besar setiap hari.


    3. Indikator Adalah Petunjuk Trading Paling Ampuh

    Ekspektasi:

    Memasang indikator memang sangat mudah dan seringkali dianggap menguntungkan. Tinggal pasang di chart dan ikuti grafik-grafiknya, lalu ambil posisi entry. Misalnya jika menggunakan MA, maka tunggu saja sampai terjadi crossing. Atau apabila pakai RSI, maka mudah saja. Tinggal ambil peluang saat harga sampai di level 30 atau 70 untuk buka posisi.

    Karena masing-masing indikator sudah disetel untuk "menghaluskan" pergerakan harga dan melakukan perhitungan berdasarkan data historis harga, maka tentu saja sinyalnya bisa diandalkan. Namun apakah benar setiap sinyal indikator selalu bisa dijadikan patokan entry?

    Bergantung pada indikator teknikal
    Realita:



    4. Robot Trading Akan Melakukan Semuanya Untuk Anda

    Ekspektasi:

    Tak ingin repot mencari peluang di chart atau sibuk menentukan posisi Entry, Stop Loss, dan Take Profit secara manual? Robot trading (Expert Advisor atau EA) bisa jadi jawaban. Karena canggihnya alat ini, Anda bahkan tak perlu lagi memantau platform dan membiarkan semuanya dieksekusi secara otomatis oleh robot trading. Singkat kata, Anda tinggal membeli dan memasang robot, lalu membiarkannya bekerja untuk mengumpulkan profit buat Anda. Selain bisa berjalan otomatis, robot trading juga menghindarkan masuknya pengaruh emosi dalam transaksi trading.
    Realita:

    Bagaikan solusi ajaib yang bisa memecahkan semua masalah trading, robot banyak dianggap sebagai alat yang bisa melakukan semuanya untuk trader. Padahal, pergerakan harga di pasar forex terus berubah dan bersifat dinamis, sementara robot trading hanya bekerja sesuai algoritma yang disetel dengan seperangkat aturan tertentu. Artinya, ketika terjadi gejolak tak terduga di pasar forex, robot trading akan kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.



    5. Sistem Trading Bisa Dicari Di Forum Online

    Ekspektasi vs Realita forum trading online

    Realita:

    Ada begitu banyak alasan mengapa mengharapkan efektivitas sistem trading dari forum-forum online itu bisa menyesatkan. Enam di antaranya adalah:

    Saran kami, jika Anda memang gemar menjelajah dan berdiskusi di komunitas trading, jangan terlalu berpatokan pada sistem ataupun sinyal trading yang di-posting di forum tersebut. Ekspektasi vs realita dari tindakan ini begitu jauh berbeda. Sebagai rekomendasi, Anda bisa membandingkan sistem tersebut dengan hasil analisa sendiri, sehingga Anda dan trader terkait bisa bertukar pikiran dan sama-sama belajar untuk memahami pasar dengan lebih baik. Bukankah tujuan utama dari komunitas trading adalah untuk mewadahi para trader yang ingin saling bertukar ide dan sama-sama belajar?

    SUMBER :www.seputarforex.com

    [​IMG]
     
  3. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Apakah Analisa Teknikal Bisa Dipercaya?

    Analisa teknikal memang diandalkan banyak trader. Namun apakah penggunaannya masih seampuh dulu? Simak ulasan menarik berikut.

    Setidaknya minimal satu kali, setiap orang yang mendalami investasi berbasis platform seperti perdagangan forex dan saham, pasti pernah mempelajari analisa teknikal. Karena itu, dalam perjalanan Anda di dunia investasi, akan ada sebuah pertanyaan yang mengganggu setidaknya sekali seumur hidup:

    "Jika analisa teknikal memang mudah, lalu mengapa tidak semua orang mempelajarinya dan langsung kaya? Saya sendiri Cut Loss dan terus kehilangan uang..."

    Kenyataannya, penggunaan analisa teknikal dengan seni garis-menggaris, ribuan indikator, juga sinyalnya yang tersedia di luar sana, masih saja dianggap kurang untuk dijadikan pedoman saat para trader menjelajahi belantara market yang tak kenal ampun.

    [​IMG]

    Pernahkah Anda bertanya-tanya juga, bahwa semakin banyak orang yang terjun ke market, maka semakin tinggi pula kemungkinan semua trader untuk menggunakan teknik yang sama? Padahal, kerugian Anda adalah keuntungan bagi orang-orang yang memiliki posisi terbalik dari Anda.

    Pada forex misalnya, Anda hanya akan bisa untung apabila posisi Anda adalah termasuk posisi mayoritas yang menentukan trend secara umum. Misalnya saya Buy dan Anda Sell, tiba-tiba harga naik lalu anda Cut Loss sedangkan saya Take Profit, maka otomatis kerugian Anda akan masuk ke saya. Hal yang sebaliknya berlaku.

    Pada saham, Market Maker akan memiliki "barang" sebelum Anda. Ketika harga naik dan Anda ikut beli, maka Market Maker dan orang-orang yang sudah membeli sebelumnya akan untung duluan karena mereka menjual kepemilikan saham mereka. Dengan kata lain, Anda sudah terlambat beli.

    Keraguan Pada Analisa Teknikal

    Saat ini, ada fenomena menarik yang bisa diperhatikan: saat Anda sudah susah payah menggaris-garis sesuai dengan kaidah pola tertentu, lalu Anda menggunakan indikator mantap yang dipercayai dan menemukan titik Buy atau Sell (berikut Buy Stop/Cut Loss/Trailing Stop, dll.), tiba-tiba harga tidak kunjung sampai ke target Anda. Harga kadang malah terbang atau jatuh jauh melebihi ekspektasi Anda. Biasanya, Anda langsung menyalahkan diri sendiri (atau orang lain jika Anda membeli jasa sinyal) atas garis-garis Anda yang mungkin tidak pas.

    Kalau kita kilas balik ke zaman tahun 1990-an, kita akan mendapati seorang trader sukses mantan pendeta yang dipanggil Bapak Tumeon. Beliau mengatakan bahwa pada saat itu, tidak banyak orang yang mengerti dan terjun ke dunia forex. Saat itu seperti surga dimana dengan analisa sederhana saja, beliau bisa meraup keuntungan USD5000 dalam semalam. "Market seperti mudah ditebak, tidak seperti sekarang dimana market lebih susah ditebak," ujar Bapak Tumeon dalam cuplikan kisahnya di majalah lawas Intisari terbitan tahun 2000-an. Beliau mengatakan hal demikian saat mengenang kejayaannya di tahun 1990-an.

    Sulitnya market untuk ditebak saat ini adalah karena semakin hari, semakin banyak orang yang berkecimpung di market dan setiap market player memiliki arah serta tujuan masing-masing. Kalau Anda (dan ribuan orang yang menggaris-garis seperti Anda di luar sana) menduga akan bisa profit di titik tertentu, maka akan ada orang-orang dengan dana raksasa yang berusaha agar harga tidak berdiam di titik tersebut. Mereka berniat agar banyak orang nyangkut dan Floating Loss lalu Cut Loss, sehingga posisi orang banyak itu tadi menjadi keuntungan mereka. Setelah proses yang melibatkan mental dan psikologi ini, tiba-tiba harga kembali ke jalurnya semula.

    Hal ini sudah sering terjadi dan banyak yang memang Cut Loss, lalu para "korban" berkoar-koar di luar sana bahwa forex dan saham itu tak lain hanyalah judi. Bagi penulis pribadi, situasi di atas tak lain hanyalah perubahan pada market yang tidak lagi sederhana. Lalu pertanyaannya, apakah analisa teknikal tidak lagi berguna?
    Teknikal Jaman Now

    Mayoritas pemain saham dan forex adalah trader, baik trader individual maupun trader besar seperti bank, Hedge Fund, dll. Seperti yang kita ketahui, trader menggunakan analisa teknikal sebagai strategi tempurnya. Namun sekarang, semakin banyak orang yang bisa analisa teknikal sehingga titik Buy/Sell suatu instrumen investasi juga sudah banyak diketahui bersama.

    Walau persentase yang kurang paham analisa dibandingkan dengan yang sudah pandai pastinya jauh lebih banyak, tapi seiring dengan bertambahnya populasi penduduk dunia, maka bertambah pula-lah jumlah analis. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya lembaga-lembaga keuangan investasi yang pastinya setiap lembaga memiliki expert minimal seorang.

    Kalau titik Buy/Sell sudah menjadi rahasia umum yang bisa didapatkan dengan mudah (baik dengan membeli sinyal, atau belajar garis-menggaris sendiri), maka para trader dengan dana raksasa yang disebut Market Maker akan memutar otak, bagaimana caranya agar mereka juga bisa profit.

    Kalau sudah banyak yang bisa menebak dimana harga akan berlabuh, maka kini Market Maker akan membuatnya sedikit lebih tidak mudah. Saat harga diprediksi akan menyentuh 150, maka market jaman now akan memperlihatkan adanya perlawanan sehingga harga akan berhenti di 147 saja. Lalu keesokan harinya, harga malah turun ke 141, sehingga trader-trader harian yang tidak sabaran akan menduga inilah saatnya untuk melepas posisi.

    Perlu diperhatikan, setelah banyak trader melepas posisi, maka trader dengan dana besar atau yang disebut Market Maker akan membeli lagi dalam jumlah besar, dan mengundang trader kecil untuk membeli lagi. Proses terbentuk sebuah harga kini tidak lagi sederhana, dikarenakan semakin ramai dan banyak orang yang berkecimpung di dunia investasi.
    Kalau begitu, apakah teknikal masih bisa dipercaya di jaman sekarang?

