Tentang Pasar Forex (Asal Mula Perdagangan Forex)
Banyak sekali para trader baru, khususnya penggelut bisnis online bertanya tentang pasar forex. secara umum, Pasar Forex adalah pasar investasi dengan skema jual-beli mata uang dengan mata uang lainnya, dan mencari keuntungan dari selisih harga mata uang tersebut. setiap investasi di pasar modal memiliki High Risk : Reward dengan perbandingan yang sama.
Pasar forex trading merupakan pasar yang memiliki aktivitas terbesar dan paling likuid di dunia saat ini. Pasar ini beroperasi selama 24 jam penuh dalam sehari dan 5 hari dalam seminggu.
Sebagai produk OTC (Over the Counter), forex market bergerak mulai dari Australia, Asia, Eropa, dan Amerika secara terus-menerus. Pasar forex beroperasi tanpa lokasi fisik dan tidak memiliki bursa terpusat. Operasinya terjadi melalui jaringan global bank (major bank), perusahaan, dan individu-individu yang melakukan pertukaran antara satu mata uang dan mata uang yang lainnya.
Tidak adanya lokasi fisik memungkinkan pasar ini beroperasi 24 jam, bergerak dari satu zone waktu ke zone waktu lainnya di berbagai pusat keuangan dunia.
Investasi trading forex merupakan perdagangan atau pertukaran mata uang asing. Tidak seperti pasar saham atau bursa efek yang sering mengalami gap, harga-harga di pasar forex berfluktuasi tanpa perubahan-perubahan dramatis.
Hampir tidak ada rintangan untuk da-pat masuk dan keluar dari pasar karena besarnya perputaran harian pada forex market. Menurut survei yang dilakukan oleh BIS (Bank International For Setdement/Bank Sentral Dunia), pada tahun 2010 nilai transaksi forex mencapai 3,8 triliun dolar AS setiap harinya. Sebuah angka yang cukup fantastis.
Sebenarnya keberadaan forex trading telah lama ada, yakni sejak ditemukannya teknik mengkonversi mata uang sebuah negara ke mata uang negara lainnya. Namun, secara kelembagaan, trading forex ini baru ada setelah didirikannya badan arbitrase kontrak berjangka (futures). Dalam hal ini adalah IMM (International Money Market) yang didirikan tahun 1972, yang merupakan diviil dari CME (Chicago Mercantile Exchange, yang khusus menangani produk perishable commodities).
Contoh lainnya adalah LIFPE (London International Financial Futures Exchange), TIFFE (Tokyo International Financial Futures Exchange), dan sebagainya.
Seperti sudah disebutkan di atas bahwa perputaran uang yang terjadi di pasar forex sangat besar, mencapai 3,8 triliun USD per harinya. Jumlah ini 40 kali lebih besar bila dibandingkan dengan perputaran uang di bursa berjangka lainnya, seperti komoditas ataupun pasar saham ditiap-tiap bursa efek negara maju mana pun di dunia ini.
Apa artinya itu semua? Artinya adalah, dengan volume perdagangan sebesar itu pasar ini sifatnya sangat cair (liquid), dan kendali perdagangan tidak dapat dipegang oleh hanya beberapa pihak yang memiliki modal besar. Dengan demikian, pergerakan mata uang ini sepenuhnya bergantung pada mekanisme pasar, Ada banyak pemain besar (big boys) dalam trading forex, tapi tak satu pun dari mereka yang mampu mengontrol pergerakan kurs valuta asing.
Mata uang yang kerap diperdagangkan di pasar forex adalah mata uang dari negara-negara maju (major currency), seperti Dolar Amerika (USD), Yen Jepang (JPY), Swiss Franc (CHF), Poundsterling Inggris (GBP), Dolar Australia (AUD), dan Euro (EUR). Semua mata uang ini diperdagangkan secara berpasang-pasangan (disebut pair), misalhya GBP/USD, EUR/USD, EUR/GBP, CHF/JPY, dan seterusnya.
Sebagai seorang pemula, mungkin Anda berpikir, “Lalu dari mana saya memperoleh keuntungan dari investasi ini?” Keuntungan dari investasi ini diperoleh dari selisih nilai saat kita membeli dan menjual kembali mata uang yang kita perdagangkan, dan selisih itu timbul sebagai akibat terjadinya fluktuasi harga.
Sebagai contoh pada bulan April, Amir membeli mata uang doiar AS sebanyak 1.000 USD dengan harga Rp8.500 per dolar. total uang yang digunakan Amir untuk pembelian itu adalah Rp8.500 x 1000 = Rp8.500.000. Lalu pada bulan berikutnya, nilai tukar dolar terhadap rupiah menguat menjadi Rp9.500 per dolar. Jika Amir menjual dolarnya saat itu juga, maka ia akan memperoleh untung sebesar Rp1.000.000 (dari perhitungan Rp9.500 – Rp8.500).
Karena rata-rata waktu yang diperlukan untuk membeli dan menjual kembali mata uang yang bersangkutan biasanya tidak lebih dari satu bulan dan bisa dilakukan kapan saja, maka trading forex digolongkan sebagai investasi dengan jangka waktu singkat.
Selanjutnya mungkin timbul pertanyaan di benak Anda, “Kalau begitu, apa bedanya trading forex dengan jual beli di money changer? Perbedaannya cukup besar, yakni:
• Di pasar forex, yang diperdagangkan adalah pasangan mata uang negara-negara maju (hard currency), sedangkan di money changer biasanya mata uang asing tersebut ditukarkan dengan nilai rupiah.
• Trading forex tidak melibatkan perdagangan uang secara fisik, sedangkan di money changer terjadi pertukaran fisik mata uang.
• Trading forex dapat dijalankan dengan sistem margin atau jaminan (margin trading/nilai kontrak).
• Pada trading forex dikenal adanya fasilitas leverage (daya ungkit), misalnya leverage 1:100, yang artinya dengan 1% kita dapat membeli 100% dari nilai kontrak modal.
Sebagai contoh, jika Anda ingin membeli US$10,000, maka dengan sistem margin trading Anda cukup mengeluarkan dana 1% saja, yaitu US$100 sebagai jaminan. Tetapi untung yang diperoleh dari apresiasi (kenaikan) dolar AS adalah sama nilainva dengan US$10.000 yang kita beli.
Kenapa demikian? Karena perdagangan ini tidak melibatkan bentuk fisik (investor tidak memegang mata uang yang dibeli atau dijual, hanya bukti tiansaksi saja), sehingga jaminan yang diberikan bisa sangat kecil, yaitu hanya 1 % dari jumlah yang hendak dibeli.
SUMBER :
forexstarmoon.com
Welcome Bonus $100
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia