• Welcome back! Thank you for being a part of this Traders Community. Let's discuss and share :)
    Selamat datang kembali! Trimakasih telah menjadi bagian dari Komunitas Trader ini. Mari berdiskusi dan berbagi :)

Berita Fundamental Harian

Data Lemah & Ketidakpastian Politik Menenggelamkan Sterling

Sterling menyentuh level terendah 5-tahun versus Dollar AS pada hari Jumat, menyusul rilis data industri yang mengecewakan dan meningkatnya resiko ketidakpastian politik berkepanjangan menjelang pemilu Inggris bulan depan. Output industri dilaporkan hanya tumbuh 0,1% pada bulan Februari, lebih rendah dari estimasi kenaikan 0,3%. Angka
tersebut jelas bukan merupakan pertanda baik bagi pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama. Sentimen investor juga tertekan seiring kian dekatnya waktu pelaksanaan pemilu. Jajak pendapat terbaru menunjukkan perolehan suara partai Konservatif yang berkuasa dan oposisi utama Partai Buruh bersaing ketat sebelum pemilu 7 Mei, dengan partai Nasionalis Skotlandia yang ingin memisahkan diri dari Inggris berpotensi menduduki posisi 3 besar di parlemen Westminster.
 
Aussie Kecewa Terhadap Data Pinjaman Perumahan

Aussie melemah terhadap dollar setelah jumlah pinjaman perumahan di Australia yang disetujui naik 1,2% di bulan Februari, jauh dibawah estimasi ekonom sebesar 3,0%. Penurunan tersebut dilaporkan ditengah melambatnya pertumbuhan harga rumah di beberapa negara bagian, yang dapat memberikan ruang bagi bank sentral Australia untuk kembali memangkas suku bunga. Pasar memperkirakan bank sentral Australia akan kembali memangkas suku di bulan Mei menjadi 2,0% dari saat ini 2,25%.
 
Data Tenaga Kerja Naik, Loonie Pangkas Pelemahan

Dollar Kanada, loonie, memangkas pelemahan terhadap dollar AS setelah data tenaga kerja Kanada secara tak terduga naik di bulan Maret, yang sebelumnya diperkirakan tidak banyak berubah oleh para ekonom. Biro statistik Kanada melaporkan jumlah tenaga kerja bertambah 28.700 orang setelah berkurang sebanyak 1.000 orang di bulan Februari. Tenaga kerja paruh waktu tercatat bertambah 56.800 orang di bulan Maret, sementara tenaga kerja penuh waktu berkurang 28.200. Tingkat Pengangguran tetap sebesar 6,8%, sementara para ekonom memperkirakan kenaikan menjadi 6,9%.
 
Fed's Lacker: Potensi Kenaikan Suku Bunga di Bulan Juni "Masih Kuat"

Peluang Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga AS pada bulan Juni masih tetap "kuat", seiring dampak kenaikan Dollar AS dan penurunan harga minyak diprediksi hanya bersifat sementara, menurut seorang pejabat Fed hari Jumat. Presiden Fed Richmond, Jeffrey Lacker, yang telah lama menyerukan dilakukannya pengetatan kebijakan moneter, mengulangi pandangannya bahwa belanja konsumen, pasar tenaga kerja dan kondisi ekonomi lainnya telah meningkat secara signifikan selama setahun terakhir. "Terkecuali data ekonomi yang dirilis memperlihatkan perbedaan secara substansial dari proyeksi, kans untuk menaikkan suku bunga pada rapat bulan Juni akan tetap besar," kata Lacker dalam pidato sambutannya pada acara Global Interdepedence Center. Komentar Lacker itu tidak berbeda dengan apa yang ia utarakan dalam sebuah pidato pada 31 Maret lalu
 
