jakaduriat
Active Member
- Credits
- 0
Dolar AS Naik Menuju Puncak 10 Hari Di Sesi Eropa Hari Ini
Dolar AS menguat sehubungan dengan mengendurnya tensi ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dengan China, serta potensi kenaikan suku bunga The Fed.Seputarforex.com - Dolar AS menguat di sesi Eropa Jumat (13/Juli) sore ini sehubungan dengan mengendurnya tensi ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dengan China, serta potensi kenaikan suku bunga The Fed pasca rilis data Inflasi Konsumen.
AS Buka Kesempatan Negosiasi, Perdagangan China Masih Surplus
Kemarin malam, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, menyampaikan komentar yang intinya menunjukkan bahwa Amerika terbuka dengan segala bentuk negoasiasi apabila China berkenan. Dari situ, para investor pun perlahan-lahan kembali membeli Dolar.
Selain itu, data neraca perdagangan China untuk bulan Juni yang dirilis tadi pagi masih menunjukkan surplus walaupun ekspor impornya tercatat berada di bawah ekspektasi. Surplus perdagangan China untuk bulan Juni berada pada angka 41.6 miliar dalam satuan dolar AS, jauh lebih tinggi dari angka 27.6 miliar yang diekspektasikan dan hasil bulan Mei yang 24.9 miliar.
"Konflik perdagangan masih mendominasi perhatian pasar," ungkap Esther Reichelt, analis forex Commerzbank. "Ini merupakan pergerakan yang dikendalikan oleh sentimen."
Inflasi AS Menguat
Di sisi lain, inflasi Konsumen AS yang menguat, membuka peluang kenaikan Fed Rate sebanyak empat kali selama tahun 2018 ini. Indeks inflasi konsumen (CPI) AS bulan Juni menunjukkan kenaikan sebanyak 2.9 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Angka tersebut juga lebih tinggi dari hasil rilis bulan Mei yang menduduki level 2.8 persen.
Dolar AS Bullish
Dengan demikian, Dolar AS memiliki kans untuk menguat paling besar dibanding mata uang-mata uang mayor lainnya mengingat The Fed adalah bank sentral yang punya peluang mengetatkan moneter lebih jelas dibandingkan bank sentral lainnya.
Saat berita ini ditulis, EUR/USD turun 0.4 persen dengan diperdagangkan di angka 1.1613. Sedangkan Yen sebagai mata uang safe haven turun ke level rendah enam bulan terhadap Dolar AS di angka 112.775 yen. Melemahnya Yen menunjukkan bahwa para investor sedang tidak panik, dalam hal ini adalah situasi konflik dagang antara AS dengan China.
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia