Prakiraan Forex dan Cryptocurrenciesuntuk Tanggal 20 - 24 November 2023
EUR/USD: Tanggal 14 November - Suatu Hari yang Gelap bagi Dolar
● Dalam ulasan sebelumnya, sebagian besar dari para ahli menyatakan pendapatnya mendukung pelemahan lebih lanjut dari mata uang Amerika Serikat. Prediksi ini menjadi kenyataan. Laporan Inflasi Konsumen Amerika Serikat yang diterbitkan pada hari Selasa, 14 November menjatuhkan Indeks Dolar (DXY) dari 105.75 menjadi 103.84. Menurut Bank of America, hal ini menandai aksi jual dolar paling signifikan sejak awal tahun. Tentu saja hal ini berdampak, termasuk pada dinamika EUR/USD, yang menandai hari ini dengan lilin bullish yang mengesankan, naik hampir sebesar 200 poin.
Patut dicatat bahwa tepat setahun yang lalu, setelah publikasi data inflasi bulan Oktober, imbal hasil obligasi AS anjlok, indeks saham melonjak, dan dolar melemah secara signifikan terhadap mata uang utama dunia. Dan sejarah terulang kembali. Kali ini, Indeks Harga Konsumen (IHK atau Consumer Price Index - CPI) di AS untuk bulan Oktober turun dari 0,4% menjadi 0% (bulan ke bulan), dan secara tahunan, turun dari 3,7% menjadi 3,2%. CPI Inti pada periode yang sama turun dari 4,1% menjadi 4,0%: level terendah sejak bulan September 2021.
● Kenyataannya, penurunan inflasi sebesar 0,1% tidak terlalu signifikan. Namun, reaksi kuat pasar menunjukkan betapa jenuh belinya dolar. Seperti yang ditulis oleh analis di ING (Internationale Nederlanden Groep), tren bullish yang kuat di Q3 tahun ini menyebabkan kenaikan dolar sebesar 4,9%. Mempertahankan dolar tetap kuat sangatlah mudah karena tingginya suku bunga dan peningkatan imbal hasil obligasi Treasury AS.
Namun semuanya akan berakhir pada suatu saat. Data yang dirilis pada tanggal 14 November mengkonfirmasi melemahnya tekanan inflasi dan meyakinkan pasar bahwa Federal Reserve (FRS) tidak akan lagi menaikkan suku bunga utama. Terlebih lagi, para pelaku pasar kini tidak menutup kemungkinan bahwa regulator mungkin akan melakukan pelonggaran kebijakan moneter bukan pada pertengahan musim panas mendatang, melainkan pada awal musim semi tahun berikutnya. Ekonom ING percaya bahwa permulaan resesi di AS akan memaksa FRS untuk menurunkan suku bunga sebesar 150 basis poin pada Q2-2024. Menurut MUFG Bank, kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Mei 2024 sekarang menjadi 80%, pada bulan Maret – sebesar 30%. Penurunan tersebut akan menghentikan kenaikan bullish dolar, mendukung mata uang komoditas, dan, seperti yang diyakini MUFG, EUR/USD dapat mencapai level tertinggi 1.1500 pada tahun depan.
● Mengenai prospek jangka pendek, menurut ekonom Societe Generale, terlepas dari hasil pertemuan Federal Reserve pada tanggal 13 Desember dan ECB pada tangal 14 Desember, tren musiman euro pada bulan terakhir tahun 2023 adalah bullish. Namun, dolar mungkin didukung oleh lemahnya tingkat pertumbuhan di Zona Euro. Perekonomian Jerman berada dalam keadaan stagnasi, data awal PDB Zona Euro menunjukkan penurunan sebesar -0,1% di Q3, dan Komisi Eropa menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2023 dari 0,8% menjadi 0,6%. Oleh karena itu, euro mungkin juga mendapat tekanan dari spekulasi penurunan suku bunga ECB.
● EUR/USD menyelesaikan minggu lalu di level 1.0913. Saat ini, pendapat para ahli mengenai masa depan mata uang ini terbagi sebagai berikut: sebanyak 60% memilih penguatan dolar, sekitar 25% memilih euro, dan 15% sisanya tetap netral. Sedangkan untuk analisis teknis, 100% indikator tren dan osilator pada D1 berwarna hijau, namun sekitar 25% di antaranya berada di wilayah jenuh beli/overbought. Support/dukungan terdekat untuk pasangan ini terletak di sekitar 1.0830, kemudian 1.0740, 1.0620-1.0640, 1.0480-1.0520, 1.0450, 1.0375, 1.0200-1.0255, 1.0130, 1.0000. Pembeli akan menghadapi resistensi di area tersebut, kemudian 1.0945-1.0975 dan 1.1065-1.1090, 1.1150, 1.1260-1.1275.
● Minggu depan, pada hari Rabu, 22 November, risalah pertemuan terakhir Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee - FOMC) akan dipublikasikan. Pada hari Kamis, 23 November, data awal aktivitas bisnis (PMI) di Jerman dan Zona Euro akan dirilis, dan pada hari berikutnya akan dirilis indikator serupa dari AS. Selain itu, trader harus mempertimbangkan bahwa pada hari Jumat di Amerika Serikat, pasar akan ditutup lebih awal saat negara itu memperingati Hari Thanksgiving.
https://nordfx.com/
Pemberitahuan: Materi ini bukan merupakan rekomendasi investasi atau panduan untuk bekerja di pasar keuangan dan dimaksudkan untuk tujuan informasi saja. Perdagangan di pasar keuangan berisiko dan dapat mengakibatkan hilangnya seluruh dana yang disetorkan.
