1. This site uses cookies. By continuing to use this site, you are agreeing to our use of cookies. Learn More.
  2. Welcome back! Thank you for being a part of this Traders Community. Let's discuss and share :)
    Selamat datang kembali! Trimakasih telah menjadi bagian dari Komunitas Trader ini. Mari berdiskusi dan berbagi :)
    Dismiss Notice

FBS - Trade with Confidence

Discussion in 'Iklan - Advertising' started by Ardian Fariz, 13 Jun 2023.

  1. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Selamat datang di webinar eksklusif kami, yang disajikan oleh salah satu broker terkemuka dan paling diandalkan di pasar keuangan global, FBS! Kami dengan bangga dan antusias mempersembahkan kesempatan langka ini untuk mengajak Anda memasuki dunia perdagangan forex yang penuh potensi dan memperluas wawasan Anda tentang peluang investasi yang luar biasa. Dengan lebih dari satu dekade pengalaman yang telah membuktikan diri sebagai mitra terpercaya bagi jutaan trader di seluruh dunia, FBS memahami betapa pentingnya edukasi dan pemahaman yang tepat untuk mencapai kesuksesan yang konsisten dalam perdagangan.

    Webinar ini akan memberikan akses eksklusif ke para pakar industri keuangan dan trader berpengalaman di FBS. Berbekal pengetahuan mendalam mereka dan strategi perdagangan yang telah terbukti, para pembicara yang berpengalaman akan membantu Anda mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang dinamika pasar forex yang kompleks, analisis teknis dan fundamental yang canggih, manajemen risiko yang cerdas, dan banyak lagi. Tak hanya itu, Anda juga akan mendapatkan wawasan berharga tentang bagaimana mengatasi tantangan emosional dalam perdagangan dan menciptakan mindset yang sukses serta kokoh, yang tidak kalah pentingnya dari strategi dan pengetahuan teknis.

    Melalui webinar ini, FBS akan memberikan panduan komprehensif tentang platform perdagangan canggih kami, memastikan Anda menguasai alat-alat penting untuk mengoptimalkan perdagangan Anda. Dari mengenal dasar-dasar platform hingga memanfaatkan fitur-fitur inovatif yang memungkinkan Anda berdagang dengan lebih efisien dan memanfaatkan peluang pasar yang tersembunyi, kami akan memastikan Anda siap untuk mengejar kesuksesan dalam perdagangan. Selain itu, webinar ini juga akan memperkenalkan berbagai tipe akun yang tersedia di FBS, membantu Anda memahami perbedaan dan keunggulan masing-masing jenis akun, sehingga Anda dapat memilih dengan bijaksana sesuai dengan tujuan dan gaya perdagangan Anda.

    Webinar ini tidak hanya menawarkan kesempatan belajar dari para ahli, tetapi juga memberikan kesempatan berharga untuk berinteraksi dengan komunitas trader FBS yang ramah dan bersemangat. Anda akan dapat bertanya langsung kepada pembicara dan berbagi pengalaman dengan sesama peserta, menciptakan iklim kolaborasi dan pertukaran ide yang bermanfaat bagi pertumbuhan Anda sebagai trader. Kami percaya bahwa berbagi pengetahuan dan pengalaman adalah kunci keberhasilan dalam perdagangan, dan kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kolaborasi antartrader, sehingga bersama-sama kita dapat mencapai hasil yang lebih baik.

    Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk mengasah keterampilan trading Anda dan menjelajahi potensi tak terbatas dari pasar keuangan. Webinar broker FBS ini akan diadakan secara berkala, dan kami selalu menawarkan topik yang relevan, menarik, dan terkini agar Anda terus mengembangkan diri dalam perdagangan. Segera daftarkan diri Anda untuk mengamankan tempat, karena tempat terbatas, dan Anda tidak ingin melewatkan peluang ini untuk mendapatkan akses ke pengetahuan dan wawasan dari para ahli industri keuangan. Mari bersama-sama mencapai kesuksesan finansial melalui perdagangan yang cerdas, efektif, dan berbasis pengetahuan dengan FBS!