Bursa Saham Asia Hijau, Indeks Nikkei Dan Hang Seng Pertahankan Gain

Bursa saham Asia diperdagangkan lebih tinggi pada hari Jumat, dengan pasar Tokyo dan Hong Kong rebound, mengambil dukungan dari Wall Street yang semalam berakhir kuat dan juga karena inflasi konsumen China yang stabil di bulan Maret. Indeks Nikkei 225 Jepang melewati level psikologis 20,000 untuk pertama kalinya sejak April 2000 pada saat pembukaan, namun harga dengan cepat turun yang tampaknya para investor mengambil untung dan juga karena dollar-yen yang bergerak turun ke kisaran 120.50. Indeks Shanghai komposit China kembali menguat sekitar 1.4%, membalikan kerugian pada saat pembukaan, seiring data inflasi terbaru sinyalkan lingkungan yang menguntungkan untuk stimulus pemerintah lebih lanjut. Di Hong Kong, indeks Hang Seng rebound untuk kembali ke wilayah positif, naik sebesar 0.4% untuk tetap bergerak di dekat level tertinggi sejak Januari 2008 yang dicapai pada saat pembukaan perdagangan. Sementara itu indeks Kospi menguat ke level tertinggi 7 bulan, dengan saham perusahaan produsen mobil, retail dan broker memimpin penguatan bursa.
 
Stimulus Mengantar Bursa Eropa Cetak Rekor Tinggi Baru

Harga saham Eropa mempertahankan momentum penguatan pada hari Jumat membawa DAX dan FTSE mengakhiri perdagangan di rekor tertinggi sepanjang masa. Lompatan saham-saham di Eropa terutama berkat dana segar dari program pelonggaran kuantitatif (QE) ECB yang dimulai sejak bulan lalu yang banyak masuk dalam pasar saham. Data produksi manufaktur Inggris yang pulih di bulan Februari juga mensinyalkan optimisme sektor industri di Inggris menambahkan penguatan untuk FTSE. Investor saham Eropa juga mengabaikan drama utang Yunani yang masih perlu menghadapi dua kali pembayaran utang di bulan April. Indeks spot FTSE mengakhiri perdagangan dengan kenaikan 1,06% atau +74.41 poin di level 7089.77 dan indeks spot DAX Jerman ditutup naik 1,71% atau +208.29 poin di level 12374.73
 
Dow, S&P Cetak Penguatan Mingguan Beruntun Kedua

Wall Street ditutup menguat pada hari Jumat, dengan Dow menembus level 18,000 untuk pertama kalinya di bulan April seiring optimisme investor menjelang awal resmi musim earnings pekan depan. Dow Jones dan S&P 500 mencetak rally selama 2 pekan berturut-turut, terdorong penguatan saham General Electric. GE pada hari Jumat mengumumkan restrukturisasi besar pada GE Capital. Saham GE melonjak sebanyak 10.8% menuju level $28.51 per lembar saham, level tertinggi sejak 2008. Dow Jones Industrial Average ditutup naik 98.92 poin, atau sebesar 0.55%, pada level 18,057.65, dengan saham General Electric memimpin penurunan dan saham Nike anjlok paling dalam. Indeks raly lebih dari 100 poin pada sesi tengah hari. S&P 500 ditutup naik 10.88 poin, atau sebesar 0.52%, pada level 2,102.06, menembus level resisten penting pada 2,090 dan 2,100, dipimpin oleh saham sektor industri. Nasdaq ditutup menguat 21.41 poin, atau sebesar 0.43%, pada level 4,995.98.
 
Minyak Tahan Penguatan Didukung Data Aktivitas Pengeboran

Pengurangan terbesar dalam jumlah rig minyak AS dan semakin rendahnya ekspektasi kembalinya sejumlah besar minyak Iran berhasil membawa minyak mentah berjangka mengakhiri pekan di area positif. Minyak mentah berjangka juga melanjutkan penguatan dalam empat-pekan, naik 5,3% untuk pekan ini. Baker Hughes melaporkan jumlah rig
pengeboran untuk minyak di AS menurun tajam dalam empat pekan terakhir, mendukung harapan investor akan berkurangnya produksi sehingga bisa kembali menyeimbangkan pasar minyak.
 
Emas Tutup Pekan Bearish Dengan Rebound

Emas mengakhiri pelemahan empat-hari beruntun dengan investor menantikan rilis indikator ekonomi penting AS pekan depan. Analis juga menilai adanya pergerakan teknikal yang mendorong harga ke atas level $1200. AS akan melaporkan sejumlah data ekonomi kunci pekan depan, di antaranya data CPI, serta produksi industri dan manufaktur. Beberapa pekan terakhir serangkaian data yang mengecewakan membuat investor meragukan kekuatan pemulihan ekonomi AS. Namun trader memperingatkan outlook bearish jangka-panjang setelah pejabat Federal Reserve mensinyalkan kenaikan suku bunga di bulan Juni masih diperhitungkan.
 