#eurusd #gbpusd #usdjpy #Forex #forex_forecast #signals_forex #cryptocurrency #bitcoin #nordfx
EUR/USD: Tanggal 14 November - Suatu Hari yang Gelap bagi Dolar
● Dalam ulasan sebelumnya, sebagian besar dari para ahli menyatakan pendapatnya mendukung pelemahan lebih lanjut dari mata uang Amerika Serikat. Prediksi ini menjadi kenyataan. Laporan Inflasi Konsumen Amerika Serikat yang diterbitkan pada hari Selasa, 14 November menjatuhkan Indeks Dolar (DXY) dari 105.75 menjadi 103.84. Menurut Bank of America, hal ini menandai aksi jual dolar paling signifikan sejak awal tahun. Tentu saja hal ini berdampak, termasuk pada dinamika EUR/USD, yang menandai hari ini dengan lilin bullish yang mengesankan, naik hampir sebesar 200 poin.
Patut dicatat bahwa tepat setahun yang lalu, setelah publikasi data inflasi bulan Oktober, imbal hasil obligasi AS anjlok, indeks saham melonjak, dan dolar melemah secara signifikan terhadap mata uang utama dunia. Dan sejarah terulang kembali. Kali ini, Indeks Harga Konsumen (IHK atau Consumer Price Index - CPI) di AS untuk bulan Oktober turun dari 0,4% menjadi 0% (bulan ke bulan), dan secara tahunan, turun dari 3,7% menjadi 3,2%. CPI Inti pada periode yang sama turun dari 4,1% menjadi 4,0%: level terendah sejak bulan September 2021.
● Kenyataannya, penurunan inflasi sebesar 0,1% tidak terlalu signifikan. Namun, reaksi kuat pasar menunjukkan betapa jenuh belinya dolar. Seperti yang ditulis oleh analis di ING (Internationale Nederlanden Groep), tren bullish yang kuat di Q3 tahun ini menyebabkan kenaikan dolar sebesar 4,9%. Mempertahankan dolar tetap kuat sangatlah mudah karena tingginya suku bunga dan peningkatan imbal hasil obligasi Treasury AS.
Namun semuanya akan berakhir pada suatu saat. Data yang dirilis pada tanggal 14 November mengkonfirmasi melemahnya tekanan inflasi dan meyakinkan pasar bahwa Federal Reserve (FRS) tidak akan lagi menaikkan suku bunga utama. Terlebih lagi, para pelaku pasar kini tidak menutup kemungkinan bahwa regulator mungkin akan melakukan pelonggaran kebijakan moneter bukan pada pertengahan musim panas mendatang, melainkan pada awal musim semi tahun berikutnya. Ekonom ING percaya bahwa permulaan resesi di AS akan memaksa FRS untuk menurunkan suku bunga sebesar 150 basis poin pada Q2-2024. Menurut MUFG Bank, kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Mei 2024 sekarang menjadi 80%, pada bulan Maret – sebesar 30%. Penurunan tersebut akan menghentikan kenaikan bullish dolar, mendukung mata uang komoditas, dan, seperti yang diyakini MUFG, EUR/USD dapat mencapai level tertinggi 1.1500 pada tahun depan.
● Mengenai prospek jangka pendek, menurut ekonom Societe Generale, terlepas dari hasil pertemuan Federal Reserve pada tanggal 13 Desember dan ECB pada tangal 14 Desember, tren musiman euro pada bulan terakhir tahun 2023 adalah bullish. Namun, dolar mungkin didukung oleh lemahnya tingkat pertumbuhan di Zona Euro. Perekonomian Jerman berada dalam keadaan stagnasi, data awal PDB Zona Euro menunjukkan penurunan sebesar -0,1% di Q3, dan Komisi Eropa menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2023 dari 0,8% menjadi 0,6%. Oleh karena itu, euro mungkin juga mendapat tekanan dari spekulasi penurunan suku bunga ECB.
● EUR/USD menyelesaikan minggu lalu di level 1.0913. Saat ini, pendapat para ahli mengenai masa depan mata uang ini terbagi sebagai berikut: sebanyak 60% memilih penguatan dolar, sekitar 25% memilih euro, dan 15% sisanya tetap netral. Sedangkan untuk analisis teknis, 100% indikator tren dan osilator pada D1 berwarna hijau, namun sekitar 25% di antaranya berada di wilayah jenuh beli/overbought. Support/dukungan terdekat untuk pasangan ini terletak di sekitar 1.0830, kemudian 1.0740, 1.0620-1.0640, 1.0480-1.0520, 1.0450, 1.0375, 1.0200-1.0255, 1.0130, 1.0000. Pembeli akan menghadapi resistensi di area tersebut, kemudian 1.0945-1.0975 dan 1.1065-1.1090, 1.1150, 1.1260-1.1275.
● Minggu depan, pada hari Rabu, 22 November, risalah pertemuan terakhir Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee - FOMC) akan dipublikasikan. Pada hari Kamis, 23 November, data awal aktivitas bisnis (PMI) di Jerman dan Zona Euro akan dirilis, dan pada hari berikutnya akan dirilis indikator serupa dari AS. Selain itu, trader harus mempertimbangkan bahwa pada hari Jumat di Amerika Serikat, pasar akan ditutup lebih awal saat negara itu memperingati Hari Thanksgiving.
https://nordfx.com/
Pemberitahuan: Materi ini bukan merupakan rekomendasi investasi atau panduan untuk bekerja di pasar keuangan dan dimaksudkan untuk tujuan informasi saja. Perdagangan di pasar keuangan berisiko dan dapat mengakibatkan hilangnya seluruh dana yang disetorkan.
#eurusd #gbpusd #usdjpy #Forex #forex_forecast #signals_forex #cryptocurrency #bitcoin #nordfx