• Welcome back! Thank you for being a part of this Traders Community. Let's discuss and share :)
    Selamat datang kembali! Trimakasih telah menjadi bagian dari Komunitas Trader ini. Mari berdiskusi dan berbagi :)

Welcome Bonus $100 tanpa Deposit dari ForexChief

Terdapat pepatah lama yang mengatakan bahwa mereka yang mengetahui akan dikalahkan oleh mereka yang memahami. Mereka yang memahami akan dikalahkan oleh mereka yang menguasai. Mereka yang menguasai akan dikalahkan oleh mereka yang menyukai, dan mereka yang menyukai akan dikalahkan oleh mereka yang menghayati. Pepatah ini pun boleh jadi berlaku pada trading forex: ketahui dulu tentang forex secara mendalam, pahami, kuasai, kemudian cintai aktivitas trading Anda.

The only way to do great, is to love what you do


 
Deposit dan Withdraw melalui Bank lokal

Kini anda dapat melakukan Deposit dan Withdraw melalui Bank lokal : BCA, MANDIRI, BRI, BNI

Klien yang terhormat!

Untuk mempermudah klien kami yang berada di Indonesia, dengan gembira kami mengabarkan kepada semua klien ForexChief, bahwa saat ini kami menyediakan Deposit dan Withdraw melalui Bank Lokal Indonesia.

transfer_bank_lokal.png

Bank yang bisa anda gunakan untuk melakukan Deposit dan Withdraw adalah Bank BCA, Bank MANDIRI, Bank BRI dan Bank BNI.

Hormat kami,
ForexChief


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
2 Cara Menghadapi Ketidakpastian Pasar

Jika Anda seorang trader forex tetapi tidak mampu menghadapi ketidakpastian pasar, maka akibatnya akan fatal, taruhannya seluruh modal trading Anda.
Seperti menerbangkan pesawat, trading forex adalah pekerjaan serius. Keadaan cuaca saat penerbangan berlangsung bisa diprediksi, tetapi tidak bisa dipastikan. Prediksi bukan hal yang pasti, dan seorang pilot harus bisa menghadapi ketidakpastian cuaca. Taruhannya tentu saja nyawa seluruh awak dan penumpang pesawat. Demikian pula dalam trading forex, keadaan pasar bisa diprediksi, tetapi tidak bisa dipastikan. Jika Anda seorang trader forex, tetapi tidak mampu menghadapi ketidakpastian pasar, maka akibatnya akan fatal. Taruhannya seluruh modal trading Anda atau klien Anda.

Pasar forex sungguh sangat menantang dan membuat trader penasaran untuk menaklukkannya. Bak binatang buas yang selalu berjaga selama 24 jam, pasar forex agak irrasional dan ‘mudah tersinggung’. Dengan sedikit agitasi, pasar bisa dengan tak terduga berubah dari jinak menjadi buas atau volatilitas-nya meninggi, kemudian dengan cepat berbalik lagi. Tak seorangpun bisa menduga apa yang akan terjadi kemudian. Menurut para trader yang telah berpengalaman, untuk menghadapi rasa takut akibat ketidakpastian pasar tersebut hanya dibutuhkan 2 hal yang sederhana, yaitu menerima keadaan pasar seperti apa adanya, dan melakukan persiapan yang sebaik-baiknya.

1. Menerima keadaan pasar seperti apa adanya
Ray Dalio, hedge fund manager terkenal dan pendiri perusahaan hedge fund ranking pertama dunia saat ini, Bridgewater Associates, pernah menulis bahwa "tidak peduli betapa kerasnya Anda bekerja, Anda masih akan bisa berbuat kesalahan." Dengan pengalaman trading lebih dari 35 tahun serta pengalaman bekerja sama dengan para investor terkemuka plus trading tools yang paling mutakhir, Ray Dalio membuktikan dan mengakui bahwa tidak ada strategi yang sempurna atau ‘holy grail’ dalam trading.

Jika Anda mengira memiliki kemampuan analisa pasar yang begitu mumpuni, baik secara teknikal maupun fundamental, sehingga hasil trading Anda akan seperti yang diinginkan, cobalah untuk berpikir lagi. Pada kenyataannya Anda tidak akan bisa memperkirakan setiap pergerakan harga, dan sistem trading Anda tidak akan selalu tepat dalam merespon variabel pasar kecuali Anda bisa melihat ke "waktu yang akan datang". Anda tetap akan bisa loss, dan jika tidak bisa menerima keadaan pasar yang memang tidak pasti, Anda akan sulit beradaptasi dengan keadaan yang selalu berubah. Sayangnya, banyak trader menyadari hal ini setelah lama trading dengan jumlah transaksi yang cukup banyak.

2. Persiapan sebaik mungkin
Cara kedua untuk mengurangi risiko akibat ketidakpastian adalah dengan melakukan persiapan sebaik mungkin. Bisnis serius memerlukan persiapan yang serius. Seorang profesional seperti dokter bedah akan melakukan persiapan yang serius dengan membentuk team yang terdiri atas dokter-dokter yang telah teruji sebelum melakukan bedah jantung. Jika terjadi hal-hal yang tidak terduga, akibat fatal dari ketidak-pastian tersebut bisa dikurangi dengan persiapan yang matang.

Untuk membuat persiapan yang matang dalam trading forex, Anda harus memahami pengetahuan pasar dan pengendalian risiko, seperti arah sentimen akibat rilis suatu data fundamental, serta cara mengatur level stop dan menentukan target profit. Hal tersebut akan mengurangi risiko, karena Anda telah membuat skenario bila sesuatu yang paling buruk terjadi. Jika Anda telah mengetahui apa yang akan terjadi jika harga naik, turun ataupun sideways, lalu apa yang Anda takutkan?

Menerima keadaan pasar seperti apa adanya dan persiapan yang sebaik mungkin memang tampak sederhana tetapi tidak mudah dilakukan. Jika Anda bisa bertahan lama dalam trading forex, maka ketidak-pastian pasar akan bisa Anda atasi dengan sendirinya lewat pengalaman. Sejalan dengan waktu, Anda akan bisa mengembangkan cara trading yang baik yang tidak hanya berorientasi

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Bersikap Independen Itu Perlu

Rahasia trading forex yang kedua adalah menjadi independen. Hal ini perlu Anda terapkan saat memakai analisa apapun dalam trading. Misalnya Anda sudah mendedikasikan diri sebagai teknikalis sejati. Tentu Anda sudah memiliki setup chart sendiri. Jadi Anda tak perlu pusing memikirkan pendapat orang lain yang menggunakan setup chart berbeda, apalagi lebih memilih memakai analisa yang mereka pakai ketimbang milik Anda sendiri.

Daripada memperhatikan pendapat orang lain yang masih simpang siur dan belum tentu benar, alangkah baiknya jika Anda percaya dengan teknik yang sebelumnya sudah diuji dan digunakan. Utamakan independensi ketika mengambil keputusan dalam trading. Karena pada dasarnya, chart harga yang telah Anda buat pasti sudah mengandung semua informasi yang Anda butuhkan.

Selain mengutamakan independensi, Anda juga harus tetap realistis dalam trading. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Barbara Rockefeller dalam kolomnya di buku High Profits in High Heels:

"Jangan terburu obsesi mencari semua peluang yang ada hingga tak tahu tempat dan waktu. Tetaplah realistis dalam menggunakan analisa teknikal. Jika pasar dalam keadaan tak tentu, maka menjauhlah dan jangan paksa untuk bertrading."


 
Jangan Remehkan Dampak Slippage, Lengah Langsung MC!

Tak banyak trader memahami perkara slippage, padahal itu bisa mengakibatkan margin call seketika. Simak bermacam jenis order untuk mengatasi slippage berikut.

Ini nih, kalau cerita soal slippage belum tentu semua trader udah familiar. Malah jangan-jangan sudah ada yang trading sampai bertahun-tahun tapi masih belum "ngeh" kapan dan bagaimana dampak slippage mampu mempengaruhi performa mereka

Pengertian dari slippage adalah saat order kita terpenuhi (filled/executed) pada harga berbeda dengan harga permintaan. Nah, selanjutnya bagaimana hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasi dampak slippage akan dikupas lebih dalam artikel ini.

Slippage Bisa Menjadi Kawan Atau Lawan Anda
Meskipun harga meleset, bukan berarti kita akan selalu dirugikan setiap kali slippage terjadi. Broker yang bekerja sama dengan penyedia likuiditas (ECN/STP) pada umumnya akan memberikan harga terbaik berikutnya selama likuiditas masih tersedia.

Contoh kemungkinan dampak slippage adalah sebagai berikut;

Slippage positif, misalnya Anda memasang order buy untuk pair EUR/USD pada harga 1.1300. Pada waktu order ditransmisikan harga penawaran terbaik tiba-tiba berubah ke 1.1290 (10 pip di bawah harga permintaan kita), otomatis harga akan tereksekusi pada harga lebih baik di 1.1290.
Slippage negatif, order sama seperti di atas dengan perbedaan harga penawaran terbaik mendadak berubah ke 1.1310 (10 pip di atas permintaan). Harga akan tereksekusi pada harga lebih buruk di 1.1310.


Apa Penyebab Terjadinya Slippage?
Slippage bisa saja terjadi, terutama pada saat kondisi pasar sedang tidak seimbang. Maksudnya, jumlah volume trading dan permintaan harga antara buyer dan seller terpaut jauh.

Kasusnya seperti ini. Misalnya kita akan memasang posisi (menggunakan stop order) pada pasangan EUR/USD saat rilis data NFP (non-farm payroll). Diketahui berikutnya, NFP AS lebih baik daripada ekspektasi.