    Karena banyak orang yang masih percaya teknikal, maka harga akan cenderung bergerak hampir akurat sesuai prediksi teknikal yang kita (atau analis kita) buat. Maka jawabannya adalah masih, masih bisa dipercaya. Namun karena banyaknya pemain yang berkecimpung, maka disarankan untuk menurunkan target profit yang sudah diprediksi, agar lebih mudah mendapatkan untung.

    Kalau Anda sekiranya lelah memprediksi market yang cenderung sulit ditebak, mungkin analisa teknikal tidak cocok bagi Anda karena memang tidak diwajibkan untuk semua orang. Secara jangka pendek, kenaikan harga hanyalah mesin voting dimana mayoritas akan menentukan arah, tapi secara jangka panjang, semua akan kembali ke nilai fundamentalnya. Mau terlibat secara jangka pendek atau panjang, kembali lagi ke pilihan Anda sendiri.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  4. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    5 Hal Penting Tentang Rights Issue Di Pasar Modal

    Rights Issue di pasar modal bisa merugikan maupun menguntungkan investor. Kuncinya ada pada kelima hal penting berikut ini.

    Seorang investor atau pemegang saham merupakan pemilik perusahaan, jadi investor bisa mempunyai beberapa hak tertentu dan salah satunya adalah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam aksi korporasi rights issue. HMETD dalam pasar modal ini merupakan hak yang diperoleh pemilik saham untuk membeli saham baru pada periode dan harga yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

    5 Hal Penting Tentang Right Issue Dalam Pasar Modal
    1. Alasan Perusahaan Melakukan Rights Issue

    Pada dasarnya, alasan perusahaan melakukan rights issue adalah untuk mengumpulkan dana sebagai tambahan modal lagi. Biasanya perusahaan yang rights issue masih dalam tahapan pertumbuhan tinggi dan dana segar yang terhimpun akan digunakan untuk ekspansi usaha, membayar pinjaman, atau untuk modal kerja. Jika rights issue dilaksanakan untuk keperluan ekspansi usaha, maka aksi korporasi perusahaan bisa dipandang positif.

    Beberapa perusahaan melakukan rights issue dengan tujuan untuk menambah porsi kepemilikan pemegang saham atau meningkatkan jumlah saham beredar agar nantinya saham menjadi lebih likuid. Selain itu, perusahaan bisa juga rights issue agar kapitalisasi pasar perusahaan menjadi lebih besar. Rights issue ini sebenarnya hampir mirip dengan stocksplit, tapi bedanya kalau rights issue bisa menambah dana dari investor sekaligus dapat menaikkan kapitalisasi pasar perusahaan.


    2. Manfaat Rights Issue


    Mengingat tujuan suatu perusahaan melakukan aksi rights issue adalah untuk mengumpulkan dana tambahan, maka manfaat dari rights issue bagi perusahaan adalah perusahaan bisa menggunakan dana tersebut sebagai sumber modal usaha baru selain pinjaman dari bank. Hal ini bisa saja terjadi ketika terjadi pelemahan ekonomi dan membuat perusahaan sulit meminjam dana dari bank.

    Sementara itu, manfaat rights issue bagi investor pemegang saham perusahaan tersebut adalah harga pelaksanaan saham baru rights issue yang ditawarkan biasanya di-diskon karena berada di bawah harga pasar. Selisih harga eksekusi dan harga saham di pasar terkadang cukup signifikan dan bergantung pada seberapa besar suatu perusahaan itu ingin mendorong minat investor untuk berpartisipasi dalam aksi korporasinya.
    3. Sisi Negatif Rights Issue

    Aksi korporasi rights issue perusahaan umumnya tidak disukai oleh investor karena akan memberikan dampak negatif pada kepemilikan saham investor. Hal ini terjadi karena rights issue akan menimbulkan saham emiten mengalami dilusi. Dilusi saham adalah penurunan komposisi kepemilikan saham investor akibat dari adanya penambahan saham baru.

    Penerbitan saham baru ini akan merugikan investor saham jika investor ini tidak berbuat apa-apa karena persentase kepemilikan sahamnya otomatis berkurang. Akan tetapi, dampak negatif ini bisa diatasi dengan melaksanakan HMETD, yakni melakukan pembelian saham baru yang ditawarkan oleh emiten. Sedangkan apabila tidak memiliki dana untuk melakukan transaksi pembelian saham tersebut, pemegang saham dapat menjual HMETD saham baru kepada investor lain yang berminat. Hasil penjualan HMETD ini kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk menutupi kerugian dari efek dilusi harga saham.

    4. Hal-hal Yang Harus Dilakukan Sebelum HMETD

    Ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan rights issue, jumlah saham perusahaan tersebut akan bertambah. Apabila jumlah saham perusahaan yang melakukan rights issue bertambah dan dana yang masuk ke perusahaan sama dengan pasar saham, maka tidak terjadi dilusi sehingga aksi perusahaan untuk rights issue ini tidak merugikan bagi pemegang saham. Apabila Anda masih bingung untuk memutuskan apakah akan menggunakan HMETD, sebaiknya perlu melakukan beberapa hal berikut.

    Melakukan Valuasi Harga Pelaksanaan (Eksekusi)

    Pertama, Anda harus menimbang harga pelaksanaan yang ditawarkan perusahaan apakan wajar atau mahal. Untuk mengetahui apakah harga eksekusi ini wajar atau tidak, sebaiknya lakukan valuasi harga saham tersebut. Perlu diperhatikan bahwa harga saham pelaksanaan yang bagus dan ideal adalah bukan harga saham yang murah, hanya karena harga saham itu berada di bawah harga pasar. Oleh karena itu, lakukanlah valuasi harga dengan menghitung jumlah total kapitalisasi pasar saham emiten tersebut dan menimbang rasio PER serta kinerja perusahaan.

    Perhatikan Kemungkinan Terjadinya Efek Dilusi

    Aspek kedua yang harus dipertimbangkan investor saham sebelum melaksanakan HMETD adalah efek dilusi yang kemungkinan terjadi. Maka dari itu, sebaiknya Anda amati perbedaan jumlah saham baru yang diterbitkan dengan jumlah saham lama. Ketika suatu emiten melakukan rights issue dengan jumlah saham yang tidak jauh melebihi jumlah saham lama, maka aksi korporasi emiten ini dapat dikategorikan wajar.

    Sebagai contoh, emiten A mempunyai saham di pasar sebanyak 2 miliar. Apabila emiten A ini melakukan right issue saham baru tidak melebihi 2 miliar tersebut, maka hal ini masih dianggap wajar. Sebaliknya, jika emiten A ini melakukan rights issue sebesar 4 atau bahkan bisa 5 miliar saham, sebaiknya tidak diambil karena efek dilusi yang terjadi bisa melebihi 50 persen.

    Cari Tahu Tentang Calon Pembeli Saham Dan Kebijakan Rights Issue

    Langkah selanjutnya yang perlu diambil sebelum HMETD adalah menyelidiki siapa saja calon pembeli saham baru. Ini harus dilakukan untuk menghindari ketidakjelasan calon pembeli siaga dan potensi tidak adanya calon pembeli, sehingga saham baru itu langsung begitu saja dijual ke publik. Hal tersebut bisa sangat berdampak negatif terhadap harga saham di pasar.

    Di samping itu, cari tahu juga tentang kebijakan rights issue, apakah aksi korporasi ini dilaksanakan menggunakan HMETD atau tidak. Jika perusahaan tidak menawarkan HMETD kepada investor, hal ini akan memunculkan spekulasi bahwa dana hasil rights issue akan dimanfaatkan emiten tidak untuk ekspansi usaha, melainkan untuk membayar utang perusahaan.

    5. Mekanisme Rights Issue Emiten

    Mekanisme pelaksanaan rights issue suatu emiten biasanya diawali dengan pengumuman perusahaan terkait hal-hal penting berikut:

    Rencana Penggunaan Dana

    Pengumuman dalam hal ini sangat penting untuk disebarkan ke investor saham agar investor mengetahui tujuan rights issue emiten. Para pemegang saham perlu waspada apabila rencana penggunaan dana rights issue adalah untuk melunasi utang. Biasanya perusahaan tersebut sedang mengalami kesulitan dalam melakukan pelunasan utang-utangnya dan tidak dapat meminjam uang dari lembaga keuangan. Kondisi ini berpotensi menyebabkan harga saham turun. Sebaliknya, jika perusahaan akan memanfaatkan dana hasil rights issue untuk ekspansi usaha maka langkah emiten rights issue kemungkinan besar akan memberikan manfaat bagi pemegang saham, baik dalam bentuk pemberian dividen atau harga sahamnya.

    Informasi Terkait Rasio HMETD

    Informasi ini sangat bermanfaat bagi pemegang saham untuk mengetahui rasio jumlah saham lama dan jumlah saham baru. Kedua data ini selanjutnya juga digunakan dalam perhitungan harga teoritis dari harga saham eksekusi HMETD ini. Dengan mengetahui harga teoritis, para pemegang saham dapat melakukan kalkulasi terhadap capital gain pembelian saham baru.

    Setelah pengumuman dari emiten terkait, pemegang saham dapat mengambil haknya dan membeli sahamnya. Di sisi lain, pemegang saham juga dapat mengabaikan penawaran tersebut dan memilih untuk tidak mengeksekusinya. Namun, agar tidak merugi karena persentase kepemilikan saham terdilusi, maka pemegang saham juga bisa menjual saham baru kepada pihak lain.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  5. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    4 Cara Menentukan Batas Toleransi Risiko Anda

    Empat metode berikut ini akan menjelaskan bagaimana cara menentukan batas toleransi risiko paling ideal sesuai tujuan trading, besar modal, pengalaman, dan kenyamanan trading Anda

    Bagi trader forex, mengenali risiko adalah sama pentingnya dengan menargetkan profit trading. Trader sukses Paul Tudor Jones bahkan berkata, "Jangan fokus membuat uang, fokuslah melindungi apa yang Anda punya". Jadi untuk bisa berhasil bertahan di pasar forex, manajemen risiko merupakan kunci yang wajib dimiliki oleh semua trader.