    REGISTRASI DISINI
     
  2. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    AUDUSD Pangkas Penurunan Imbas Data CPI Australia Yang Lemah

    Dolar Australia melemah pada perdagangan Rabu (26/07/2023) setelah Australian Bureau of Statistics melaporkan bahwa CPI inti negeri kangguru itu naik 0,8% di kuartal kedua, lebih rendah dari perkiraan 1% dan jauh di bawah sebelumnya yang sebesar 1,4%. Tingkat tahunan juga meleset dari harapan pasar dan melambat dari 7,0% menjadi 6,2% di periode yang sama.

    Indeks inflasi pilihan RBA tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 5,9% di kuartal Juni, turun dari 6,6% pada kuartal sebelumnya. Data ini memperkuat alasan bagi RBA untuk menghentikan kenaikan suku bunga di masa depan dan menekan mata uang domestik, yang bersamaan dengan penguatan ringan Dolar AS (USD), memicu penjualan agresif AUDUSD.

    Sementara itu, indeks USD kembali mendekati level tertinggi dua minggu yang dicapai pada hari Selasa dan mendapat dukungan dari data makro ekonomi AS yang positif pada Selasa, yang menunjukkan ekonomi AS sangat tangguh. Conference Board melaporkan bahwa kepercayaan konsumen AS melonjak ke level tertinggi dua tahun pada bulan Juli, sebagai akibat dari pasar tenaga kerja yang tetap ketat dan tekanan inflasi yang mereda.

    Namun, pasar menahan diri melakukan posisi baru secara agresif dan lebih menunggu sinyal terbaru dari pandangan kebijakan Federal Reserve (The Fed). Bahkan, pasar telah menghapus ekspektasi atas kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut setelah kenaikan 25 basis poin yang sangat dinantikan pada akhir pertemuan kebijakan moneter FOMC pada hari Rabu waktu setempat. Namun, investor tampak skeptis apakah The Fed akan berkomitmen pada sikap yang lebih dovish.

    Sehingga, fokus pasar akan tertuju pada pernyataan dan komentar Ketua The Fed, Jerome Powell pada konferensi pers pasca pertemuan, yang akan sangat diamati untuk mendapati petunjuk jalur kenaikan suku bunga selanjutnya. Ini akan mempengaruhi dinamika pergerakan dolar AS dan memberikan dorongan arah baru pada AUDUSD.

    Pasangan AUDUSD mengalami tekanan jual hebat pasca dirilisnya data inflasi konsumen Australia yang lebih lemah dari perkiraan pada Rabu pagi waktu setempat, menuju level support di dekat level rendah semalam, sekitar area 0,6730 - 0,6725. Namun, perlahan tapi pasti, AUDUSD pulih hampir 35 pips dari level terendah harian dan saat ini diperdagangkan di sekitar area 0,6760 - 0,6765.

    AUDUSD yang saat ini rebound dari penurunan pasca data inflasi, berhasil melewati indikator Simple Moving Average (SMA) 50 yang mengindikasikan pola Bullish jangka pendek dan menuju level indikator SMA100. Penembus di atas level ini menjadi petunjuk keberlanjutan tren Bullish AUDUSD yang telah jauh di atas SMA200 tren jangka panjang. Dan ini juga dikonfirmasi pada indikator Relative Strength Index yang mencoba menembus ke atas level 50.

    potensi Buy dapat dipertimbangkan pada level 0,6775 dengan target profit pada level 0,6781 hingga ke level 0,6790. Sebaliknya, koreksi atau upaya rebound ini dapat dipertimbangkan pada level 0,6760 dengan target profit pada level 0,6745 hingga level 0,6737.

    REGISTRASI DISINI
     
  3. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Selamat Datang di FBS - Masa Depan Keuangan dengan Mata Uang Kripto!

    Dunia keuangan telah berevolusi.

    Hai para pedagang dan investor masa depan! FBS dengan bangga mempersembahkan platform revolusioner kami yang menyediakan akses eksklusif ke mata uang kripto, yang merupakan fenomena paling menarik di dunia keuangan saat ini.

    Mata Uang Kripto: Peluang Emas di Ujung Jari Anda

    Berpindah dari sistem keuangan konvensional, mata uang kripto adalah aset digital yang menjanjikan kebebasan, anonimitas, dan transparansi luar biasa. Transaksi yang cepat, biaya rendah, serta aksesibilitas global membuatnya menjadi alternatif menarik untuk sistem mata uang tradisional.