Pasar mereaksi laporan tersebut dengan sangat cepat, hingga jumlah posisi short (sell) berlipat-lipat ganda dibanding posisi long (buy). Hal tersebut akan membuat EUR/USD langsung terjerembab hingga ratusan pip nyaris secara instan. Jika posisi sell-stop Anda berada agak jauh dari harga opening setelah rilis berita tadi, eksekusi posisi short sudah mengalami slippage sebesar perubahan mendadak itu pula.

https://postimages.org/]https://gasstation-nearme.com/[/CENTER[/URL]]

Kalaupun kita tidak menggunakan stop order (hanya melakukan order market instan), kemungkinan besar spread sudah melebar sedemikian jauhnya. Tentu dengan kondisi tadi trader akan berpikir dua kali sebelum membuka posisi.

Bagaimana Cara Mengatasi Dampak Slippage?
Bagi sebagian besar trader, terutama trader pemula, biasanya tidak menyadari bahwa slippage telah terjadi karena pada kondisi pasar normal harga jarang meleset (jikapun ada maka hanya beberapa pip saja). Namun, jika Anda sebagai news trader mencoba hal serupa tanpa mengetahui dampak slippage, bersiaplah terkena margin call seketika.

Sebenarnya, slippage tidak bisa kita kontrol sepenuhnya karena hal tersebut berada 100% di tangan pasar (atau "digawangi" oleh broker, jika broker Anda adalah Market Maker). Hanya saja, kita masih bisa mengurangi risiko dengan cara menggunakan metode berikut:

A) Limit Order


Umumnya kita menggunakan limit order untuk membuka posisi baru atau menutup posisi profitable yang telah berjalan. Limit order hanya akan tereksekusi pada harga permintaan kita atau lebih baik.

Misalnya kita menggunakan buy limit order pada harga permintaan 1.1301 maka harga hanya akan tereksekusi pada harga 1.1301 atau di bawahnya. Jika harga tersedia tidak sama dengan harga permintaan atau lebih baik maka buy limit tidak akan tereksekusi. (Baca artikel berikut untuk memahami jenis - jenis order lebih lanjut)

B) Market Order Deviation Range

Beberapa broker menyediakan fitur agar harga permintaan kita tereksekusi dengan toleransi slippage sebesar input yang kita inginkan.
market deviation range

Jika Anda mengisikan maksimum deviasi sebesar 3 pip, maka harga akan masih tereksekusi selama slippage hanya sebesar atau kurang dari 3 pip. Di luar batas deviasi tadi, harga permintaan tidak akan tereksekusi.

Setelah membaca artikel ini, diharapkan pembaca sebagai trader tidak lagi kebingungan (atau bahkan panik) ketika harga tiba-tiba tereksekusi jauh dari harga permintaan. Oh iya, jika Anda punya saran lebih baik untuk mengatasi dampak slippage silahkan juga berikan dalam bentuk komentar di artikel ini.

Selamat bertrading!


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Dolar AS Turun, Rilis CB Consumer Confidence Tak Membantu

Dolar AS turun tipis malam ini, karena pasar sedang mengevaluasi kemungkinan renegosiasi AS China. Selain itu, data CB Consumer Confidence melemah meski masih di atas ekspektasi.

Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap mata uang-mata uang mayor, turun 0.1 persen ke 97.91 pada pukul 15:04 GMT. Sementara itu, USD/JPY mundur 0.29 persen ke 105.80 setelah sempat menguat pada hari sebelumnya.

AS-China Tarik Ulur Renegosiasi
Sinyal-sinyal perdamaian AS-China saat ini masih simpang siur. Meskipun Presiden AS Donald Trump kemarin mengaku telah menerima telepon dari pejabat China untuk kembali berunding, tetapi China tak mengonfirmasi hal tersebut. Seorang narasumber terpercaya untuk media milik Partai Komunis China malah menyangkalnya, dengan mengungkapkan bahwa tak ada pejabat Beijing yang merasa melakukan panggilan ke kepala negara AS dalam waktu 48 jam sebelum pernyataan Trump.

Kendati demikian, kedua negara tersebut jelas masih terbuka untuk kembali ke meja negosiasi. Terbukti dengan pernyataan Trump yang menyebut bahwa China sudah melakukan tindakan yang benar dengan mengajak berunding kembali, dan pernyataan Wakil PM China Liu He yang setuju untuk mencapai kesepakatan dengan cara diplomasi.

Sebelumnya, tensi perdagangan AS China pada hari Jumat lalu memanas. China yang membalas menaikkan tarif impor, dibalas lagi oleh Trump dengan kenaikan tarif. Tak hanya itu, Trump juga memgimbau agar perusahaan-perusahaan AS setop beroperasi di China.

Kepercayaan Konsumen AS Sedikit Pudar
Sementara itu, rilis indikator ekonomi AS malam ini tak memberikan bantuan bagi pergerakan Dolar AS. Indeks Kepercayaan Konsumen AS yang dilaporkan oleh The Conference Board (CB) tergelincir ke posisi 135.1 pada bulan Agustus. Meski lebih rendah dari bulan sebelumnya yang menduduki level 135.8, tetapi angka itu masih di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan ke 129.5.

"(Indeks) ekspektasi memperkirakan pendinginan yang moderat, tetapi secara keseluruhan semua masih baik," kata Lynn Franco, ekonom senior di Conference Board. Ia juga menambahkan bahwa para konsumen masih berminat untuk belanja meski ekonomi menunjukkan potensi perlambatan.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Ini Dia Cara Trading Tanpa Indikator

Dengan melucuti indikator dari chart, maka trader pelaku trading tanpa indikator dapat berfokus pada pergerakan harga itu sendiri.

Trading tanpa indikator, atau kadang disebut juga Naked Trading, merupakan suatu teknik bertrading forex berdasarkan pengamatan atas pergerakan harga saja, tanpa menerapkan indikator teknikal apapun di atas chart. Apa untungnya? Bagaimana cara trading tanpa indikator seperti ini? Simak bahasan lengkap oleh Seputarforex disini.

Keunggulan Trading Tanpa Indikator
Kalau trader itu diibaratkan makeup junkie, maka indikator adalah piranti make up yang trader selalu ingin mencobanya setiap kali menemukan tools baru. Sekedar mencoba-coba saja atau memilih-milih mana yang bisa dipakai untuk mengoptimalkan sistem trading itu bagus. Asalkan tak ditumpuk terlalu banyak indikator dalam satu chart.

Semakin banyaknya indikator yang dipakai oleh trader itu tak berarti profit bakal kian membesar. Justru, ibarat wanita ber-make up menor, tentu akan kurang sedap dipandang pada akhirnya, walau jika hanya secukupnya maka bisa makin menawan. Demikian pula, penggunaan indikator yang secukupnya bisa membantu trader mencapai target, tetapi apabila chart dipenuhi indikator hingga tak lagi sedap dipandang, maka trader takkan bisa lagi mendapatkan gambaran akurat tentang kondisi pasar.

Dalam hal ini, trading tanpa indikator merupakan alternatif yang lebih unggul. Daripada pusing mencari indikator yang cocok dengan gaya trading Anda, kenapa tidak mempelajari Price Action dan Price Pattern saja? Selain dua topik tersebut, pola-pola candlestick juga bisa mendukung trading tanpa indikator.

Pasar bullish maupun bearish, pada dasarnya yang menentukan bukanlah indikator, melainkan harga. Demikian pula apakah seorang trader akan profit atau loss juga bergantung pada harga. Dengan melucuti indikator dari chart, maka trader dapat berfokus pada pergerakan harga itu sendiri. Memang tak semua trader bisa melakukannya, tetapi tak sedikit pula trader yang mampu trading tanpa indikator.

(artikel ini ditulis oleh A. Muttaqiena untuk Seputarforex)

Cara Trading Tanpa Indikator
1. Mengidentifikasi Swing High/Swing Low

Swing adalah titik-titik pembalikan di atas chart yang biasanya terdiri dari level-level High dan Low yang muncul di sekitar Support dan Resisten. Identifikasi swing dapat dilanjutkan dengan melabeli setiap swing dengan empat kategori:

Higher Low (HL)
Higher High (HH)
Lower High (LH)
Lower Low (LL)
Menentukan Swing High Dan Swing Low

2. Definisikan Kondisi Pasar Saat Ini

Identifikasi tersebut akan membantu Anda mendefinisikan kondisi pasar. Pada umumnya, ada tiga jenis kondisi pasar:

Uptrend/Bullish: serangkaian HH dan HL.
Downtrend/Bearish: serangkaian LL dan LH.
Ranging/Sideways/Konsolidasi: tak ada rangkaian swing spesifik, dan biasanya terbentuk pattern seperti Wedges, Triangle, Head and Shoulders, dan lain-lain.
Untuk mendefinisikan kondisi pasar ini, Anda sama sekali tak membutuhkan indikator. Ikuti saja aturan umumnya: Pasar yang trending adalah pasar yang membentuk rangkaian Higher High dan Higher Low, atau pasar yang membentuk rangkaian Lower Low dan Lower High. Jika HL, HH, LH, dan LL tak bisa ditentukan dengan mudah, berarti kemungkinan kondisi pasar sedang ranging atau choppy.

3. Putuskan Akan Bertrading Atau Tidak

Setelah mampu membaca kondisi pasar di atas chart, Anda tentu akan bisa memutuskan apakah akan bertrading atau tidak. Dalam hal ini, jika pasar tengah trending bullish, bisa relatif mudah untuk diputuskan nanti akan buy. Atau bila pasar bearish, jelas bisa ditentukan arah potensialnya sell.