    Namun masalahnya, banyak trader masih bingung menentukan berapa batas toleransi risiko yang ideal. Menurut pengamatan penulis dari Babypips, topik ini merupakan salah satu pokok bahasan paling populer di forum-forum forex. Beberapa solusi menawarkan angka 1% hingga 2%, tapi ada pula yang secara khusus menyarankan risiko 5% per trade jika mengadopsi gaya trading agresif. Sekarang pertanyaannya, benarkah menentukan batas risiko bisa semudah itu?

    Jika Anda tak ingin repot dan lebih suka menggunakan cara pintas, maka anjuran tersebut bisa saja diterapkan. Tapi apabila ingin profitable dalam jangka panjang, maka ukurlah batas toleransi risiko sesuai kondisi personal Anda. Nah, bagaimana cara mengukur kesesuaian tersebut? Empat cara jitu berikut ini akan mengungkap jawabannya.

    4 Cara Jitu Menentukan Risiko Trading

    1. Kenali Tujuan Trading Anda

    Apakah Anda sudah punya penghasilan tetap di luar trading? Ataukah profit trading menjadi satu-satunya sumber pendapatan Anda? Jika bertujuan menjadikan trading sebagai mata pencaharian utama, maka lebih baik pilih ukuran trading yang kecil saja. Kenapa demikian? Hal ini berhubungan dengan risiko psikologis yang akan membebani trading Anda.

    Katakanlah Anda berniat menggantungkan hidup dari trading, maka akan ada keharusan untuk memenuhi target profit yang jumlahnya bisa digunakan untuk membayar tagihan dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Trading di bawah tekanan seperti itu jelas akan membuat mental sangat rentan terhadap rasa takut (fear) dan serakah (greed), 2 emosi trading paling negatif yang bisa menghancurkan akun Anda. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda memperkecil risiko per trade dengan mengambil ukuran trading yang minim. Solusi itu bisa meringankan beban trading Anda, dan mengamankan akun dari kerugian besar.

    Sementara itu, jika hanya menjadikan trading sebagai pekerjaan sampingan, Anda bisa lebih bebas menentukan batas toleransi risiko. Karena penghasilan utama tidak bersumber dari keuntungan trading, maka kerugian tak akan berpengaruh banyak pada kondisi finansial Anda. Di samping itu, Anda juga bisa belajar mengatur manajemen risiko dan meningkatkan skill trading dengan lebih leluasa, mengingat tak ada tuntutan kewajiban memenuhi target trading tertentu.

    2. Ukur Dari Besar Modal

    Berapa banyak investasi awal Anda? Inilah pertanyaan kedua yang perlu Anda jawab untuk menentukan batas toleransi risiko. Jika memulai trading dengan dana besar, maka tak masalah untuk mengambil lot-lot berukuran besar. Namun jika deposit awal Anda relatif kecil, lebih baik jangan gunakan lot standard dan mini. Sebabnya tak lain adalah untuk melindungi akun dari risiko perubahan volatilitas harga. Apabila Anda kurang bisa menyesuaikan besar modal dengan lot trading, maka peningkatan volatilitas sekecil apapun akan berpotensi mendatangkan risiko margin call.

    3. Sesuaikan Dengan Pengalaman

    Apabila sudah malang melintang di dunia forex, maka Anda akan punya kepercayaan diri lebih terhadap insting dan keputusan-keputusan trading. Dalam hal ini, trading dengan memasang risiko besar tak akan menjadi masalah. Justru dengan meningkatkan ukuran trading, Anda bisa dikatakan telah siap "naik kelas" dari sekedar trader pendatang baru, menjadi trader berpengalaman.

    Namun sebaliknya, jangan coba-coba trading dengan batas toleransi risiko yang besar jika Anda masih kurang pengalaman. Sebagai catatan, lama pengalaman trading yang ideal tidak ditentukan dari periode tertentu, tapi kemampuan Anda untuk melepaskan diri dari pengaruh emosi. Jadi, meski telah lama berkecimpung sebagai trader sekalipun, Anda kurang disarankan untuk memperbesar ukuran trading jika masih sering membuat keputusan berdasarkan emosi.

    4. Kondisikan Risiko Trading Sesuai Kenyamanan

    Tahukah Anda? ukuran risiko tidak bersifat statis karena nantinya bisa disesuaikan dengan kenyamanan trading Anda. Contohnya, Anda bisa terapkan batas risiko per trade di 1% sebagai awalan. Jika dalam beberapa waktu setelah trading Anda merasa terbebani dengan ukuran tersebut, maka sah-sah saja untuk memperkecil ukuran risiko itu.

    Mengubah Ukuran Risiko Trading
    Di sisi lain, Anda juga bisa memperbesar ukuran trading jika prospek profit dirasa kurang 'menyulut motivasi'. Hanya saja, pastikan jika keputusan tersebut telah dipertimbangkan baik-baik dengan memperhitungkan ketiga aspek sebelumnya. Karena jika tidak, itu artinya Anda hanya akan memperbesar ukuran trading tanpa basis yang jelas, atau hanya mengejar profit karena faktor greed saja.

    SUMBER :[URL='http://www.seputarforex.com/']www.seputarforex.com[/URL]

    [​IMG]


    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  6. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    objek jual beli dan cara mendapatkan profit

    Yang menjadi objek dalam forex trading adalah mencari keuntungan dari perubahan nilai dari satu mata uang terhadap mata uang pasangannya (pair) . Contoh kasarnya dari cara mendapatkan keuntungannya kira-kira seperti ini :

    kita membuka posisi long (buy) di pair EUR/USD di nilai tukar 1.1800 sebesar 1 lot. Hal ini berarti kita membeli 100.000 Euro jika di Regular account, atau 10.000 Euro di mini/micro account di nilai tukar 1.1800 dengan mata uang USD. Lalu 3 minggu kemudian kita menutup posisi long (buy) di nilai tukar 1.2000 . Bisa dikatakan kita menukarkan kembali Euro yang anda beli sebelumnya (saat membuka posisi) kembali ke mata uang USD.

    Dari contoh diatas bisa kita lihat bahwa kita mendapatkan keuntungan sebesar 200 pips. Nilai ini didapat dari selisih nilai tukar saat menutup posisi dengan nilai tukar saat kita membuka posisi ( 2000-1800=200 ) . Karena membuka posisi sebesar 1 lot, keuntungan 200 pips ini bisa berarti $200 di account mini, atau $2000 di account standar (tergantung jensi account).

    Nilai tukar (exchange rate) sederhananya adalah rasio dari nilai satu mata uang terhadap mata uang pasangannya. Contohnya : nilai tukar USD/CHF menunjukan berapa dollar amerika yang diperlukan untuk membeli satu Swiss franc, atau berapa banyak swiss franc yang diperlukan untuk membeli 1 dollar amerika.
     
  7. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Tips Cara Trading Forex Yang Simple Tapi Untung


    Setiap trader yang baru mengenal dunia forex biasanya sering bergelut dengan pertanyaan ini ; adakah cara trading forex yang simple tapi untung ? Pertanyaan yang sama juga suka muncul pada trader yang sudah beberapa lama menggeluti forex trading online. Berkaitan dengan pertanyaan ini ada beberapa tips yang bisa anda gunakan agar bisa mendapatkan sistem trading simple tapi profitable .

    Pahami dasar forex trading

    Banyak dari trader pemula yang langsung terjun dalam transaksi tanpa mengetahui apa sebenarnya forex trading. Mengetahui dasar forex membantu anda untuk memahami apa sebenarnya yang akan anda geluti . Dari sini juga anda akan mengetahui apa sebenarnya resiko yang ada dalam forex trading, dan potensi keuntungan yang terdapat didalamnya .

    Faktor resiko trading merupakan salah satu hal yang perlu anda ketahui sejak awal . Dengan begini anda bisa mengukur dan mengatur modal tanpa terjebak iming-iming manis dari oknum tertentu yang mengatas namakan forex trading, dan lebih mawas diri. Hanya dibutuhkan sedikit waktu untuk membaca dan memahami konsep-konsep dasar forex trading

    Pilih sistem trading dan kuasai

    Setelah memahami dasar forex trading, anda bisa mencoba terjun praktek trading . Amat disarankan untuk menggunakan demo account terlebih dahulu. Pilih sistem trading yang akan anda gunakan, dan pelajari sampai anda kuasai. Banyak sekali sistem trading yang terdapat di internet .

    Kesalahan pemula yang sering terjadi adalah; anda cenderung gonta-ganti sistem trading karena tergiur hasil trading besar orang lain padahal sistem trading yang sebelumnya anda gunakan belum dikuasai . kesalahan semacam ini seolah menjadi satu kesalahan umum yang selalu dialami oleh setiap trader.

    Untuk menghemat waktu belajar anda, silahkan pilih satu sistem trading yang cocok dan pelajari sampai benar-benar dikuasai. jangan terjebak dengan kesalahan umum yang dialami oleh rekan trader lain. Gunakan kesalahan mereka sebagai guru bagi anda.

    Disiplin

    Disiplin merupakan satu hal yang perlu anda pegang agar bisa anda bisa menemukan cara untuk trading secara simple tapi untung . Laksanakan rule dari sistem trading yang anda gunakan dengan benar. Gunakan perhitungan money management dengan teratur tanpa loncat-loncat tidak jelas.

    Dalam prakteknya, banyak sistem trading simple tapi bisa memberikan untung lumayan. Namun hal yang perlu dicatat dan dipahami ; keuntungan yang didapatkan tidak selalu berupa setiap transaksi anda untung, tapi lebih kepada jumlah akumulasi hasil trading yang anda dapatkan dalam waktu tertentu yang setelah dijumlahkan antara hasil transaksi loss dan profit, masih memberikan keuntungan untuk anda .