    Mengapa Pilih Mata Uang Kripto di FBS?

    1. Kemudahan Penggunaan: Anda tidak perlu menjadi ahli teknologi untuk memulai. Platform kami mudah digunakan untuk semua tingkatan pengalaman, dari pemula hingga ahli.

    2. Keamanan Terjamin: Keamanan dana dan data pelanggan adalah prioritas utama kami. Kami menggunakan teknologi canggih untuk melindungi informasi pribadi Anda.

    3. Beragam Mata Uang Kripto: Nikmati akses ke berbagai mata uang kripto populer seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, dan banyak lagi. Jangan lewatkan peluang besar dari fluktuasi nilai pasar yang menguntungkan.

    4. Tim Dukungan Ahli: Tim dukungan kami siap membantu Anda 24/7. Dengan pengetahuan mendalam tentang pasar kripto, kami akan memandu langkah Anda ke arah kesuksesan.

    Cara Mendaftar di FBS dan Memulai Perdagangan Mata Uang Kripto

    1. Buka Akun: Kunjungi situs web kami di www.fbs.com dan buka akun dengan mengisi formulir pendaftaran singkat.

    2. Verifikasi Akun: Keamanan adalah prioritas utama kami. Untuk melindungi akun Anda, pastikan untuk melewati proses verifikasi dengan memberikan informasi yang valid.

    3. Pilih Mata Uang Kripto: Setelah akun terverifikasi, pilih mata uang kripto pilihan Anda dari berbagai pilihan yang tersedia.

    4. Mulai Perdagangan: Tambahkan dana ke akun Anda melalui metode pembayaran yang nyaman dan mulailah petualangan perdagangan mata uang kripto Anda.

    Jelajahi Peluang Besar Bersama FBS!

    Di FBS, kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman perdagangan terbaik untuk semua klien kami. Mata uang kripto adalah masa depan keuangan, dan kami ingin Anda menjadi bagian dari revolusi ini.

    Jangan ragu lagi! Daftarkan diri Anda hari ini, dan jelajahi potensi luar biasa dari mata uang kripto di platform kami yang canggih dan inovatif.

    Selamat datang di masa depan keuangan! Selamat datang di FBS!

    Disclaimers & Peringatan Risiko: Sebelum Anda mulai trading, maka Anda harus benar-benar memahami risiko yang terlibat di dalam pasar uang, trading dengan margin, dan juga wajib mengetahui tingkat pengetahuan Anda.
     
  4. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Momentum Bullish Emas Terhambat Menjelang Rilis Hasil Rapat ECB

    Pasar Emas berhasil memanfaatkan momentum bullish-nya pada perdagangan Kamis (27/07/2023) pasca rilis hasil rapat FOMC yang menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran target 5,25%–5,5%. Keputusan Fed ini sesuai harapan pasar, dimana tingkat suku bunga ini terakhir terlihat sebelum pasar perumahan runtuh pada tahun 2007 dan menandai tingkat tertinggi dalam lebih dari 22 tahun.

    Di sisi lain, Tiongkok, konsumen emas terbesar dunia, mengisyaratkan akan menambah dukungan untuk sektor real estate dan serangkaian langkah untuk merangsang konsumsi domestik di tengah pemulihan pasca-COVID yang lamban. Hal ini akan mendukung kenaikan harga emas lebih lanjut. Perkembangan rencana stimulus tambahan di Tiongkok akan menjadi sorotan para trader emas.

    Ketua Fed Jerome Powell menyatakan setelah keputusan suku bunga bahwa inflasi telah agak moderat sejak pertengahan tahun lalu tetapi target Fed 2% "memiliki jalan panjang. Meski begitu, Powell meninggalkan ruang bagi Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada tingkatnya." Pertemuan September. Dia menambahkan bahwa Fed akan mempertimbangkan data yang masuk untuk kenaikan suku bunga tambahan jika diperlukan. Petunjuk bahwa Fed bisa mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga mungkin membatasi penurunan pada logam mulia. Perlu dicatat bahwa emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

    Namun demikian, ECB juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada hari Kamis malam pukul 19.15 WIB. Pelaku pasar berspekulasi bahwa ECB akan menaikkan biaya pinjaman pada bulan Juli dan September untuk membawa inflasi kembali ke target bank sentral 2%. Hanya saja, kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi di zona euro dapat menjadi pertimbangan bank sentral untuk menghentikan kenaikan suku bunga. Investor akan mencari petunjuk dari Presiden ECB Christine Lagarde tentang kebijakan moneter lebih lanjut. Sikap hawkish dari ECB mungkin menjadi angin sakal (hambatan) untuk harga emas.