Namun, ketika kondisi sideways, choppy, atau flat karena menantikan rilis News penting, maka akan sulit untuk menentukan entry maupun mematok exit, sehingga Anda boleh jadi memilih untuk tidak bertrading saja. Walaupun, ada beberapa alternatif trading saat pasar konsolidasi yang bisa ditempuh jika tetap ingin trading.

4. Identifikasi Titik-Titik Pembalikan Dan Koreksi

Dalam kondisi pasar trending, Anda bisa coba masuk pasar saat harga mengalami koreksi dari tren besarnya, atau dengan kata lain, "buy dips in uptrends and sell rallies in downtrends". Atau, tandai level-level support dan resistance untuk digunakan sebagai patokan titik pembalikan dan koreksi.


Penggunaan level Support dan Resistance ini juga dapat dilengkapi dengan pemahaman tentang:

  1. Formasi candle penting seperti Pin Bar, Fakey, dan Inside Bar.
  2. Pola chart yang umum dalam pasar forex
  3. Pola-pola Candlestick
  4. Ketika level-level Support dan Resistance dirasa kurang meyakinkan, maka pemahaman mengenai ketiga hal itu dapat membantu Anda untuk trading tanpa indikator.


5. Tunggu Sinyal Trading Muncul


Langkah terakhir adalah menunggu hingga muncul suatu sinyal trading yang dapat dieksekusi. Dalam cara trading tanpa indikator, sinyal itu seringkali berupa formasi candle yang menandakan reversal maupun terjadinya breakout.

Salah satu jenis sinyal candlestick paling populer untuk analisa price action dan trading tanda indikator semacam ini adalah menggunakan pin bar. Selain itu, ada pula Shooting Star, Hammer Bullish, serta Tweezer Top and Bottom, dan lain-lain.

Selanjutnya, untuk menentukan titik Exit, Anda bisa mengkustomisasinya sendiri, baik itu dengan prinsip Equal Waves, berdasarkan rasio Risk/Reward, maupun alternatif lainnya tanpa menerapkan indikator di atas chart.

6. Susun Rencana Trading Tanpa Indikator

Tulis langkah-langkah trading tanpa indikator ini berikut pola-pola yang Anda pahami sebagai sinyal trading, dalam sebuah kertas atau checklist. Pastikan Anda mentaati semua itu dan tidak mudah dirayu oleh inspirasi sesaat yang tak jelas dasarnya.

7. Jaga Kepala Tetap Dingin

Bagi pengguna cara trading tanpa indikator, pengendalian psikologis menghadirkan tantangan tersendiri, karena akan sangat mudah untuk "memaksakan" ilusi kita tentang pergerakan harga, meski di atas chart aslinya tidak ada apa-apa. Oleh karena itu, Anda harus sungguh-sungguh berkepala dingin dalam pengambilan keputusan trading dan tak berusaha untuk mengada-adakan sinyal trading.

Ada banyak peluang untuk profit di pasar forex, tetapi peluang itu tak selalu hadir tiap hari. Juga ada kalanya Anda sebaiknya menghindar dari pasar. Hal-hal ini hanyalah beberapa dari berbagai realita dan dinamika yang perlu dihadapi semua trader, apapun teknik tradingnya.
SUMBER :www.seputarforex.com



Facebook ForexChief Indonesia

Twitter ForexChief Indonesia
 
Orang masuk dunia trading forex itu tujuannya cuma satu (kecuali kelainan kondisi mental).

Yaitu cari untung, atau bahasa kerennya, Profit.

Nah, bicara soal profit dalam forex, masih banyak di antara kita masih menganut paham-paham "over-simplistic" mengenai tujuan utama dari kegiatan trading tersebut. Maksudnya, kesalahpahaman muncul karena trader pemula malas berpikir dalam konteks dan skenario trading beragam.

Gejala utama dari malas berpikir itu biasanya diawali ketika trader pemula hanya tertarik untuk mencari jalan pintas. Misalnya; mereka cuma tertarik pada teknik-teknik "Holy Grail" yang katanya bisa mencetak profit tanpa resiko dan rugi.


 
Trader Dan Investor, Apa Bedanya?

Ada sejumlah perbedaan trader dan investor yang cukup penting. Pertama, investor berfokus pada fundamental suatu aset, sedangkan trader tidak.

Banyak pemain di pasar forex atau saham menganggap dirinya sebagai investor. Namun di lain kesempatan ia mengaku dirinya adalah seorang trader. Istilah investor dan trader sering kali dianggap sama saja, atau diartikan bahwa seorang trader adalah investor juga karena telah menginvestasikan sejumlah dana, dan seorang investor adalah trader juga karena tentu akan melakukan transaksi trading. Padahal ini tidak tepat; dilihat dari pengertian trader dan pengertian investor saja, ada perbedaan besar.

Dalam dunia investasi, trading dan investing adalah dua aktivitas yang berbeda, walaupun trader dan investor sama-sama terjun di pasar. Sudut pandang, cara kerja, dan strategi mereka sangat berbeda, meskipun tujuan mereka persis sama, yaitu memperoleh profit yang sebesar-besarnya dalam waktu yang sesingkat mungkin. Pada artikel ini diulas pokok-pokok perbedaan antara keduanya.

Pengertian Investor
Dalam dunia investasi pada umumnya, yang dikategorikan investor adalah mereka yang menempatkan dananya dalam instrumen investasi jangka panjang seperti real estate (properti), industri skala besar maupun kecil, atau berinvestasi di pasar komoditi atau pasar saham untuk ditahan dalam jangka waktu antara panjang hingga sangat panjang (puluhan tahun). Dasar pertimbangan investor berfokus pada produk yang akan dibeli atau jenis usaha yang akan dimasuki. Bagi seorang investor saham, ia akan memilih perusahaan yang benar-benar mempunyai performa yang sangat bagus.

Investor bisa digolongkan dalam investor institusi (institutional investor) seperti bank, lembaga keuangan selain bank, perusahaan asuransi, dan lain sebagainya, tetapi tak tertutup juga kemungkinan investor retail atau investor perorangan.

Investor perorangan biasanya tidak memiliki rencana yang jelas bila kelak hasil investasinya merugi. Mereka akan cenderung cut-loss untuk beralih ke instrumen investasi lain, atau dibiarkan dengan harapan nilainya akan rebound dan menghasilkan profit di masa mendatang.

Biasanya, investor perorangan menanggapi perubahan harga pasar dengan was-was. Misalnya saat harga emas sedang drop seperti saat ini, mereka yang invest besar di emas tentu sangat cemas. Namun, tentu saja tidak semua investor perorangan berlaku demikian. Mereka yang serius dengan rencana dan strategi investasi yang canggih dan matang akan bisa menuai sukses besar. Warren Buffett adalah contoh salah seorang investor perorangan kelas dunia yang sangat sukses.

Pengertian Trader
Jika investor berfokus pada fundamental produk yang akan dibeli, trader berfokus pada sentimen dan kondisi pasar. Seorang trader di pasar saham kurang mempedulikan performa saham perusahaan yang akan dibeli; selama sentimen pasar terhadap perusahaan tersebut positif, ia akan membeli sahamnya untuk secepatnya dijual kembali. Selain itu, ia akan mempertimbangkan kondisi pasar, jika pasar saham sedang terpukul oleh suasana politik yang tidak kondusif hingga indeks harga saham turun, maka ia tidak akan masuk pasar hingga kondisinya normal kembali.

Dibandingkan dengan investor, transaksi yang dilakukan trader lebih bersifat jangka pendek dengan frekuensi yang jauh lebih besar. Dari hasil survey yang pernah dilakukan, sebagian besar trader mengandalkan pendapatannya hanya dari trading (trading for living), baik di pasar saham, indeks saham futures, forex, atau komoditi. Pada umumnya trader mempunyai metode, strategi dan rencana yang jelas dan terarah, karena biasanya mereka tidak menahan posisi trading terlalu lama.

Mereka menggunakan Stop Loss, target profit, dan Risk/Reward Ratio tertentu guna membatasi kerugian dan mengatur keuntungan, serta teknik-teknik dalam Money Management untuk memaksimalkan profit yang mungkin tidak digunakan oleh para investor.

Trader yang telah mahir akan masuk ke semua jenis pasar, baik pasar forex, saham, komoditi atau futures. George Soros, pendiri Quantum Funds, adalah contoh salah seorang trader kelas dunia yang sangat sukses.

Perbedaan Trader dan Investor
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan sejumlah perbedaan trader dan investor yang cukup penting. Pertama, investor berfokus pada fundamental suatu aset, sedangkan trader cenderung bertindak dengan lebih mempertimbangkan sentimen dan kondisi pasar. Kedua, trader cenderung melakukan transaksi dengan sudut pandang jangka pendek, sedangkan investor mengambil perencanaan dalam kurun waktu yang lebih panjang.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Hal-Hal Penting Dalam Trading Breakout

Breakout atau perdagangan menjebol adalah suatu pola klasik dari suatu harga yang telah digunakan bertahun-tahun oleh para trader untuk mendapatkan perdagangan yang menguntungkan. Breakout bekerja sangat baik karena menunjukkan suatu harga di pasar telah memasuki suatu tren baru, yang bisa bertahan lama dan trader dapat mendapat untung dari hal ini.
Singkatnya, breakout memberi sinyal penuh dalam suatu perubahan pergerakan harga. Seperti analisis teknikal lainnya, breakout bekerja dengan baik jika digunakan dengan cara yang benar. Trading breakout yang salah akan mengakibatkan loss yang tidak diharapkan.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan sebelum Anda trading breakout :

1. Jangan masuk ke dalam perdagangan sebelum breakout itu terjadi.

Beberapa trader menyukai trading breakout, tetapi mereka berpikir mereka dapat mengantisipasi breakout itu akan terjadi. Dengan demikian, mereka berpikir mereka dapat masuk ke dalam perdagangan untuk dapat entri masuk yang lebih baik padahal breakout belum terjadi. Lebih baik menunggu untuk harga benar-benar menjebol atau breakout suatu tren.