    Sejauh yang kami lihat, tidak terdapat satupun sistem trading yang mampu memberikan untung dalam setiap transaksi lho . untuk jangka pendek mungkin ada, tapi tidak untuk jangka panjang.

    forex trading lebih seperti marathon dibandingkan dengan sprint. Anda butuh waktu dan “stamina” yang kuat untuk mencapai tujuan finish ; konsisten profit dalam forex trading .


    Sumber: ID FOREX TRADING

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  8. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Tips Membagi Waktu Untuk Trading Forex Bagi Pemula
    Pernahkah Anda merasa kesulitan saat ingin belajar trading forex online? Jika jawabannya iya, mungkin manajemen waktu yang kurang tepat lah penyebabnya. Sebab, kebanyakan trader pemula memang masih kesulitan dalam membagi waktu trading atau bahkan menentukan strategi belajar trading yang efisien dan sesuai dengan kegiatan sehari-hari.
    Untuk mengatasi hal tersebut, coba ikuti beberapa tips sederhana berikut untuk membagi waktu trading Anda dengan lebih baik:

    Biasakan Membaca Berita Ekonomi di Pagi Hari

    Pagi hari merupakan waktu yang baik untuk mempelajari informasi baru. Dengan demikian, waktu-waktu ini juga sangat baik Anda gunakan untuk belajar melakukan analisis fundamental secara bertahap. Sebagai contoh, jika Anda langsung belajar melakukan analisis fundamental dalam satu hari, tentu akan memakan waktu yang lama.

    Sementara, dengan rutin membaca situasi keuangan secara rutin selama 30 menit sehari, secara perlahan, Anda akan memahami rangkaian kejadian ekonomi yang sedang berlangsung. Setelah beberapa hari, Anda akan lebih mudah memahami kondisi ekonomi yang terjadi dan tidak akan kerepotan saat harus melakukan analisis fundamental.

    Manfaatkan Akun Demo untuk Berlatih Memahami Indikator Teknikal
    Untuk analisis teknikal, maka teknik belajar trading yang dapat Anda terapkan adalah dengan menguji coba berbagai indikator menggunakan akun demo yang Anda miliki. Sebagai contoh, jika Anda ingin mengetahui cara melakukan analisis teknikal menggunakan indikator MACD dan Bollinger Bands, maka Anda dapat memanfaatkan akun demo Anda untuk membuka posisi trading sesuai keinginan dan bagaimana indikator tersebut dipengaruhi pergerakan pasar.

    Dengan memanfaatkan akun demo, meskipun akhirnya posisi yang Anda buka mengalami rugi, Anda akan mendapat pengalaman dan pemahaman baru yang berharga. Lakukan ini secara rutin dengan satu indikator setiap harinya. Maka dalam jangka waktu beberapa hari, kemungkinan besar Anda telah menguasai berbagai teknik analisis teknikal.

    Buat Review dan Catatan Trading Harian di Malam Hari
    Salah satu hal yang dapat membuang waktu Anda adalah mengulang latihan atau pelajaran teori trading yang sama karena Anda melupakan hasil belajar sesi sebelumnya. Untuk menghindari hal ini, siapkan selalu catatan trading harian yang berisi teknik serta teori trading yang telah Anda pahami di hari itu.

    Dengan begitu, Anda akan lebih mudah melacak progress dan perkembangan Anda dalam trading dan meminimalkan waktu yang terbuang untuk mengulang-ulang pelajaran yang sama.

    Gunakan fitur Trading Tools dari Monex
    Khusus bagi nasabah Monex, jika Anda tidak sempat melakukan analisis teknikal maupun fundamental, maka Anda dapat memanfaatkan trading tools yang disediakan oleh Monex. Trading tools ini dapat memberitahu berbagai posisi yang memiliki potensi profit saat peluang tersebut muncul. Sehingga Anda dapat dengan lebih mudah menentukan posisi trading apa yang akan Anda buka tanpa harus membuang waktu melakukan analisis trading yang memakan waktu.

    Sumber: https://mifx.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  9. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Kesalahan Trader Menurut Pakar Psikologi

    Artikel berikut akan mengupas tuntas kesalahan-kesalahan trader menurut Dr.Brett N. Steenbarger, Ph.D, seorang pakar yang sudah banyak menulis buku tentang psikologi trading.

    Artikel ini ditulis oleh Dr.Brett N. Steenbarger, Ph.D., seorang trader aktif yang juga professor dalam bidang psikologi di Behavioral Sciences at SUNY Upstate Medical University. Ia juga kolumnis untuk situs MSN Money (www.moneycentral.com), Stocks Futures and Options Magazine (www.sfomag.com) dan Greatspeculations.com. Bukunya yang terkenal antara lain ‘The Psychology of Trading’ (Wiley, 2002).

    Berikut adalah salah satu artikel mengenai pengamatannya terhadap sejumlah trader yang datang berkonsultasi kepadanya:

    Kesan yang saya dapatkan, para trader pada umumnya membuat 3 kesalahan dasar. Ketika mereka datang ke saya untuk mencari solusi psikologi, sebenarnya masalah dasarnya belum sampai ke taraf psikologi yang serius. Karena saya juga seorang trader, saya pernah untung dan pernah rugi, jadi saya bisa paparkan demikian:

    1. Tidak mempunyai sistem trading yang valid

    Mereka yakin masalah yang dialami dalam trading adalah faktor psikologi seperti tidak disiplin, atau kurang sabar. Tetapi setelah saya ajukan beberapa pertanyaan, masalah utamanya ternyata tidak mempunyai sistem trading yang benar-benar valid, paling tidak menurut keyakinan mereka. Mereka gelisah dan selalu ragu ketika trading karena pada dasarnya mereka tidak tahu pasti apa yang sedang dilakukan. Keraguan timbul karena mereka mengira apakah benar sistem trading yang digunakan akan seperti yang diharapkan.

    Keraguan yang terus-menerus akan menyebabkan kegelisahan. Dan apakah Anda bisa trading dengan benar dalam keadaan psikologis yang demikian? Ketika saya tanya mereka terus terang mengatakan belum pernah melakukan backtest terhadap metode atau strategi tradingnya, bagian dasar dari sistem trading, jadi bagaimana mungkin mereka tahu drawdown yang diharapkan? Jika mereka tidak tahu kehandalan sistem tradingnya untuk waktu lampau, bagaimana bisa mengharapkan sistemnya akan berjalan pada pergerakan harga real-time saat ini?

    Trader yang mencari solusi psikologi sementara mereka tidak menguasai metode trading yang digunakan mengingatkan saya pada sepasang suami istri yang mencari solusi psikologi karena mereka tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Setelah saya teliti, ternyata mereka memang tidak compatible satu sama lain, jadi apa yang bisa mereka komunikasikan?

    2. Berganti-ganti metode atau cara analisa

    Kesalahan kedua yang saya temukan adalah mencoba mengganti metode atau cara analisa sebelum tahu benar penerapan metode tersebut pada kondisi pasar yang sedang terjadi. Jika Anda mengalami hal yang demikian, maka Anda perlu membuat jurnal trading guna mengetahui metode yang paling pas, dan kemudian Anda tidak harus menggunakan banyak metode ketika trading. Anda akan menjadi kurang yakin dan tegang jika berganti-ganti metode. Meski tujuan trading adalah memperoleh profit dalam waktu singkat, tetapi pendekatan yang ingin ‘sekali gebrak’ tersebut tidak bisa diterapkan.

    3. Selalu berpikir negatif setelah pernah mengalami kerugian

    Anda pernah rugi, tetapi mungkin juga pernah untung. Anda selalu ingat saat Anda rugi karena sebenarnya Anda takut rugi. Jika Anda takut rugi, pikiran Anda tentang trading akan selalu negatif. Kalau Anda mengalami hal ini, sebaiknya Anda istirahat untuk tidak trading hingga Anda yakin bahwa kerugian adalah bagian dari permainan (seperti sering diucapkan oleh para trader besar). Lakukan motivasi diri hingga Anda bisa berpikir dengan positif. Selama 15 tahun ini saya melakukan konseling dan therapi pada rata-rata 130 orang client per tahun dengan teknik motivasi diri ini.

    Sumber: www.seputarforex.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  10. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Beberapa keuntungan dari mengetahui jam market ini?

    • Mengetahui saat-saat dimana market aktif, yaitu saat market Tokyo-London dan London -New York overlap . Market cenderung mulai bergerak lebih aktif saat memasuki market London.
    • Mengetahui saat-saat market cenderung sepi/ volume nya kecil. Hal ini terutama muncul di akhir sesi market New York dan jam-jam awal market Sydney.
    • Dapat memfokuskan perhatian pada even-even fundamental/ news release dari masing-masing region market forex.
    • Hasil dari pengamatan kita sendiri nanti terhadap kebiasaan market dalam sesi tertentu bisa menunjang strategi trading kita sendiri
     
  11. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Cara Mengatasi Deflasi

    Keadaan deflasi tidak bisa berhenti dengan sendirinya, malah akan menimbulkan efek spiral bila tidak segera diatasi.

    Keadaan deflasi tidak bisa berhenti dengan sendirinya, malah akan menimbulkan efek spiral bila tidak segera diatasi. Oleh karenanya pemerintah dan otoritas keuangan harus berusaha secepat mungkin untuk menghentikan begitu data-data ekonomi menunjukkan gejala timbulnya keadaan deflasi. Efek spiral deflasi bisa terjadi karena merosotnya harga-harga akan menyebabkan turunnya produksi yang mengakibatkan turunnya tingkat upah dan pada akhirnya mengakibatkan merosotnya tingkat permintaan. Hal ini akan semakin menurunkan tingkat harga, berkurangnya produksi dan efek berantai ini akan semakin memperburuk keadaan.