Data China Tenggelamkan Aussie

Aussie merosot pada hari Senin setelah konstraksi mengejutkan dari ekspor China, menambah kekhawatiran akan melambatnya negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia dan
mitra dagang terbesar Australia tersebut. Berdasarkan data yang dirilis hari Senin, ekspor dan impor China di bulan Maret merosot tajam dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data China tersebut dilaporkan jelang rilis beberapa indikator ekonomi Australia pekan ini. Data tersebut termasuk tingkat kepercayaan bisnis yang dirilis hari Selasa, sentimen konsumen hari Rabu, dan data tenaga kerja hari Kamis.
 
Euro Lanjutkan Pelemahan, Sentuh Level Terendah 4 Pekan

Euro melemah menuju $1.05 pada hari Senin, dan menyentuh level terendah dalam empat pekan terakhir. Berlanjutnya ekspektasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan kedepan masih menopang dollar dan menekan euro. Mata uang 19 negara tersebut telah melemah 13% sepanjang tahun ini setelah ECB mengumumkan program
quantitaive easing senilai 1 triliun euro pada Januari lalu. Bank sentral Eropa tersebut mulai membeli obligasi pada bulan lalu, yang menekan yield obligasi ke level terendah. Sentimen euro juga terseret ketidakpastian mengenai masalah bailout Yunani.
 
Sterling Bergerak di Level Terendah Lima Tahun

Pound sterling bergerak di level terendah lima tahun, pergerakan masih terbebani data produksi industri Inggris yang lebih rendah dari ekspektasi dan kekhawatiran akan ketidakpastian politik jelang pemilihan umum bulan depan. Pasar juga menanti data inflasi Inggris yang akan dirilis pada hari Selasa, dengan perkiraan tetap sebesar 0%. Bank of England pada rapat kebijakan pekan lalu mempertahankan suku bunga dan para pembuat kebijakan bersikap “wait and see” apakah penurunan inflasi yang sementara akan menjadi ancaman besar bagi ekonomi Inggris.
 
Ekspor China Bulan Maret Lebih Buruk Dari Ekspektasi

Berdasarkan data yang dirilis hari Senin, ekspor dan impor China di bulan Maret merosot dari tahun sebelumnya. Ekspor merosot 15% dari bulan Maret 2014, jauh meleset dari ekspektasi kenaikan signifikan berdasarakan survei Reuters sebesar 12%, dan survei Wall Street Journal yang memperkirakan kenaikan 10%. Impor juga sama buruknya setelah merosot 12,7% lebih besar dari ekspektasi penurunan 12% berdasarkan survei Wall Street Journal. Akibat penurunan tersebut, surplus neraca perdagangan menjadi $3,1 miliar, jauh di bawah perkiraan $45,4 miliar oleh Reuters dan surplus di bulan Februari sebesar $60,6 miliar.
 
Abaikan Data China, Sebagian Besar Bursa Asia Menguat

Bursa saham China memimpin penguatan pada bursa Asia untuk menyentuh level tinggi 7-tahun baru pada hari Senin, sementara indeks Nikkei 225 Jepang kesulitan untuk mendapatkan momentum setelah masih diperdagangkan di bawah level kunci 20,000. Indeks gabungan Shanghai China rally sebesar 1.5% kendati tingkat eskpor anjlok lebih dari ekspektasi, turun sebanyak 14.6% di bulan Maret dari setahun lalu, menurut data pemerintah dari Senin. Di Hong Kong, indeks Hang Seng menguat sebanyak 1% menuju level tertinggi sejak Januari 2008, menuju rally selama 4 sesi berturut-turut. Bursa saham Jepang diperdagangkan fluktuatif pada hari perdagangan pertama pekan ini seiring aksi profit-taking investor pasca rally belakangan ini. Indeks Kospi Korea Selatan ditutup menguat setelah mencapai ke dekat level tinggi 4-tahun pada sesi tengah hari, dengan penguatan tajam pada saham perumahan.
 