2. Jangan menunggu harga untuk bergerak berlawanan.

Setelah breakout terjadi, trader kadang-kadang masuk ke dalam perdagangan saat harga berada jauh di atas breakout. Beberapa trader tidak langsung masuk ke dalam perdagangan setelah mereka melihat breakout terjadi. Sebaliknya, mereka menunggu harga untuk bergerak menarik kembali 3% atau 5% sebelum memasuki posisi baru. Hal ini tidak selalu sukses karena harga yang bergerak menarik kembali sering berakhir menjadi breakout palsu dan harga yang tidak menarik kembali adalah breakout yang membuat keuntungan besar.

3. Jangan menggunakan indikator sebagai acuan untuk trading breakout.

Sebagian besar indikator teknis memiliki cara menggambarkan breakout dan dapat berguna untuk memasuki tren harga baru. Namun, indikator teknis tidak boleh digunakan sendiri untuk menilai breakout.
Misalnya, jika RSI bergerak melewati level 80, itu adalah sinyal bullish tetapi harus dipertimbangkan hanya jika tingkat harga telah bergerak ke tingkat tertinggi yang baru juga. Breakout yang sukses selalu dikonfirmasi oleh pergerakan harga riil.

4. Jangan masuk trading breakout setelah adanya pergerakan harga yang ekstrim.

Breakout cenderung bekerja lebih baik ketika harga bergerak secara pelan tapi pasti. Ketika ada pergerakan harga yang menjebol atau breakout yang ekstrim, harga cenderung akan berbalik arah dan kemungkinan Anda akan mendapatkan loss. Selalu hindari masuk ke dalam suatu perdagangan breakout jika harga bergerak menjebol dengan ekstrim.

Sumber: http://www.forexindo.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Pair Mayor

Pair mayor adalah pasangan mata uang yang terdiri dari USD dan mata uang mayor lain. Tidak hanya pasangan mata uang, komoditi yang diperdagangkan dengan Greenback juga dimasukkan dalam pair mayor. Pair mayor yang biasa tersedia pada broker forex antara lain: EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD, USD/JPY, USD/CHF, dan USD/CAD.

Pasangan yang paling likuid pertukarannya serta paling banyak diperdagangkan dalam pasar forex adalah pair mayor EUR/USD. Kedua mata uang yang banyak dicari orang ini, sangat dipengaruhi oleh kondisi negara masing-masing. Jika ekonomi Amerika Serikat sedang kokoh, USD akan cenderung menguat lawan Euro, begitu juga sebaliknya. Dari segi volume trading, EUR/USD menduduki peringkat tertinggi dengan lebih dari 20%, disusul USD/JPY dan GBP/USD.


 
Cara Exit Posisi Untuk Trader Tren

Bagi Trader, cara exit posisi memunculkan banyak pertanyaan seperti, bagaimana menentukan target profit? Perlukah buka-tutup posisi setiap kali harga terkoreksi?

Trader Tren adalah para trader yang berupaya untuk mendapatkan keuntungan dengan menganalisa momentum pergerakan harga ke suatu arah tertentu. Sering disebut juga sebagai Trend-Follower, Trader Tren akan buka posisi long ketika harga mengarah ke atas (uptrend), atau posisi short saat harga sedang bergerak ke bawah (downtrend). Namun, cara exit posisi untuk trader tren bisa menimbulkan dilema.

Ketika seorang trader memutuskan untuk menggunakan pendekatan trading mengikuti trend (trend-following) dalam karir trading-nya, maka muncullah beberapa pertanyaan penting. Perlukah buka-tutup posisi setiap kali harga yang sedang reli mengalami koreksi? Atau sebaliknya, perlukah mempertahankan posisi floating hingga tren berakhir? Pendekatan mana yang menawarkan cara exit posisi paling baik?

3 Cara Menentukan Target Profit Untuk Trader Tren
Cara exit posisi diawali dengan penentuan target profit. Ada bermacam-macam tools dan indikator yang bisa digunakan untuk menentukannya. Namun, ada tiga cara menentukan target profit untuk trader tren yang paling populer, yakni Equal Waves, Fibonacci Extension, dan Pivot Points. Berikut penjelasannya.

1. Equal Waves
Sesuai namanya, Equal Waves didasarkan pada ekspektasi bahwa "gelombang" pergerakan harga yang akan datang bakal menyerupai gelombang sebelumnya. Begitu seorang trader telah mengidentifikasi sebuah koreksi atau titik entry tren, maka ia hanya perlu mengukur panjang tren sebelumnya. Umpama panjang tren sebelumnya adalah 100 pips, maka trader bisa menggunakannya sebagai target berikutnya.

Metode ini bisa digunakan pada tren yang kuat maupun lemah. Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa semakin besar target profit yang disasar, maka trader perlu mengantisipasi volatilitas lebih besar serta waktu pencapaian target lebih lama.

2. Fibonacci Extension
Fibonacci Extension pada dasarnya dikembangkan dari pendekatan Equal Wave, tetapi lebih mudah untuk disesuaikan dengan kondisi pasar. Fibonacci Extension sendiri merupakan kepanjangan dari level-level Fibonacci Retracement.

Pada gambar di bawah ini, nampak beberapa level kunci pada Fibonacci Extension seusai sebuah tren bearish pada pair EUR/USD. Target profit biasanya diambil dari titik 61.8%, 100% atau Equal Wave, 161.8%, 200%, atau 261.8% (level 200% dan 261.8% berada jauh di bawah 161.8%, tidak nampak dalam gambar).

3. Pivot Points

Terlepas dari popularitas dua metode di atas, Pivot Points bisa jadi lebih efektif untuk penentuan exit posisi bagi trader jangka pendek. Walaupun, trader jangka panjang juga bisa memanfaatkan Pivot mingguan (Weekly Pivots) atau Pivot bulanan (Monthly Pivot).

Pivot Points dibentuk dari level-level harga pembukaan (Open), tertinggi (High), terendah (Low), dan penutupan (Close) dalam suatu periode waktu, yang kemudian biasanya dikalkulasi untuk memunculkan level R2, R1, Pivot, S1, dan S2. Dalam kondisi pasar uptrend, target biasanya dipatok berdasarkan R1 dan R2. Sedangkan pada downtrend, S1 dan S2 yang digunakan sebagai patokan target profit.

Jangan Lupa Untuk Melindungi Profit
Ketika menetapkan target yang jauh hingga ratusan pips dari harga pembukaan, maka Trader Pengikut Tren menanggung risiko harga berbalik. Meski tetap berharap harga akan berlanjut non-stop sesuai arah tren dasarnya, tetapi realitanya, tak ada reli yang mulus terus. Kita pun tak pernah tahu kapan harga akan berbalik. Dalam hal ini, maka langkah-langkah protektif perlu diambil. Pada umumnya, ada dua hal yang bisa dilakukan:

Menggeser Stop Loss secara manual setelah harga bergerak melampaui level entry, agar minimal bisa Break Even atau melindungi profit yang telah diperoleh.
Memasang Trailing Stop saat open order.
Salah satu dari kedua hal ini perlu menjadi bagian dari rencana cara exit posisi yang dibuat oleh seorang trader tren sejak sebelum open posisi (OP).

Taati Sistem Dan Bersabar

Ada beberapa hal yang meskipun sudah umum, tetapi kadang-kadang trader alpa. Salah satunya adalah bahwa kita tak perlu mengambil semua peluang trading yang muncul. Umpama ada 10 sinyal trading dalam sehari, tak berarti kita harus pula open 10 posisi.

Faktanya, trader termasyhur Jesse Livermore mengatakan, "Hasrat untuk terus beraksi tak peduli bagaimana kondisi yang mendasari, telah mengakibatkan banyak loss di Wall Street, bahkan diantara para trader profesional, yang merasa mereka harus mendapatkan uang setiap hari, seakan-akan mereka bekerja untuk mendapatkan gaji biasa."

Jadi, jangan terburu nafsu. Seorang Trader Tren tak perlu buka-tutup posisi setiap kali harga yang sedang reli mengalami koreksi, biarpun yakin harga pasti trending ke suatu arah tertentu. Ingat-ingatlah untuk hanya mengambil peluang trading dengan potensi risk/reward paling optimal sesuai dengan sistem, dan bersabarlah untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan.

Demikian pula, tak perlu terlampau berambisi mengejar akhir tren; close saja posisi jika sistem trading sudah mengingatkan untuk berhenti, karena sudah waktunya tren berbalik atau sebab lainnya. Cara exit posisi itu sesungguhnya sederhana; hanya saja, psikologis trader yang seringkali tergoda untuk tidak disiplin itu perlu "dijinakkan".


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Sukses Trading Terjadi Karena Kebiasaan

Benarkah sukses trading terjadi karena kebiasaan? 10 Kebiasaan trader sukses ini membuktikannya. Selain punya jurnal dan belajar dari kesalahan, masih ada 8 kebiasaan lainnya.