    Setiap negara mempunyai cara yang berbeda dalam mengatasi deflasi. Depresi besar di AS (great depression) pada tahun 1930-an adalah contoh klasik dari efek spiral yang disebabkan oleh keadaan deflasi. Karena belum ada contoh dalam mengatasi keadaan seperti itu, pemerintah AS mengambil tindakan yang ternyata tidak efektif. Pada waktu itu presiden AS Franklin D. Roosevelt yakin bahwa deflasi yang terjadi disebabkan oleh kelebihan penawaran (supply) barang dan jasa di pasar, sehingga ia berusaha untuk menguranginya dengan cara membeli ladang-ladang pertanian dan perkebunan sehingga produk-produknya tidak membanjiri pasar. Tetapi ternyata solusi ini malah membuat perekonomian bertambah buruk dan efek spiral deflasi tetap berlangsung.

    Untuk memutus rantai efek spiral deflasi diperlukan tindakan yang disiplin dan tidak terburu-buru. Dalam perkembangan selanjutnya negara-negara yang pernah mengalami keadaan deflasi belajar bahwa bank sentral mempunyai peran yang sangat penting dalam mengatasi keadaan deflasi, yaitu membanjiri pasar dengan uang, atau meningkatkan jumlah uang beredar. Sebagai contoh The Fed, Bank of Japan (BoJ) dan Bank of England (BoE) yang melakukan quantitative easing (QE) dengan membeli surat-surat berharga (bond, obligasi dan lainnya) begitu tampak gejala deflasi.

    Agar lebih efektif tindakan QE juga dibarengi dengan penurunan suku bunga hingga tingkat yang paling rendah seperti The Fed yang suku bunganya saat ini 0.25%, BoE 0.5%, BoJ 0.1%, SNB (Swiss) 0.125% dan terakhir ECB (kawasan Euro) yang memangkas suku bunganya hingga 0.15% menyusul deflasi yang mulai menghantam kawasan 18 negara pengguna mata uang Euro itu. Dengan tingkat suku bunga pinjaman yang sangat rendah diharapkan bisa merangsang aktivitas perekonomian sehingga angka pertumbuhan bisa meningkat.

    Meskipun cara meningkatkan jumlah uang beredar tersebut bisa berdampak pada bahaya lainnya yaitu tingkat inflasi yang berlebihan, tetapi penerapan QE yang cermat dan terukur bisa menghindari hal tersebut, seperti The Fed yang telah melakukan tapering. Sejauh ini cara penerapan kebijakan QE yang moderat dan terukur masih dianggap efektif dalam mengatasi deflasi.

    SUMBER :www.seputarforex.com

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  12. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    KEUNTUNGAN dan KEKURANGAN DARI SCALPING

    KEUNTUNGAN DARI SCALPING:

    • Kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang cepat;
    • Persyaratan minimal untuk jumlah deposit: karena sejumlah besar transaksi, adalah mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang baik bahkan pada akun sen;
    • Strategi scalping mendapatkan ketergantungan yang lemah pada tren pasar global dan faktor fundamental. Hal ini cukup untuk memantau hanya saat-saat rilis berita penting dan statistik, pada periode lainnya - hanya analisa teknikal sudah cukup;
    • Trading otomatis dengan menggunakan advisor.

    KEKURANGAN DARI SCALPING:

    • Jika advisor otomatis tidak digunakan, membuka/menutup secara manual dari sejumlah besar transaksi jangka pendek membutuhkan tuntutan yang tinggi untuk profesionalitas dan stabilitas psikologis trader;
    • Membutuhkan untuk mengontrol terus menerus dari berbagai transaksi dari pertengahan dan jangka panjang transaksi saat itu sudah cukup untuk mengunjungi terminal 1-2 kali sehari;
    • Resiko kerugian yang besar sambil menghasilkan sejumlah profit yang sedikit;
    • Persyaratan yang tinggi untuk kondisi teknikal: spread yang rendah, tidak adanya slippage, memproses permintaan dengan kecepatan tinggi ;
    • Kontrol terus menerus dan setup strategi atau parameter advisor. Setiap perubahan dari kondisi pasar dapat menyebabkan kegagalan dalam perdagangan, dan strategi jangka pendek yang menguntungkan dapat mulai menyebabkan kerugian cepat, terutama dalam hal perdagangan otomatis.

    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  13. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Program IB Pro

    Program kemitraan IB Pro (singkatan untuk Introducing Broker) dirancang untuk kedua jasa keuangan pelaku pasar profesional dan pedagang individu yang berpenghasilan didasari oleh biaya agen untuk menarik klien ke perusahaan mitra, bukan oleh pendapatan dari transaksi perdagangan.

    Sebuah ciri khas dari IB Pro adalah kenyataan bahwa jumlah pembayaran tidak berpatokan pada jumlah klien yang ditarik oleh mitra, jumlah deposit, frekuensi transaksi atau jenis mitra (proyek web, kantor perwakilan, pusat pelatihan, layanan rebate , agen individu, dll) jumlah pembayaran tergantung secara eksklusif pada omset perdagangan referal': semakin besar omset, semakin tinggi tingkat remunerasi (hingga $ 15 untuk 1 juta USD).


    KEUNGGULAN KAMI

    1. Tidak ada persyaratan untuk perbedaan minimum antara pembukaan order dan harga penutupan (MTP).
    2. Tidak ada persyaratan untuk durasi minimum transaksi.
    3. Tarif remunerasi mitra dengan skala yang progresif.
    4. Jumlah pembayaran yang tidak terbatas untuk setiap klien yang ditarik.
    5. Tidak ada istilah rahasia dalam persyaratan atau batas penarikan remunerasi mitra.


    BAGAIMANA CARA KERJA IB PRO
    [​IMG]

    SYARAT DAN KETENTUAN

    1. Untuk berpartisipasi dalam program mitra, anda harus Buka Akun Live dimana remunerasi mitra akan dikreditkan.

    2. Pada bagian Personal Area's Advertising Tools, anda akan menemukan banner dan link referal yang unik. Semua klien yang menggunakan link referal untuk mengunjungi website perusahaan terkait dengan mitra ketika mendaftar di Personal Area.

    3. Remunerasi mitra dihitung dan dikreditkan ke akun perdagangan pada akhir setiap minggu, setelah sesi perdagangan ditutup. Jumlah pembayaran tergantung pada omset perdagangan referal di USD dihitung pada order yang ditutup di bawah target minggu: Senin 00:00:01 - Jumat 23:59:59 (waktu server).

    4. Sebuah omset perdagangan referal dalam USD sebesar omset agregat untuk dua transaksi: pembukaan order dan penutupan order transaksi.
    Contoh:
    BUY 1 lot EURUSD (1 lot = 100.000 EUR) pembukaan order di harga 1.3452 dan ditutup di harga 1.3542. Omset perdagangan dalam USD untuk order ini = (100.000 * 1,3452) + (100.000 * 1,3542) = 269.940 USD

    5. Semakin besar agregat omset perdagangan referal mingguan, semakin tinggi tingkat perhitungan remunerasi mitra:
    [​IMG]

    6. Mitra bisa mendapatkan rincian informasi tentang setiap Pembayaran dengan mengklik nomor dalam bagian Financial statements.

    7. Pembayaran dikreditkan ke akun mitra dan dapat ditarik setiap saat tanpa adanya pembatasan.

    Hormat kami,
    ForexChief

    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  14. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Yang dinamakan Backtest itu kita melakukan latihan dengan data yang sudah terjadi. Disitu kita bisa melihat dam mempelajaari karakteristik pair yang kita amati. Sebagai seorang analisa di forex, tentunya data yang digunakan oleh kita adalah data history dan dari situ kita bisa melakukan analisa dan membuat prediksi. Nah dengan melakukan backtest, diharap kita bisa memahami karakteristik harga. Selain backtest, bagus juga kita melakukan Forwardtest. Nah kalau forward test maksudnya kita berlatihnya dengan data market real langsung yang sedang berjalan.
     
  15. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Apa Itu Fragile Five

    Krisis yang terjadi di sejumlah negara berkembang pada tahun 2018 kembali memunculkan istilah Fragile Five. Indonesia pun termasuk di dalamnya. Apa itu Fragile Five?

    Istilah Fragile Five kembali mengemuka dalam berbagai berita ekonomi, sehubungan dengan penguatan Dolar AS yang menggila di tahun 2018 ini. Indonesia masuk sebagai salah satu negara Fragile Five dengan kurs Rupiah yang terpukul jatuh, hampir ke level Rp15,000 per USD seperti krisis moneter tahun 1998. Jadi, apa itu Fragile Five?

    Pengertian Fragile Five

    Fragile Five adalah istilah yang ditemukan oleh analis keuangan Morgan Stanley pada tahun 2013. Istilah tersebut ditujukan untuk lima negara berkembang yang dinilai terlalu bergantung pada investasi asing--yang sebetulnya sulit untuk dijadikan andalan--untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mereka.

    Negara Fragile Five

    Anggota asli Fragile Five adalah Brazil, India, Indonesia, Afrika Selatan, dan Turki. Dalam kondisi tertentu, anggota Fragile Five dapat berubah. Pada tahun 2014, Indonesia sempat dikabarkan "terbebas" dari kategori Fragile Five. Namun pada Desember 2016, Indonesia masuk kembali bersama dengan Kolombia, Meksiko, Afrika Selatan, dan Turki.

    Pada bulan November 2017, badan pemeringkat kredit S&P Global mendaftar Turki, Argentina, Pakistan Mesir, dan Qatar sebagai negara Fragile Five versi mereka. Alasannya. kelima negara tersebut terpengaruh oleh kebijakan moneter ketat negara-negara maju. Akan tetapi, pada bulan September 2018 ini, Fragile Five kembali terdiri dari anggota asli versi Morgan Stanley, gegara melemahnya sentimen investor. Brazil, India, Indonesia, Afrika Selatan, dan Turki, akhirnya kembali menderita risiko yang ditimbulkan dari keluarnya arus modal.