Bursa Eropa Berakhir Mixed, Saham Pertambangan Merosot

Bursa saham Eropa ditutup mixed pada hari Senin, seiring investor berhenti untuk mengambil nafas setelah reli kuat pada pekan lalu. Saham pertambangan, yang pemaparannya berat ke China, adalah penyebab kinerja buruk utama indeks, setelah data yang lemah dari negara dengan tingkat ekonomi terbesar kedua di dunia tersebuut membantu membatasi
sentimen aset beresiko. Ekspor China turun lebih besar dari perkiraan di bulan Maret, turun 14.6% dari periode setahun yang lalu. Penurunan harga bijih besi dan juga penurunan dari Citi juga membantu penambahan pelemahan di sektor ini. Penurunan di saham pertambangan telah membebani indeks FTSE 100 yang turun 0.4% menjadi 7,064.30, menjauh dari rekor penutupan tertinggi yang dicapai pada hari Senin. Sementara itu indeks DAX Jerman turun sebesar 0.3% menjadi 12,338.73. Saham produsen mobil Volkswagen AG melemah
1.9% setelah krisis alih kepemimpinan meledak pada hari Jumat, dengan kepala eksekutif Martin Winterkorn berjanj untuk menentang penggulingannya
 
Wall St Was-Was Menjelang Dimulainya Musim Earnings

Wall Street mengakhiri rally 3 hari beruntun dan ditutup melemah pada hari Senin, seiring meningkatnya kewaspadaan investor menjelang musim laporan pendapatan. Musim earnings kuartal pertama secara resmi akan dimulai pada hari Selasa, dengan JPMorgan Chase dan Wells Fargo dijadwalkan untuk mengumumkan hasil sebelum bel pembukaan
perdagangan. Sedangkan Intel akan melaporkan earnings mereka setelah bel penutupan. Di bawah tekanan Dollar AS yang kuat dan harga minyak yang rendah, laba korporasi diproyeksi akan negatif secara signifikan untuk pertama kalinya dalam 6 tahun. Sempat bergerak positif, Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 0,45% menyusul penurunan saham GE. S&P500 juga kehilangan 0,46%, terseret kinerja buruk sektor industri. Sementara Nasdaq Composite tergelincir 0,15%.
 
Harga Minyak Kurangi Penguatannya, Namun Berakhir Lebih Tinggi

Harga minyak mentah berjangka melepaskan penguatan yang dicapai sebelumnya menjelang penutupan sesi hari Senin seiring melimpahnya suplai minyak global masih membatasi penguatan harga di saat para trader mengambil keuntungan setelah harga minyak sebelumnya terdorong lebih tinggi. Harga minyak mentah AS ditutup naik 27 sen, atau 0.5%, di $51.91 per barel. Kontrak naik ke level tertinggi di $53.10, yang berada masih di bawah MA 100 di $53.18. Belum bisa berada di atas level teknikal utama sejak Juni 2014. Sementara itu minyak Brent kontrak Mei naik 45 sen di $53.80 per barel, telah berfluktuasi diantara $57.46 hingga $59.54.
 
Emas Tergelincir Karena Penguatan Dollar, Pada Outlok Suku Bunga AS

Harga emas tergelincir untuk keempat kalinya dalam lima sesi pada hari Senin, seiring menguatnya dollar setelah adanya beberapa komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve bahwa bank sentral dapat melihat kenaikan suku bunga yang lebih cepat. Pejabat Fed Jeffrey Lacker pada hari Jumat menegaskan kembali seruannya untuk bank sentral AS
untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga di bulan Juni dan mengatakan bahwa tidak usah merasa malu untuk mereka menyesuaikan kembali jika data ekonomi menuntut hal itu. Harga emas spot turun hampir 1 persen ke sesi terendah di $1,196.23/onz, sebelum kembali pulih ke kisaran $1,199, turun sebesar 0.7%. Harga emas AS berakhir turun $5.30, atau 0.4%, di $1,199.30/onz.
 
Penjualan Ritel di Bawah Ekspektasi, Dollar Melemah

Dollar melemah terhadap mata uang utama setelah penjualan ritel AS dirilis dibawah ekspektasi. Departemen Perdagangan AS melaporkan penjualan ritel naik 0,9% di bulan Maret. Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi dalam satu tahun terakhir, namun masih dibawah ekspektasi ekspektasi 1,1% oleh para ekonom yang disurvei MarketWatch. Sementara itu Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga produsen naik 0,2% di bulan Maret dari bulan sebelumnya. Ekonom yang disurvei Wall Street Journal telah memperkirakan kenaikan 0,2% tersebut.
 
Back
Top