Kecuali mendapatkan rezeki nomplok atau mukjizat tak terduga, tidak ada orang yang tiba-tiba menjadi kaya raya dalam waktu sehari. Begitu juga dengan trader, tidak ada yang baru satu hari belajar lalu besok mengumpulkan profit melimpah. Sukses trading adalah hal yang diinginkan semua orang. Sayangnya, tidak semua orang menerapkan kebiasaan trader sukses dalam aktivitas trading mereka.

Kita mengenal nama-nama tenar dalam dunia forex seperti George Soros, Bill Lipschutz, Stephen Innes dan sebagainya. Mereka mampu menjadi orang yang sukses tentu saja bukan karena sakti, selalu beruntung, tidak pernah merugi, memiliki harta yang tidak terbatas saat awal memulai, atau sebagainya. Trader yang sukses pada awalnya juga merupakan pemula, tetapi mereka memiliki kebiasaan yang tidak dimiliki oleh semua trader.

10 Kebiasaan Trader Sukses

Kesuksesan trader-trader yang sukses dalam dunia forex berasal dari proses pembelajaran bertahun-tahun dan sifat pantang menyerah. Meskipun terkesan sederhana, tetapi banyak trader yang tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana. Anda ingin jadi trader yang handal? Tanamkanlah 10 kebiasaan trader sukses ini dan rasakan manfaatnya.


1. Manfaatkan Akun Demo

Salah satu pintu masuk untuk mengenal dunia trading forex adalah melalui akun demo. Melalui fitur yang bebas risiko ini, trader bisa mencoba berbagai metode trading, merasakan suasana trading di broker tertentu, dan mempelajari platform trading yang berbeda-beda.

Tetapi, perlu diingat juga bahwa terlalu lama asyik di akun demo bisa membawa kerugian, karena tidak mengajarkan skill trading dengan psikologi market sesungguhnya, juga tidak mempersiapkan Anda untuk menghadapi masalah eksekusi yang kerap terjadi saat pasar diliputi high-impact news. Sebaiknya, miliki kedisiplinan dan target apa saja yang ingin Anda pelajari di akun demo, tapi jangan pernah lupa bahwa 'medan perang' sesungguhnya ada di akun riil.

2. Mencari Metode Yang Terbukti Ampuh

Pepatah bilang, jangan membeli kucing di dalam karung. Artinya, jangan sembarangan memutuskan sesuatu yang belum pasti hanya berdasarkan intuisi. Hal yang sama juga berlaku pada dunia trading forex; jangan percaya begitu saja dengan sinyal trading kurang kompeten, gosip dan kabar burung, apalagi menentukan buy dan sell melalui hitungan kancing. Carilah metode yang terbukti ampuh dan sudah sesuai dengan gaya trading Anda.

Miliki keyakinan tentang kapan menaruh Stop Loss, kapan waktunya melakukan profit-taking, dan terus pelajari manajemen risiko. Selalu ingat bahwa metode analisa dalam dunia trading forex itu beragam jumlahnya, sehingga proses mencari metode yang terbukti ampuh membutuhkan kesabaran.


3. Perhitungkan Rasio Risiko Dan Keuntungan


Hal yang selalu harus diingat adalah: trading forex memiliki dua sisi, yaitu keuntungan dan kerugian. Jika hanya mengharapkan keuntungan tapi tidak mau menanggung kerugian, sebaiknya urungkan niat Anda dalam bertrading. Risiko kerugian tidak bisa dihapus, hanya bisa diminimalisir.

Karena itu, muncul istilah risk and reward ratio. Rasio dari risiko dan keuntungan ini berbeda untuk masing-masing trader, tergantung pada kemampuan modal dan keadaan pasar. Salah satu kebiasaan trader sukses adalah menentukan rasio risiko dan keuntungan yang sesuai dengan target mereka, sebelum melakukan eksekusi trading.


4. Miliki Rencana Trading Dan Patuhilah

Memiliki rencana trading yang jelas dan mematuhinya adalah kunci kesuksesan trader terpenting. Saat memulai trading forex, tentukan apa target dan tujuan Anda agar langkah-langkah yang Anda ambil lebih terarah. Selain itu, jangan menginvestasikan modal melebihi kemampuan Anda. Banyak kegagalan terjadi karena seorang trader tidak mematuhi rencana yang ia buat sendiri.

Karena merasa terlalu senang dengan keberhasilan yang didapatkan, atau terlalu frustasi dengan kegagalan yang baru saja dialami, manajemen risiko jadi sering diabaikan. Kesabaran dan ketekunan adalah hal yang membedakan seorang trader gagal dengan trader sukses. Berikan target waktu yang wajar (dalam artian tidak terlalu cepat maupun terlalu lambat), dan jangan mudah menyerah.


5. Jangan Biarkan Emosi Menguasai Keputusan Trading Anda

Saat sedang emosi, logika sering terhambat. Hindari membuka platform trading ketika suasana hati Anda sedang tidak tenang, panik, sedih atau sebagainya. Selalu lakukan analisa secara objektif, sehingga hasil trading Anda nantinya bisa senantiasa dipertanggungjawabkan.


6. Berpikir Jangka Panjang


Trading forex adalah permainan jangka panjang, sehingga jangan mengharapkan hasil instan. Mendapatkan keuntungan besar dan terus-menerus jarang terjadi di dunia trading. Banyak trader sudah merasa puas karena mendapat profit besar dalam waktu singkat lalu memamerkannya. Tak lama kemudian, mereka berujung mendapat kerugian besar. Karena telanjur malu, mereka jadi kehilangan minat untuk terus menekuni trading. Akhirnya, mereka tidak mendapat apapun selain pengalaman buruk.

Salah satu kebiasaan trader sukses adalah dengan memperoleh keuntungan wajar, konsisten, dan stabil. Hindari keinginan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, karena risiko menanggung kerugian yang besar juga mengintai.


7. Miliki Jurnal Trading

Salah satu kebiasaan trader sukses yang sering diabaikan oleh trader pemula adalah menulis jurnal trading. Beberapa orang menganggap jurnal trading adalah hal yang sepele, sedangkan beberapa yang lain menganggap jurnal trading terasa rumit dan tidak perlu dilakukan.

Padahal, memiliki jurnal trading sangat berguna untuk mencatat aktivitas trading harian, melakukan observasi, dan sebagai bahan evaluasi. Jurnal trading memiliki peran penting untuk membantu Anda menganalisa apa saja keputusan trading yang berhasil dan yang gagal. Usaha kecil yang Anda lakukan dengan menulis jurnal setiap hari, akan membawa manfaat jangka panjang dan menata jalan kesuksesan.


8. Bertanggung Jawab Dengan Hasil Trading Yang Didapatkan

Memiliki mental kuat dan bertanggung jawab adalah kebiasaan trader sukses yang terbentuk dari pengalaman. Tidak peduli sehebat dan secanggih apapun konsultan trading yang Anda percayai, atau sebagus apapun sinyal trading, Anda harus tetap bertanggung jawab dengan keputusan trading sendiri. Semua aktivitas trading forex yang dilakukan harus dilandasi dengan logika, bukan sekedar emosi atau spekulasi.


9. Belajar Dari Kesalahan Sendiri


Setelah mencatat hasil di jurnal dan mampu bertanggung jawab dengan hasil trading, seorang trader yang sukses harus siap untuk belajar dari kesalahannya sendiri. Hasil yang buruk bukan berarti Anda tidak berbakat atau dihantui kesialan.

Sebaliknya, jadikan hal itu sebagai motivasi untuk mengasah kemampuan dalam manajemen risiko dan ketepatan eksekusi. Dengan berkaca dari pengalaman, calon trader yang sukses memiliki bekal untuk lebih bijak mengambil keputusan di masa depan.


10. Tidak Berhenti Melakukan Riset Dan Observasi


Perhatikan kondisi pasar sebelum Anda membuka posisi. Selalu ingat baik-baik bahwa keahlian dalam mengenali tren adalah modal yang penting. Jangan malas untuk melakukan riset tentang apa yang terjadi di pasar serta mengobservasi pergerakan harga.

Pengamatan ini akan memberikan Anda gambaran tentang pola pasar yang diminati. Trading forex bukanlah sebuah permainan iseng-iseng, dibutuhkan perhitungan yang cermat agar modal yang Anda punya tidak cepat habis dan bisa bertambah dengan konsisten.

SUMBER :[URL='http://www.seputarforex.com/']www.seputarforex.com[/URL]


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
7 Fakta Tentang Trading Tren Bagi Forex Pemula

Dengan pemantauan hati-hati, Anda bisa menganalisa pergerakan pasar, mengkonsultasikan pola-pola sebelumnya, dan akhirnya, menentukan posisi yang akan menang.

Trading tren di pasar forex adalah sebuah strategi simpel yang bisa dilakukan dengan melihat ke pergerakan chart. Dengan pemantauan hati-hati, Anda bisa menganalisa pergerakan pasar, mengkonsultasikan pola-pola sebelumnya, dan akhirnya, menentukan posisi yang akan menang.

Bagi pemula di industri ini, kemudahan bertrading tren merupakan keuntungan. Namun demikian, teknik-teknik dasar tidak selalu menjadi yang berlaba paling besar. Jika Anda telah menggambarkan sebuah trading sukses, dan kemungkinan, karir trading yang menguntungkan dalam jangka panjang, mengapa tidak mencari tahu lebih banyak tentang pendekatan ini?

Berikut ini tujuh fakta tentang trading tren di pasar forex:

Hanya ada tiga tipe tren: uptrend, downtrend, dan flat-trend.