    Adapun 6 faktor yang menjadi standar penilaian Morgan Stanley untuk mengategorikan sebuah negara berkembang menjadi Fragile Five adalah sebagai berikut:

    • Kondisi neraca berjalan.
    • Rasio cadangan devisa terhadap utang luar negeri.
    • Kepemilikan asing atas obligasi pemerintah.
    • Utang dalam Dolar AS.
    • Inflasi.
    • Selisih suku bunga riil.

    Awal Mula Fragile Five

    Penamaan Fragile Five bermula di tengah pemulihan ekonomi global pasca krisis ekonomi 2008. Di akhir tahun 2013, Federal Reserve AS (The Fed) mulai melakukan pengurangan stimulus atau yang dikenal dengan Tapering The Fed. Negara-negara maju seperti AS, ketika itu memang sudah menjalani masa pemulihan, sehingga para investor kembali berani mengubah asetnya ke dalam bentuk Dolar AS.

    Awal Mula Negara Fragile Five


    Akibatnya, mata uang negara-negara berkembang terjual habis. Arus modal keluar paling besar berasal dari Brazil, India, Indonesia, Afrika Selatan, dan Turki. Mata uang masing-masing negara tersebut, yakni Real Brazil, Rupe India, Rupiah Indonesia, Rand Afrika Selatan, dan Lira Turki mengalami pelemahan signifikan. Hal ini membuat negara-negara itu kesulitan mendanai neraca yang defisit. Kurangnya investasi juga membuat Fragile Five tak mungkin membiayai proyek-proyek pertumbuhan mereka. Buntutnya, perlambatan yang terjadi di masing-masing negara itu membuat ekonomi mereka semakin rentan.

    India Sempat Keluar Namun Kembali Lagi

    Di tahun 2015, sebagian besar pasar negara berkembang mengalami kemerosotan. Ironisnya, mereka masih terus bergantung pada investasi asing demi menutup defisit neraca berjalan. Beruntung, India menjadi negara yang paling cepat pulih dari kemerosotan tersebut; Rupe makin stabil, inflasi surut, dan defisit fiskalnya terkendali. Akhirnya, India sukses menjadi negara tujuan investasi yang jauh lebih baik dibanding 4 negara Fragile Five lainnya.

    Dari situ, anggota Fragile Five berkurang satu. Saat mata uang keempat negara sisanya menjadi mata uang berperforma terburuk pada bulan Agustus 2013 dan 2015, India justru benar-benar lepas dari sebutan "Fragile". Saham dan performa mata uang India bahkan melampaui negara-negara maju.

    Akan tetapi, keluarnya India dari jajaran Fragile Five rupanya hanya berlangsung sekitar satu setengah tahun. Tahun 2017, ekonomi India terpuruk sehingga ia kembali lagi "ke pelukan" empat rekannya. Susunan Fragile Five kembali ke awal.

    Kondisi Negara Dan Mata Uang Fragile Five Di Tahun 2018

    Di awal September 2018, mata uang negara-negara Fragile Five mengalami krisis nilai tukar terhadap Dolar AS. Penguatan Dolar AS terjadi karena kenaikan suku bunga The Fed yang terbilang cukup agresif. Akibatnya, ekonomi semua negara berkembang berada dalam mode waspada, dan Fragile Five pun kembali diterpa masalah yang serupa dengan kendala di tahun 2013. Belum ada yang dapat menjamin sampai kapan persisnya apresiasi Dolar AS akan mendominasi, sehingga negara-negara yang termasuk dalam Fragile Five terpaksa harus menghadapi cobaan lagi untuk beberapa waktu ke depan.

    Mata Uang Negara Fragile Five

    Yang jelas, kerapuhan yang kembali dialami oleh Fragile Five tahun ini telah mencuri perhatian para investor dan analis. Defisit neraca berjalan negara-negara tersebut melebar sehingga menyusutkan Produk Domestik Bruto sejak tahun 2013. Mata uang-mata uang negara berkembang pun terdepresiasi. Sejumlah bank sentral, termasuk Bank Indonesia, berupaya keras untuk menghindarkan negara dari kemungkinan terburuk. Mereka juga membangun kredibilitas dengan mengetatkan kebijakan moneter, walaupun harus mengorbankan prospek pertumbuhan.

    Walaupun tidak masuk ke dalam Fragile Five, negara berkembang Venezuela ternyata mengalami krisis yang lebih memprihatinkan dari Turki, India, Indonesia, Braziil, dan Afrika Selatan. Kisah selengkapnya bisa disimak di artikel Krisis Venezuela: Ketika Secangkir Kopi Berharga 2 Juta.
    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  16. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam Trading

    Menurut Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, ada 3 bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bias-bias tersebut akan dibahas dalam artikel ini.
    Dr. Van K. Tharp Ph.D, seorang psikiater untuk para trader, sekaligus pendiri dan presiden Van Tharp Insititute, yang pernah menghimpun lebih dari 5000 profil trader dan investor top dunia dalam 10 tahun studinya, ada tiga bias yang akan mempengaruhi trading seseorang. Bukan hanya mempengaruhi, bias-bias tersebut juga bisa berbahaya bagi trader. Bias-bias apa saja? Ulasannya akan dibahas dalam artikel ini.

    3 Bias Berpengaruh Dan Berbahaya Dalam


    1. Kesalahan Gambler (Penjudi)

    Orang-orang cenderung percaya bahwa setelah serangkaian kerugian, kemenangan akan datang berikutnya. Ambil contoh bahwa Anda sedang bermain permainan melempar koin dengan modal $1000. Anda kehilangan taruhan tiga kali berturut-turut pada sisi "kepala" dan dikenakan biaya $100 per taruhan. Apakah Anda akan bertaruh lagi dan berapa banyak akan Anda dipertaruhkan?

    Kemungkinan Anda akan terus bertaruh pada kepala dan dengan besar taruhan yang lebih tinggi. Katakanlah $300. Anda tidak percaya bahwa hasil lembaran koin itu akan selamanya menampilkan sesisi "ekor".

    Di sinilah, trader harus memahami bedanya trading dengan melempar koin.

    Trader harus memperlakukan setiap trading secara independen dan tidak terpengaruh oleh hasil masa lalu. Kondisi pasar senantiasa berubah-ubah dari waktu ke waktu, dan Anda tak bisa hanya terus menerus bertaruh pada "bullish" saja atau "bearish" saja. Tentukan keputusan trading setelah menelaah kondisi pasar sebaik-baiknya, dan atur modal yang dipertaruhkan dalam setiap posisi trading berdasarkan tatanan Money Management tertentu.


    2. Membatasi Keuntungan Dan Memperlebar Kerugian

    Orang cenderung untuk membatasi keuntungan mereka dan memberikan lebih banyak ruang untuk kerugian.

    Tidak ada yang suka merasakan rugi. Oleh karena itu, kebanyakan investor cenderung menahan posisi rugi dan berharap tren harga di pasar akan berbalik segera sehingga setidaknya posisi trading yang awalnya rugi itu bisa ditutup dalam kondisi impas. Namun, seringkali yang terjadi justru kerugian itu makin membengkak.

    Di sisi lain, jika mereka sedang profit, sebagian besar investor cenderung untuk menutup posisi trading lebih awal karena mereka takut keuntungan itu akan hilang. Setelah itu, ternyata mereka menyesal mengapa mereka tidak menahan posisi trading lebih lama lagi (terdengar familiar?).

    Salah satu prinsip yang paling penting dalam trading adalah bertentangan dengan kedua fenomena itu. Realitanya, sebagian kesuksesan trader terletak pada kemampuannya untuk membatasi kerugian dan membiarkan profit bertambah. Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan pepatah, "Cut losses short, let profits run".

    Kerugian merupakan bagian yang wajar dan pasti dialami oleh semua trader. Namun, perbedaan antara trader yang profit dengan trader yang merugi, terutama pada kemampuan membatasi kerugian, sedangkan trader forex yang profit mampu menyingkirkan bias berbahaya itu dan tak sungkan untuk cut loss. Agar sukses, trader harus memahami ia bisa "mundur saat ini untuk bisa berperang di lain hari".


    3. Anggapan Bahwa Saya Pasti Benar


    Secara alamiah, manusia bersifat egois dan akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa dirinya benar. Oleh karena itu, seringkali karena trader beranggapan bahwa "Dolar pasti menguat" maka mempertaruhkan sebanyak-banyak modalnya untuk buy Dolar, tanpa mempedulikan kondisi pasar ataupun kapabilitas modalnya sendiri. Hal serupa bisa dialami oleh orang-orang lain, seperti "Harga emas pasti naik terus", atau lainnya.

    Pada akhirnya, mereka akan memahami bahwa akurasi tinggi tidaklah penting dalam trading. Hanya karena Anda benar, tidak berarti Anda pasti akan mendapatkan keuntungan. Umpama Dolar memang menguat, maka kapan Dolar menguat? sebelumnya akan turun dulu hingga harga berapa? Hal-hal seperti itu perlu dipertimbangkan dalam menghitung besarnya modal yang siap ditanamkan untuk "membuktikan kebenaran" anggapana Anda.

    Seperti yang dikatakan oleh George Soros, "Yang penting adalah bukan apakah Anda benar atau salah, tapi berapa banyak uang yang Anda buat ketika Anda benar dan berapa banyak Anda loss ketika Anda salah."