Trading trend disebut-sebut sebagai strategi yang amat menguntungkan, terutama bagi pemula. Karena pendekatannya yang lugas, strategi ini menyingkirkan banyak kebingungan dan keraguan di kalangan trader yang belum berpengalaman.

Tren dapat ditentukan dengan akurat meski tanpa indikator teknikal; jika price action yang ditemukan mempengaruhi pasar, maka itu adalah sinyal yang kuat untuk membuat keputusan.

Karena reversal (pembalikan) tren bisa terjadi dengan cepat, maka pekerjaan Anda adalah untuk menyusun keputusan dengan cepat juga. Begitu Anda mendapatkan petunjuk sekecil apapun bahwa arah pergerakan harga akan berubah, maka pilihlah diantara dua pilihan: (1) menentukan exit point (dimana Anda akan menutup posisi trading) dan (2) membuka trading di entry point yang berada di arah berbeda.

Karena trading tren bisa membantu Anda menetapkan posisi entry dan exit yang kuat, maka ini dianggap sebagai strategi forex yang bermanfaat. Selama Anda menyadari bahwa reversal tren bisa terjadi secara tiba-tiba, Anda bisa menghasilkan profit besar dalam transaksi yang dilakukan. Namun demikian, persiapkan diri Anda untuk fakta bahwa tren bisa berakhir. Karena, ketika tren berakhir, maka seperti kata pepatah, "tren tidak lagi akan menjadi teman Anda."

Langkah yang paling penting dalam trading tren adalah mengidentifikasi tren yang layak untuk diikuti. Evaluasi kehandalannya dengan menganalisa unsur dasarnya, karakter, manfaat, dan halangannya. Begitu tren yang layak diikuti telah ditentukan, Anda bisa dengan jelas menciptakan sebuah strategi yang melibatkan posisi-posisi entry dan exit terbaik.

Sebuah pendekatan trading tren yang efektif adalah dengan menaikkan level-level stop; setelah posisi entri pertama dipertimbangkan, strategi selanjutnya adalah dengan menaikkan posisi entri. Ide yang melatarbelakanginya adalah agar bisa menempuh trading bebas risiko di posisi-posisi trading berikutnya. Khususnya, Anda harus menghasilkan profit yang cukup besar dari posisi entri pertama untuk mengurangi dampak dari potensi kerugian pada posisi trading dari entri yang dibuka setelahnya.

Sumber: http://www.forexindo.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Deposit dan Penarikan via OKPAY

OKPAY - pilihan metode baru untuk melakukan deposit dan penarikan dana

Klien yang terhormat!

Di Personal Area tersedia pilihan metode baru untuk melakukan deposit dan penarikan dana - OKPAY.


OKPAY adalah penyedia layanan transfer dan pembayaran eWallet internasional. Hal ini memungkinkan pengguna dan pedagang untuk deposit dan menarik dana dengan menggunakan berbagai pilihan yang tersedia, termasuk Visa/MasterCard, transfer bank, transfer uang ke internasional, mata uang elektronik, pembayaran Mobile, toko ritel dan kios. Mata uang yang didukung: USD, EUR, GBP, RUB, CHF, CZK, AUD, CAD, JPY, NOK, SEK, DKK, HRK, HUF, NZD, PLN, RON, TRY, ZAR, HKD, CNY


Hormat kami,
ForexChief


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Tidak "Melawan" Pasar

Alasan utama yang menyebabkan trader gagal memperoleh profit adalah karena mereka ‘melawan’ hasil trading forex yang akan didapatkan sesuai dengan karakteristik pasar. Mereka mencoba untuk mengendalikan pasar dengan mengatur parameter-parameter yang kadang cukup kompleks hingga menyimpang dari sistem trading yang telah teruji. Meski demikian, hal itu tidak menjamin hasil trading yang akan dilakukannya.

Perlu diingat bahwa sebagus apapun sistem trading yang digunakan, kita tetap tidak tahu apa yang akan dilakukan pasar. Jadi seharusnya kita trading dengan memahami kenyataan ini. Pasar tidak benar-benar nyata dan pasti, dan tidak harus dilawan atau dihindari. Tradinglah sesuai dengan sistem yang telah kita uji sebelumnya, dengan harapan profit (expectancy) yang telah kita ketahui.


 
10 Pemain Utama Dalam Industri Forex


Segelintir bank-bank besar ternyata menguasai hingga 60 persen dari total transaksi pasar forex harian. Inilah para pemain forex utama dunia.
Sebagian besar dari Anda pasti sudah mengetahui bahwa dalam pasar forex terdapat berbagai macam pelaku. Mulai dari yang bermain recehan alias trader ritel, kemudian juga perusahaan-perusahaan multi nasional, institusi-institusi keuangan selain bank, para spekulan dan sederet pelaku lainnya.

Dari sekian banyak pemain yang terjun di pasar forex, salah satu pelaku yang bisa dikategorikan pemain utama yang mampu menjadi market mover dalam industri forex adalah bank sangat besar. Mengapa disebut sangat besar? Ya, jika menilik aset yang dimikinya dan dana yang diputarnya dalam pasar valas sungguh luar biasa besar. Apalagi jika dibandingkan dengan rata-rata para trader ritel.

Pelaku Industri Forex

Dengan perkiraan nilai transaksi (menurut survei di bulan April 2013 oleh Triennial Central Bank) senilai 5 trilyun dolar AS dalam sehari, bank-bank tersebut diperkirakan mengambil porsi sekitar 60 persen lebih dari total transaksi. Bisa dibayangkan bukan bagaimana aktif dan masif nya bank-bank yang terlibat dalam transaksi forex ini? Mari kita coba berandai-andai menghitung porsi dari masing-masing institusi keuangan tersebut dalam transaksi forex harian.

1. Citi
Porsi transaksi industri forex 12.9 persen = ± 645 milyar dolar AS

Salah satu dari "the Big Four" yang berusia lebih dari 200 tahun ini masih bertahan menduduki tempat pertama sebagai institusi keuangan yang turut aktif melakukan trading valuta asing. Walau menjadi yang terbesar porsinya, bukan berarti bank ini mampu menghindar dari krisis. Tahun 2008 lalu, Citi tetap dihantam kerugian akibat krisis keuangan. Setidaknya 300 milyar dolar AS nilai aset bermasalahnya pernah membuat Citi ambruk, hingga akhirnya mendapat suntikan dana dari pemerintah AS. Tapi tak lama setelah itu (dipertengahan 2012) kembali berhasil menapaki tangga kesuksesan dengan kembali membukukan simpanan dana masyarakat sejumlah 420 milyar dolar AS.


2. JPMorgan Chase
Porsi transaksi industri forex 8.8 persen = ± 440 milyar dolar AS

Bank ini menurut banyak sumber, merupakan bank keenam terbesar di dunia (dalam kategori besaran aset), sekaligus menjadi bank terbesar di AS. Hal ini menjadi masuk akal dikarenakan sebelum terbentuk seperti sekarang ini, bank investasi ini telah menjalani berbagi proses merger. Kurang lebih sekitar seribu dua ratusan institusi telah melebur selama karir berdirinya menjadi bank terbesar di AS ini. Bukannya tanpa hambatan untuk menjadi bank sebesar itu, karena JPMorgan Chase setelah ditelisik harus juga menanggung resiko kerugian akibat salah seorang tradernya melakukan manipulasi transaksi derivative. Dari kasus tersebut, diperkirakan kerugian mencapai 9 milyar dolar AS dan belum ditambah denda.

3. UBS
Porsi transaksi industri forex 8.8 persen = ± 440 milyar dolar AS

Perusahaan yang berinduk di negara Swiss ini mau tak mau terimbas badai krisis sektor keuangan di AS tahun 2008 lalu dan mengalami kerugian kurang lebih 50 milyar dolar AS. Bahkan juga dikenai denda oleh komisi pengawas institusi keuangan di AS akibat manipulasi transaksi yang dilakukan para trader yang bekerja di dalamnya senilai 290 juta dolar. Mengingat bank tersebut masih diperlukan keberadaannya ("too big to fail"), akhirnya lewat intervensi pemerintah Swiss dan masuknya kembali para investor berhasil membalikkan kerugian tersebut menjadi keuntungan. Di sekitar tahun 2014, nilai aset UBS kembali melonjak ke angka 1.7 trilyun dolar AS.

4. Deutsche Bank
Porsi transaksi industri forex 7.9 persen = ± 395 milyar dolar AS

Bank yang sudah melewati dua perang dunia, tiga masa depresi keuangan dunia dan mampu bertahan saat pemisahan Jerman ini sanggup pula menempati posisi bank terbesar kedua di dunia saat memasuki millenium baru. Pada tahun 2009, Deutsche Bank bahkan merajai posisi “foreign exchange dealer” dengan menguasai kurang lebih 21 persen pangsa pasar. Sejalan dengan makin kompetitifnya dunia jasa keuangan dan semakin berkembangnya jaman, kini prestasi tersebut kian merosot. Dikabarkan bank tersebut bahkan harus merelakan diri mengalami kerugian sepanjang tahun 2015 kemarin sebanyak 6 milyar Euro. Tapi walau begitu, bank tersebut tetap saja masih beroperasi di 70 negara.