    Poin ini perlu dicamkan oleh trader, sebagaimana juga ungkapan-ungkapan berharga lainnya dari trader forex paling terkenal di dunia ini.
    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  17. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Ilmu tentang trading forex bisa kita dapatkan dari banyak hal , akun demo , akun real , promo kontes , aktif dalam forum pun bisa saling tukar pikiran dan bertukar pengalaman sehingga bisa membuat ilmu trading kita bertambah dan menjadi lebih baik. itulah kenapa orang banyak yang berdagang di trading forex,karena banyak cara untuk mendapatkan ilmu perdagangan untuk bisa hasilkan keuntungan setiap transaksi perdagangan,dan dengan no deposit kita bisa manfaatkan untuk belajar dan berlatih.
     
  18. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Sukses Trading Terjadi Karena Kebiasaan

    Benarkah sukses trading terjadi karena kebiasaan? 10 Kebiasaan trader sukses ini membuktikannya. Selain punya jurnal dan belajar dari kesalahan, masih ada 8 kebiasaan lainnya.
    Kecuali mendapatkan rezeki nomplok atau mukjizat tak terduga, tidak ada orang yang tiba-tiba menjadi kaya raya dalam waktu sehari. Begitu juga dengan trader, tidak ada yang baru satu hari belajar lalu besok mengumpulkan profit melimpah. Sukses trading adalah hal yang diinginkan semua orang. Sayangnya, tidak semua orang menerapkan kebiasaan trader sukses dalam aktivitas trading mereka.

    Kita mengenal nama-nama tenar dalam dunia forex seperti George Soros, Bill Lipschutz, Stephen Innes dan sebagainya. Mereka mampu menjadi orang yang sukses tentu saja bukan karena sakti, selalu beruntung, tidak pernah merugi, memiliki harta yang tidak terbatas saat awal memulai, atau sebagainya. Trader yang sukses pada awalnya juga merupakan pemula, tetapi mereka memiliki kebiasaan yang tidak dimiliki oleh semua trader.

    10 Kebiasaan Trader Sukses

    Kesuksesan trader-trader yang sukses dalam dunia forex berasal dari proses pembelajaran bertahun-tahun dan sifat pantang menyerah. Meskipun terkesan sederhana, tetapi banyak trader yang tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana. Anda ingin jadi trader yang handal? Tanamkanlah 10 kebiasaan trader sukses ini dan rasakan manfaatnya.

    1. Manfaatkan Akun Demo

    Salah satu pintu masuk untuk mengenal dunia trading forex adalah melalui akun demo. Melalui fitur yang bebas risiko ini, trader bisa mencoba berbagai metode trading, merasakan suasana trading di broker tertentu, dan mempelajari platform trading yang berbeda-beda.

    Tetapi, perlu diingat juga bahwa terlalu lama asyik di akun demo bisa membawa kerugian, karena tidak mengajarkan skill trading dengan psikologi market sesungguhnya, juga tidak mempersiapkan Anda untuk menghadapi masalah eksekusi yang kerap terjadi saat pasar diliputi high-impact news. Sebaiknya, miliki kedisiplinan dan target apa saja yang ingin Anda pelajari di akun demo, tapi jangan pernah lupa bahwa 'medan perang' sesungguhnya ada di akun riil.

    Jangan telalu lama di akun Demo

    2. Mencari Metode Yang Terbukti Ampuh

    Pepatah bilang, jangan membeli kucing di dalam karung. Artinya, jangan sembarangan memutuskan sesuatu yang belum pasti hanya berdasarkan intuisi. Hal yang sama juga berlaku pada dunia trading forex; jangan percaya begitu saja dengan sinyal trading kurang kompeten, gosip dan kabar burung, apalagi menentukan buy dan sell melalui hitungan kancing. Carilah metode yang terbukti ampuh dan sudah sesuai dengan gaya trading Anda.

    Miliki keyakinan tentang kapan menaruh Stop Loss, kapan waktunya melakukan profit-taking, dan terus pelajari manajemen risiko. Selalu ingat bahwa metode analisa dalam dunia trading forex itu beragam jumlahnya, sehingga proses mencari metode yang terbukti ampuh membutuhkan kesabaran.

    3. Perhitungkan Rasio Risiko Dan Keuntungan

    Hal yang selalu harus diingat adalah: trading forex memiliki dua sisi, yaitu keuntungan dan kerugian. Jika hanya mengharapkan keuntungan tapi tidak mau menanggung kerugian, sebaiknya urungkan niat Anda dalam bertrading. Risiko kerugian tidak bisa dihapus, hanya bisa diminimalisir.

    Karena itu, muncul istilah risk and reward ratio. Rasio dari risiko dan keuntungan ini berbeda untuk masing-masing trader, tergantung pada kemampuan modal dan keadaan pasar. Salah satu kebiasaan trader sukses adalah menentukan rasio risiko dan keuntungan yang sesuai dengan target mereka, sebelum melakukan eksekusi trading.

    4. Miliki Rencana Trading Dan Patuhilah

    Memiliki rencana trading yang jelas dan mematuhinya adalah kunci kesuksesan trader terpenting. Saat memulai trading forex, tentukan apa target dan tujuan Anda agar langkah-langkah yang Anda ambil lebih terarah. Selain itu, jangan menginvestasikan modal melebihi kemampuan Anda. Banyak kegagalan terjadi karena seorang trader tidak mematuhi rencana yang ia buat sendiri.

    Karena merasa terlalu senang dengan keberhasilan yang didapatkan, atau terlalu frustasi dengan kegagalan yang baru saja dialami, manajemen risiko jadi sering diabaikan. Kesabaran dan ketekunan adalah hal yang membedakan seorang trader gagal dengan trader sukses. Berikan target waktu yang wajar (dalam artian tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat), dan jangan mudah menyerah.

    5. Jangan Biarkan Emosi Menguasai Keputusan Trading Anda

    Saat sedang emosi, logika sering terhambat. Hindari membuka platform trading ketika suasana hati Anda sedang tidak tenang, panik, sedih atau sebagainya. Selalu lakukan analisa secara objektif, sehingga hasil trading Anda nantinya bisa senantiasa dipertanggungjawabkan.

    6. Berpikir Jangka Panjang

    Trading forex adalah permainan jangka panjang, sehingga jangan mengharapkan hasil instan. Mendapatkan keuntungan besar dan terus-menerus jarang terjadi di dunia trading. Banyak trader sudah merasa puas karena mendapat profit besar dalam waktu singkat lalu memamerkannya. Tak lama kemudian, mereka berujung mendapat kerugian besar. Karena telanjur malu, mereka jadi kehilangan minat untuk terus menekuni trading. Akhirnya, mereka tidak mendapat apapun selain pengalaman buruk.

    Salah satu kebiasaan trader sukses adalah dengan memperoleh keuntungan wajar, konsisten, dan stabil. Hindari keinginan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, karena risiko menanggung kerugian yang besar juga mengintai.

    trader yang sukses main forex dengan aman

    7. Miliki Jurnal Trading

    Salah satu kebiasaan trader sukses yang sering diabaikan oleh trader pemula adalah menulis jurnal trading. Beberapa orang menganggap jurnal trading adalah hal yang sepele, sedangkan beberapa yang lain menganggap jurnal trading terasa rumit dan tidak perlu dilakukan.

    Padahal, memiliki jurnal trading sangat berguna untuk mencatat aktivitas trading harian, melakukan observasi, dan sebagai bahan evaluasi. Jurnal trading memiliki peran penting untuk membantu Anda menganalisa apa saja keputusan trading yang berhasil dan yang gagal. Usaha kecil yang Anda lakukan dengan menulis jurnal setiap hari, akan membawa manfaat jangka panjang dan menata jalan kesuksesan.

    8. Bertanggung Jawab Dengan Hasil Trading Yang Didapatkan

    Memiliki mental kuat dan bertanggung jawab adalah kebiasaan trader sukses yang terbentuk dari pengalaman. Tidak peduli sehebat dan secanggih apapun konsultan trading yang Anda percayai, atau sebagus apapun sinyal trading, Anda harus tetap bertanggung jawab dengan keputusan trading sendiri. Semua aktivitas trading forex yang dilakukan harus dilandasi dengan logika, bukan sekedar emosi atau spekulasi.

    9. Belajar Dari Kesalahan Sendiri

    Setelah mencatat hasil di jurnal dan mampu bertanggung jawab dengan hasil trading, seorang trader yang sukses harus siap untuk belajar dari kesalahannya sendiri. Hasil yang buruk bukan berarti Anda tidak berbakat atau dihantui kesialan.

    Sebaliknya, jadikan hal itu sebagai motivasi untuk mengasah kemampuan dalam manajemen risiko dan ketepatan eksekusi. Dengan berkaca dari pengalaman, calon trader yang sukses memiliki bekal untuk lebih bijak mengambil keputusan di masa depan.

    10. Tidak Berhenti Melakukan Riset Dan Observasi

    Perhatikan kondisi pasar sebelum Anda membuka posisi. Selalu ingat baik-baik bahwa keahlian dalam mengenali tren adalah modal yang penting. Jangan malas untuk melakukan riset tentang apa yang terjadi di pasar serta mengobservasi pergerakan harga.

    Pengamatan ini akan memberikan Anda gambaran tentang pola pasar yang diminati. Trading forex bukanlah sebuah permainan iseng-iseng, dibutuhkan perhitungan yang cermat agar modal yang Anda punya tidak cepat habis dan bisa bertambah dengan konsisten.

    [​IMG]


    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  19. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Waspadai 3 Bahaya Belajar Trading Terlalu Lama Di Akun Demo


    Meskipun bermanfaat, belajar trading forex di akun demo ternyata berbahaya jika terlalu lama. Selain tak mengasah kemampuan, ada 2 bahaya lain yang perlu diwaspadai.

    Setiap trader pemula pasti tahu yang namanya akun demo. Sebagai akun yang memungkinkan trader untuk berlatih menggunakan platform, mengakses harga secara real-time, dan melakukan transaksi dengan dana virtual, akun demo memang memiliki peran vital dalam proses belajar trading forex.

    Namun demikian, akun demo ternyata menyimpan bahaya tersembunyi bagi perkembangan trader. Alasannya sederhana: Trader yang sukses di akun demo belum tentu bisa mengulangi keberhasilan di akun real, karena akun demo tidak melibatkan uang sungguhan. Hal itu praktis mengeliminasi faktor penting yang perlu dikuasai dalam pengambilan keputusan trading, yaitu tekanan psikologis saat menghadapi risiko kerugian nyata.

    Bisa digarisbawahi, Anda memang tidak akan menderita kerugian materi apapun saat trading di akun demo, tapi berkubang terlalu lama dalam akun tersebut dapat menghambat Anda menguasai skill yang diperlukan untuk memperoleh profit konsisten di akun real.

    Jika diuraikan lebih lanjut, ada tiga bahaya trading akun demo yang perlu diwaspadai. Apa sajakah itu?


    1. Trader Jadi Meremehkan Kesalahan
    Poin ini mungkin terkesan aneh, tapi sebenarnya cukup masuk akal. Akun demo sebenarnya adalah perangkat belajar yang berfungsi untuk mempermudah Anda berlatih trading. Namun ketika sudah digunakan terlalu lama, kemudahan akun demo rentan disalahgunakan untuk 'meremehkan' kesalahan trading.

    Seperti yang telah diketahui, akun demo menggunakan dana virtual sehingga ketika posisi trading loss, maka tidak ada kerugian real yang Anda terima. Ketika suatu kesalahan trading tidak menimbulkan dampak berarti, akan mudah bagi Anda untuk menyepelekannya.

    "Ah, ini kan cuma di akun demo. Nanti saja saya pelajari kesalahan ini kalau sudah trading pakai uang sungguhan". Jujur saja, pernahkah terbesit anggapan seperti itu dalam pikiran Anda? Jika ya, maka sebenarnya Anda telah menyalahgunakan fungsi akun demo sebagai sarana belajar forex.

    Justru karena akun demo tidak menggunakan uang sungguhan, Anda bisa lebih leluasa untuk belajar dari kesalahan. Apabila Anda bersedia memperbaiki kesalahan trading hanya kalau sudah berjuang di akun real, lantas apa gunanya akun demo tersebut?

    2. Tidak Mengasah Kemampuan Menghadapi Risiko
    Salah satu alasan mengapa banyak trader pemula sulit mendapat profit adalah kebiasaan 'memotong' profit dan membiarkan loss terus ter-floating. Untuk mengatasi hal itu, Anda mungkin sudah berkenalan dengan manfaat Stop Loss dan Take Profit, berikut konsep Rasio Risk/Reward yang menjadi bagian dari manajemen risiko. Di samping itu, ada pula alternatif manual seperti melakukan Averaging, mengatur Trailing Stop, dan masih banyak lagi

    Akan tetapi, kelebihan akun demo yang tidak mengusung risiko nyata justru mudah membuat Anda meremehkan pentingnya manajemen risiko. Anggapannya seperti ini: "Untuk apa repot-repot memperkirakan stop loss dan take profit ideal atau bahkan mengatur strategi averaging? Toh kalau loss sungguhan juga tidak ada uang yang hilang".

    Di sinilah letak bahaya trading akun demo jika Anda terlalu lama menjajakinya. Karena sudah nyaman dengan berbagai kemudahan akun demo, manajemen risiko jadi tidak diprioritaskan atau bahkan dilalaikan. Ketika sudah waktunya bertransisi ke akun real, keahlian mengatur manajemen risiko jadi tidak terasah. Padahal, justru aspek inilah yang menjadi kunci penting agar bisa bertahan di akun real.

    3. Menciptakan Kebiasaan Buruk Dalam Trading
    Masih ingatkah Anda dengan contoh "komitmen" di poin pertama? Jika ya, coba perkirakan berapa persen trader yang benar-benar menerapkan itikad tersebut di akun real. Faktanya, sebagian besar cara trading di akun sungguhan adalah hasil kebiasaan dari apa yang Anda lakukan di akun demo.

    Disadari atau tidak, kebiasaan buruk di akun demo pasti akan terbawa di akun real, meski sebelumnya Anda selalu berjanji dalam hati untuk lebih mawas setelah membuka akun sungguhan. Untuk mengubah dan menyesuaikan dengan kondisi akun real, perlu waktu dan (mungkin) beberapa kerugian nyata yang memotivasi Anda untuk memperbaiki kebiasaan.

    Dalam beberapa kasus, kebiasaan buruk itu justru bisa semakin berakibat fatal jika sudah dibebani oleh tekanan psikologis dari risiko trading dengan uang real. Sebagai contoh, ketika Anda terbiasa memperlebar jarak Stop Loss tanpa alasan di akun demo, Anda akan mengulanginya lagi saat trading di akun real. Namun karena di sini Anda sudah menggunakan uang sungguhan, maka alasan memperlebar stop loss bisa semakin tidak rasional karena dipengaruhi oleh faktor psikologis yang bisa menghancurkan trading Anda.

    Cara Menghindari Bahaya Trading Akun Demo
    Solusi tepat untuk mengantisipasi semua bahaya trading akun demo di atas sebenarnya simpel: perlakukan akun demo layaknya akun real. Namun seringkali, prinsip ini tidak dijalankan karena belum mengerti, tidak bisa menerapkan, atau bahkan sengaja tidak dilakukan. Hal itu sebenarnya bisa dimaklumi, karena sekeras apapun Anda berusaha untuk menganggap akun demo seperti akun real, komitmen dan psikologi trading di kedua akun tersebut tidak akan bisa setara.

    Mengapa? Jawabannya kembali lagi pada apa yang dipertaruhkan, yaitu uang virtual (akun demo) dan uang sungguhan (akun real). Ketika Anda sudah mengetahui bahwa trading di akun demo hanya menggunakan uang virtual, maka sikap antisipasi terhadap risiko jelas akan lebih longgar.

    Untuk itu, cara terbaik menghindari bahaya trading akun demo adalah dengan menggunakan fasilitas tersebut sesuai fungsinya, yaitu sarana belajar trading. Jika sudah memahami cara kerja platform, bagaimana memanfaatkan tool dan melakukan transaksi, serta menguji sistem hingga mendapat konsistensi profit, maka segeralah bertransisi ke akun real. Jangan berlama-lama tinggal di akun demo hanya karena Anda masih ingin trading tanpa risiko.

    SUMBER :www.seputarforex.com


    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  20. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Profil Perusahaan

    ForexChief Ltd. (Company Number № 14777) dilisensikan oleh Vanuatu Financial Services Commission sebagai Dealer in Securities (Principal’s License) sesuai dengan Bab 4, sub bab (1) (a) The Dealers in Securities (Licensing) Act [CAP. 70]. Konsep dasar dari proyek ini adalah terciptanya platform unik untuk trading online dengan kontrak mata uang dan logam mulia pada kondisi Margin Trading. Proyek yang berlandaskan infrastruktur teknologi dibangun berdasarkan model STP/NDD memungkinkan tidak hanya menghindari konflik kepentingan antara perusahaan dan klien, tetapi juga secara umum meningkatkan kualitas pelayanan seperti spread rendah dan kecepatan tinggi saat mengeksekusi order perdagangan.

    Sebagai platform dasar, ForexChief menawarkan MetaTrader 4 - platform perdagangan yang paling populer untuk perdagangan forex. Secara terpisah, klien institusi yang menawarkan jasa broker harus memperhatikan STP-gate yang diintegrasikan ke dalam MetaTrader 4 dan memungkinkan untuk menghubungkan likuiditas melalui akun trading reguler pada MetaTrader 4 platform dengan input tenaga kerja minimal.

    Perusahaan akan membayar perhatian khusus untuk stabilitas teknis server perdagangan dan perangkat lunak yang disediakan untuk klien melakukan transaksi perdagangan. Teknologi yang dikembangkan untuk agregasi likuiditas serta sistem administrasi mereka berdasarkan atas solusi klaster, yang memungkinkan untuk mempertahankan tingkat kehandalan yang tinggi di bawah beban normal (terutama dalam kasus sejumlah besar order klien masuk ke server trading di saat rilis publikasi berita ekonomi).

    ForexChief memiliki jenis akun, akun "cent" (cent-MT4.DirectFX dan cent-MT4.Classic+), yang saldonya melebihi dari seratus kali akun standar. Sebagai contoh, jika seorang trader mengisi ulang akun cent dengan USD 100, maka dengan begitu trader berhasil menyelesaikan transfer, dengan jumlah 10.000 (yaitu 100 kali lebih) akan didebet ke akun, karena USD sen adalah mata uang akun dalam hal ini. Akun "Cent" adalah alat yang sangat diperlukan, baik untuk pemula, maupun yang memiliki pengalaman, tidak memungkinkan untuk menginvestasikan modal yang signifikan, dan untuk para profesional, yang tujuannya adalah mencari setelan dan trading untuk menguji robot dalam kondisi pasar yang sebenarnya. Juga, jenis akun ini memberikan kesempatan untuk memiliki pengujian komprehensif tingkat transaksi di perusahaan, tidak perlu memresikokan deposit besar dalam hal ini.

    Penting untuk dicatat bahwa hanya order klien dengan ukuran dari 1000 unit mata uang dasar, yang sesuai dengan 0.01 dari lot di akun MT4.DirectFX dan MT4.Classic+ , akan dikirimkan ke counterparty. Dengan demikian, untuk semua order yang ukurannya di bawah 1000 unit mata uang dasar, Perusahaan bertindak sebagai dealer ("pihak kedua" transaksi).

    Hormat Kami : ForexChief


    [​IMG]

    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     

Share This Page