5. BofA Merrill Lynch
Porsi transaksi industri forex 6.4 persen = ± 320 milyar dolar AS

Sebelumnya, lembaga ini bernama Bank of America saja sebelum akhirnya pada 2009 mengakuisisi sebuah institusi keuangan besar lainnya, yaitu Merrill Lynch. Penggabungan kedua institusi raksasa tersebut dikabarkan tidak semulus yang diharapkan. Penurunan nilai saham lebih dari tujuh puluh persen pun tak terelakkan. Masa kejayaan bank investasi ini baru dibuktikan dengan pencapaian hasil luar biasa di industri keuangan dengan pernah membukukan penerimaan terbesar kedua di dunia pada tahun 2011.

6. Barclays
Porsi transaksi industri forex 5.7 persen = ± 285 milyar dolar AS

Nama besar bank investasi dari Inggris ini pun tak terbebas dari masa sulit. Salah satunya adalah akibat tak mampu mengembalikan pinjaman dari bank lain yang harus dilunasi dalam sehari sebanyak 3.2 milyar dolar AS. Bank yang menjadi salah satu market maker di industri forex ini ternyata juga pernah kena denda dari otoritas pengawas keuangan di New York sebanyak 635 juta dolar AS. Pasalnya, Barclays ketahuan menggunakan algoritma khusus di dalam sistem trading elektroniknya yang pada intinya menghambat atau menahan order dari penggunanya apabila order tersebut berpotensi merugikan pihak bank.

7. Goldman Sachs
Porsi transaksi industri forex 4.7 persen = ± 235 milyar dolar AS

Bank investasi besar di AS yang mempekerjakan 36.500 orang ini memiliki aset 861 miliar dolar AS, biarpun tak pernah lepas dari kontroversi. Semenjak berdiri tahun 1869, bank ini sudah sering kali melakukan aksi-aksi yang berbuntut merugikan kliennya. Julukan "bank paling dibenci di seluruh dunia" pun pernah disematkan padanya.

Diantaranya pada tahun 1929, bank ini pernah membuat suatu sistem dengan dasar skema piramid yang disamarkan sebagai mutual fund. Skema itu berhasil membuat kerugian bagi para klien sebesar 300 juta dolar AS. Kemudian di tahun 1970an, Goldman Sachs terlibat kembali dalam manipulasi pembiayaan terhadap sebuah industri yang sudah bangkrut. Belum berlalu kejadian tersebut, bank ini kembali membuat kejutan dengan menjual produk deposito yang akhirnya para pembeli deposito ini tidak memperoleh hasilnya dikarenakan nilai klaim yang seharusnya dibayarkan kepada para pembeli melebihi nilai dari bank itu sendiri.

Ketika tiba krisis keuangan di tahun 2008, Goldman Sachs terpaksa harus meminjam dana talangan dari bank sentral AS sebesar 782 milyar dolar AS demi menyelamatkan keberadaannya.

8. HSBC
Porsi transaksi industri forex 4.6 persen = ± 230 milyar dolar AS

HSBC dibangun oleh orang Skotlandia yang merantau ke Hongkong sewaktu masih menjadi koloni dari Inggris. Dalam sejarahnya, bank ini berhasil menduduki posisi sebagai bank terbesar keempat di dunia dilihat dari sisi besaran aset yang mencapai 2.67 trilyun dolar AS. Mungkin ini menjadi salah satu prestasi besar dari HSBC dikarenakan pada saat terjadi krisis keuangan yang melanda AS, bank ini justru mampu bertahan dan sanggup untuk memenuhi permintaan dari pemerintah Inggris agar menambah kecukupan modal. Terbukti tak lama setelah peraturan tersebut diterapkan, HSBC sanggup telah menyetorkan dana tambahan senilai 750 juta poundsterling.

9. XTX
Porsi transaksi industri forex 3.9 persen = ± 195 milyar dolar AS

XTX adalah satu-satunya institusi non perbankan yang menjadi fenomena di dunia keuangan (transaksi valas) di tahun ini. Sebuah perusahaan rintisan yang memposisikan dirinya sebagai "market maker" di industri forex ini berhasil menggeser bank selevel Deutsche Bank untuk urusan transaksi di pasar spot dan menjadi yang terbesar keempat di dunia dengan mengambil porsi sekitar 7.6% untuk pasar spot. Walau masih tergolong perusahaan baru, namun daya tariknya berhasil menggaet para petinggi dari banyak institusi keuangan besar dunia untuk bergabung dalam manajerial XTX.

10. Morgan Stanley
Porsi transaksi industri forex 3.2 persen = ± 160 milyar dolar AS

Tahukah Anda betapa menghebohkannya kejadian penawaran saham perdana Google di tahun 2004 lalu? Tahukah juga siapa institusi keuangan yang melancarkan proses tersebut? Benar, tak lain tak bukan adalah Morgan Stanley. Meski begitu, bank kawakan ini pun tak lolos dari skandal. Seperti juga bank-bank lain di AS, bank ini harus mau menerima tawaran dari pemerintah jika ingin terhindar dari kebangkrutan akibat krisis 2008. Akhirnya dana sekitar 107.3 miliar dolar AS (menjadi penghutang terbesar diantara bank-bank waktu itu) digelontorkan untuk tetap menjaga keberlangsungan Morgan Stanley.

Itulah 10 institusi keuangan yang menjadi pemain utama dalam industri forex. Langkah-langkah mereka selalu menjadi sorotan pasar, baik itu ketika mereka terlibat skandal maupun terkena krisis, karena bisa-bisa menyimpan dampak sistemik. Karena alasan itu pulalah, analisa-analisa dari bank-bank itu acap kali dikutip di berita-berita forex dan didengar oleh banyak pelaku pasar.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Program IB Pro

Program kemitraan IB Pro (singkatan untuk Introducing Broker) dirancang untuk kedua jasa keuangan pelaku pasar profesional dan pedagang individu yang berpenghasilan didasari oleh biaya agen untuk menarik klien ke perusahaan mitra, bukan oleh pendapatan dari transaksi perdagangan.

Sebuah ciri khas dari IB Pro adalah kenyataan bahwa jumlah pembayaran tidak berpatokan pada jumlah klien yang ditarik oleh mitra, jumlah deposit, frekuensi transaksi atau jenis mitra (proyek web, kantor perwakilan, pusat pelatihan, layanan rebate , agen individu, dll) jumlah pembayaran tergantung secara eksklusif pada omset perdagangan referal': semakin besar omset, semakin tinggi tingkat remunerasi (hingga $ 15 untuk 1 juta USD).


KEUNGGULAN KAMI

1. Tidak ada persyaratan untuk perbedaan minimum antara pembukaan order dan harga penutupan (MTP).
2. Tidak ada persyaratan untuk durasi minimum transaksi.
3. Tarif remunerasi mitra dengan skala yang progresif.
4. Jumlah pembayaran yang tidak terbatas untuk setiap klien yang ditarik.
5. Tidak ada istilah rahasia dalam persyaratan atau batas penarikan remunerasi mitra.


BAGAIMANA CARA KERJA IB PRO

SYARAT DAN KETENTUAN

1. Untuk berpartisipasi dalam program mitra, anda harus Buka Akun Live dimana remunerasi mitra akan dikreditkan.

2. Pada bagian Personal Area's Advertising Tools, anda akan menemukan banner dan link referal yang unik. Semua klien yang menggunakan link referal untuk mengunjungi website perusahaan terkait dengan mitra ketika mendaftar di Personal Area.

3. Remunerasi mitra dihitung dan dikreditkan ke akun perdagangan pada akhir setiap minggu, setelah sesi perdagangan ditutup. Jumlah pembayaran tergantung pada omset perdagangan referal di USD dihitung pada order yang ditutup di bawah target minggu: Senin 00:00:01 - Jumat 23:59:59 (waktu server).

4. Sebuah omset perdagangan referal dalam USD sebesar omset agregat untuk dua transaksi: pembukaan order dan penutupan order transaksi.
Contoh:
BUY 1 lot EURUSD (1 lot = 100.000 EUR) pembukaan order di harga 1.3452 dan ditutup di harga 1.3542. Omset perdagangan dalam USD untuk order ini = (100.000 * 1,3452) + (100.000 * 1,3542) = 269.940 USD

5. Semakin besar agregat omset perdagangan referal mingguan, semakin tinggi tingkat perhitungan remunerasi mitra:

6. Mitra bisa mendapatkan rincian informasi tentang setiap Pembayaran dengan mengklik nomor dalam bagian Financial statements.

7. Pembayaran dikreditkan ke akun mitra dan dapat ditarik setiap saat tanpa adanya pembatasan.

Hormat kami,
ForexChief


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Cara Melindungi Keuntungan Trading Kripto

Trading kripto tidak hanya tentang mendapat profit, tapi juga bagaimana cara melindungi keuntungannya. Di sini, ada 2 cara utama dan 6 solusi lain yang bisa Anda terapkan.

Bitcoin dan mata uang kripto lainnya telah tumbuh secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. Namun dengan kenaikan nilainya, ada satu masalah mendasar bagi pengguna: bagaimana cara kita mengunci keuntungan? Karena itu, pada artikel ini, Anda akan belajar tentang berbagai opsi yang tersedia untuk mengunci keuntungan trading kripto. Tersedia dua opsi utama bagi Anda untuk mengunci keuntungan, yaitu:

Melindungi Keuntungan Trading Kripto


1. Transfer Dana Ke Rekening Bank Konvensional

Umpamakan Anda baru saja membeli Litecoin dan mendapat untung, Anda ingin bermain aman untuk melindungi investasi tersebut. Untuk melakukan ini, Anda bisa menjual LTC ke USD, kemudian mentransfer dana tersebut ke rekening bank Anda. Namun ada masalah dari skenario ini, yaitu biasanya proses tersebut memakan waktu lebih dari 1 hari kerja, terutama jika hari libur.

Katakanlah ketika Anda mencairkan dana tersebut ke bank konvensional, ada kesempatan perdagangan lain yang mungkin diambil di ETH/USD. Jika Anda mencairkan posisi LTC/USD dan mentransfer dana ke rekening bank, mungkin perlu beberapa hari sebelum Anda dapat melakukan perdagangan di ETH/USD.

Misalnya, jika Anda membeli Litecoin melalui platform bursa mata uang kripto seperti Coinbase dan memindahkannya ke bursa lain dalam upaya untuk memperdagangkannya dengan mata uang kripto lain, Anda perlu mengambil rute berikut:

Beberapa hari akan berlalu sebelum proses ini selesai. Setelah itu, Anda perlu mendepositkan lagi uang ke bursa untuk melakukan transaksi kripto, yang bisa memakan waktu antara dua hingga empat hari. Karena pasar mata uang kripto bergerak dengan cepat, artinya Anda bisa saja kehilangan banyak peluang trading hanya karena menunggu poses-proses transfer dana tadi.

Selain itu, menautkan rekening bank ke platform bursa mata uang kripto dapat menjadi masalah yang signifikan, terutama bagi pengguna yang berada di negara yang tidak ramah kripto. Akhir-akhir ini, berbagai bank besar telah memperingatkan pelanggannya untuk tidak berhubungan dengan mata uang kripto. Sebagai contoh: Bitfinex baru saja menyatakan bahwa klien AS akan dilarang menggunakan rekening bank mereka untuk mentransfer dana ke rekening secara langsung dari platform. Ini berarti bahwa klien Bitfinex harus melakukan transfer dalam mata uang kripto.


2. Mengkonversi Dana Ke Kripto Lain Yang Lebih Aman

Opsi lain yang tersedia untuk Anda adalah menguubah kepemilikan dari satu mata uang kripto ke mata uang kripto lain. Misalnya, Anda dapat mentransfer semua Ethereum milik Anda ke Bitcoin, mengingat Bitcoin sejauh ini adalah mata uang kripto terkuat dengan likuiditas tertinggi.

Likuiditas kripto

(Baca juga: Mengenal Likuiditas Dalam Pasar Kripto)

Namun demikian, opsi ini bukan tanpa risiko. Mata uang kripto sangat fluktuatif, dan Bitcoin pun tidak terkecuali. Ketika Anda dalam proses mengkonversi suatu token kripto ke Bitcoin, harga BTC bisa saja turun drastis dengan cepat. Pada 25 Desember 2018 misalnya, harga Bitcoin jatuh lebih dari $200 hanya dalam satu jam. Artinya, memindahkan keuntungan Anda ke mata uang kripto lain masih bisa menjadi bumerang, karena faktor volatilitas yang masih mendominasi di pasar kripto.


Opsi Lain Yang Tersedia
Deposit Dengan Mata Uang Fiat

Opsi ini memungkinkan Anda untuk mempertahankan keuntungan dan tetap waspada terhadap peluang yang mungkin timbul. Beberapa platform bursa memungkinkan penggunaan uang fiat sebagai mata uang akun. Ini berarti bahwa Anda tidak perlu menarik dana Anda ke bank konvensiaonal sebelum dapat berinvestasi kembali. Di sana, Anda dapat trading berbagai mata uang kripto dari akun Dolar AS tanpa harus menggunakan rekening bank konvensional. Namun, tidak semua platform bursa mendukung fitur ini, sehingga Anda perlu benar-benar selektif dalam memilih bursa kripto yang menyediakannya.

Manfaatkan Tether (USDT)

Opsi selanjutnya adalah menggunakan Tether (USDT), sebuah mata uang kripto yang dipatok ke USD. Untuk saat ini, USDT mungkin tidak menawarkan banyak peluang trading sebagai koin kripto, tetapi dapat membantu Anda mengunci keuntungan. Stabilitas harga yang lebih baik pada USDT menjadikannya pilihan bagi Anda yang ingin melindungi keuntungan, sambil menunggu kesempatan trading kripto berikutnya

Jika opsi USDT >Altcoin tidak tersedia di bursa pilihan Anda, maka solusinya bisa dengan trading langsung Tether ke mata uang kripto lain, karena hal itu akan memungkinkan penghematan biaya per transaksi.

Salah satu risiko utama yang terkait penggunaan Tether adalah bahwa setiap Tether belum tentu didukung oleh USD senilai $1 seperti klaim di situs resminya. Bahkan jika sesuai dengan klaim situs, dimana setiap Tether didukung oleh $1, maka gelembung mata uang kripto mungkin memiliki implikasi parah, karena tidak ada cukup likuiditas di dalamnya. Juga, kekhawatiran meningkat karena kurangnya transparansi dari pihak Tether sendiri. Ini dapat mengurangi minat publik dan mungkin menyebabkan runtuhnya mata uang kripto tersebut.


Manajemen Risiko Trading Kripto

Manajemen risiko adalah elemen penting yang harus dilihat oleh setiap trader jika ingin mencapai kesuksesan. Sementara mengunci keuntungan memungkinkan Anda untuk keluar dari pasar dengan keuntungan terjaga, memiliki strategi manajemen risiko yang efektif memungkinkan Anda untuk terus trading dalam jangka panjang.


Lindungi Diri Dari Risiko Counterparty

Risiko Counterparty (pihak lawan) adalah sesuatu yang harus Anda pertimbangkan ketika membuat keputusan trading. Platform bursa mata uang kripto memiliki risiko Counterparty. Sudah menjadi rahasia umum bahwa transaksi yang melibatkan mata uang kripto seperti Bitcoin tidak dapat dibalik. Jadi, begitu Anda kehilangan koin karena ulah penipu, Anda tidak bisa mendapatkannya kembali. Sehingga, sangat disarankan untuk melakukan due diligence terlebih dahulu terhadap platform bursa, sebelum memutuskan untuk membuka akun trading di bursa terkait.

Masalah lain adalah: banyak platform bursa mata uang kripto tidak menyebarkan mekanisme keamanan digital yang memadai untuk membuatnya tidak bisa diretas. Karenanya, Anda harus mengurangi risiko kehilangan dengan melakukan hal berikut:

  • Hindari meninggalkan dana di platform bursa ketika Anda tidak aktif trading.
  • Jangan trading dengan lebih dari 30 persen portofolio Anda.
  • Diversifikasikan investasi Anda di berbagai platform trading.


Pilih Kondisi Pasar Yang Tepat

Temukan pasar yang ideal untuk strategi trading Anda. Misalnya, Swing Trading lebih efektif selama tren kuat ketimbang strategi scalping. Karena itu, sangat penting untuk menentukan strategi apa yang paling cocok untuk Anda.


Rencanakan Titik Exit


Kunci untuk berhasil mengunci keuntungan adalah memiliki strategi keluar yang efektif. Tentukan level support dan resistance kritis, lalu rencanakan langkah Anda ke depan. Pertimbangkan rasio Risk/Reward, dan tentukan bagaimana Anda dapat mengambil keuntungan. Anda dapat menambah posisi ketika tren kuat atau keluar ketika keuntungan sudah lebih besar daripada risiko yang Anda ambil. Idealnya, rasio 1:2 menjadi pilihan yang baik dan ideal.

Rasio Risk Reward Trading Kripto


Selanjutnya, Anda disarankan untuk mengatur Stop Order agar terhindar dari manipulasi pasar yang mungkin terjadi. Namun, penting diketahui bahwa Stop Order ini kadang tidak berfungsi dengan baik ketika harga bergerak terlalu cepat.


Hindari Menggunakan Leverage Berlebihan

Meskipun menggunakan margin membantu meningkatkan ukuran trading dan memberi fleksibilitas tambahan, Anda harus berhati-hati untuk tidak menggunakannya secara berlebihan. Memilih leverage terlalu tinggi dapat menurunkan ketahanan dana trading Anda, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan hilangnya seluruh jumlah modal jika terjadi likuidasi paksa.

Beberapa platform bursa kripto menawarkan leverage hingga 1:100; dalam hal ini, pergerakan satu persen suatu toke kripto dapat menyebabkan kerugian serius pada akun Anda. Maka dari itu, dalam aktivitas di pasar kripto yang masih diselimuti volatilitas tinggi, leverage yang disarankan untuk digunakan adalah 1:3.


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Bagaimana mungkin $1 bisa untuk membeli $100 ??

well, karena sebenarnya bisa dikatakan broker forex lah yang mengeluarkan jumlah uang $100 tersebut untuk anda, sehingga anda hanya perlu mengeluarkan uang (Account deposit) untuk menanggung kerugian dan keuntungan dari transaksi $100 itu. Jadi $1 itu sebagai jaminan $100, dan sisa account laen sebagai penanggung kerugian dan keuntungan dari transaksi tersebut. Oleh karena sistem inilah trading forex modern lebih banyak diminati oleh orang dibandingkan tradisional.

Anda harus berhati-hati, karena level atau leverage bisa menjadi pedang bermata dua. Contohnya adalah:
Apabila anda bermain dengan $1 = $100, berarti sama dengan $1 adalah 0.1 lot, apabila uang anda ada $10 yang anda mainkan, setiap kenaikan 20 pips berarti anda akan mendapatkan $20 tambahan, tetapi anda jangan lupa juga setiap penurunan 20 pips anda berarti sudah mengalami kerugian minus $20, nah karena sebelumnya modal anda 10$, berarti brokers akan melakukan margin call karena uang anda tidak mencukupi. Alias uang anda hangus karena modal sudah habis hanya karena penurunan tadi


 
Back
Top