    Selanjutnya, pelaku pasar akan fokus pada data ekonomi Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal kedua (Q2), Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti MoM, Pesanan Barang Tahan Lama, dan data Klaim Pengangguran malam hari nanti pada pukul 19.30 WIB. Data ini mungkin memengaruhi dinamika harga USD dan menentukan peluang perdagangan jangka pendek di sekitar harga emas.

    Harga emas masih tertahan di bawah area resistance 1982 - 1986, dimana percobaan bullish kedua kalinya masih gagal menembus 1982, sehingga pada grafik XAUUSD dengan TF H2 terbentuk pola double top. Hal ini bisa memicu koreksi menuju support 1962 dan 1955.

    Waspadai kenaikan emas ke atas 1982/86, jika itu terjadi, maka emas akan melanjutkan bullish menuju level psikologis 2000.

    REGISTRASI DISINI
     
  5. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Sempat Naik Pasca Data Retail Swiss, USDCHF Kembali Menuju Ke Bawah Level 0,8700

    Pertumbuhan Penjualan Ritel Riil tahunan Swiss tumbuh menjadi 1,8% di bulan Juni dibandingkan dengan kontraksi sebelumnya sebesar 0,9%. Data ini mendukung pandangan hawkish Swiss National Bank (SNB) sehingga mendapatkan kepercayaan pasar.

    Data mengejutkan yang positif datang dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan AS untuk kuartal kedua dan pesanan Barang Tahan Lama AS untuk bulan Juni, dimana keduanya memperbaharui seruan kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed) di bulan September dan menopang kenaikan dolar AS dan relatif stabil meski ada perlambatan.

    Optimisme yang diikuti dengan kehati-hatian di pasar, seperti yang digambarkan oleh tawaran saham berjangka AS dan Eropa, mendorong Indeks Dolar AS (DXY) ke level tertinggi tiga minggu dan mencatat kenaikan tertinggi dalam empat bulan, kemarin sehingga mendorong USDCHF naik dari level terendah beberapa tahun setelah data AS yang optimis dan imbal hasil obligasi yang kuat.

    Dengan minimnya kalender ekonomi di Swiss dan kehati-hatian pasar menjelang indeks inflasi favorit Fed, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) bulan Juni, yang diperkirakan turun 4,2% berbandingdari 4,6% pada sebelumnya, dapat mendorong USDCHF menguat. Jika data inflasi AS menunjukkan hasil yang positif untuk dolar AS, USDCHF berpotensi memperpanjang rebound terbarunya dari level terendah multi-tahun.

    USDCHF naik ke level tertinggi dalam dua minggu, mendekati 0,8730, memperpanjang rebound hari kemarin dari level terendah sejak 2015 di. Pasangan Franc Swiss ini bergerak menajuh di atas indikator Simple Moving Average (SMA) 200 yang mengindikasikan kenaikan jangka panjang mulai terlihat dan sudah terlebih dahulu menauh dari SMA 50 untuk jangka pendek dan SMA 100 untuk jangka menengah.

    Potensi kenaikan pasangan USDCHF ini seakan dikonfirmasi oleh indikator Relative Strength Index yang terus mendekati level 80 atau zona overbought. Artinya, pasangan ini masih berpotensi lanjutkan kenaikan untuk jangka menengah hingga jangka panjang. Penembusan ke atas level 0,8730 membuka peluang BUY USDCHF pada level 0,8740 yang akan menguji level Resistance terdekatnya di level 0,8750 sebelum menuju level Resistance selanjutnya 0,8765. Sebaliknya, potensi koreksi USDHCF masih mungkin terjadi, jika gagal melanjutkan kenaikan, membuka peluang SELL USDCHF pada level 0,8690 yang berpotensi turun 0,8670 hingga ke level 0,8660.

    REGISTRASI DISINI
     
  6. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Euro Ke Level Terendah Tiga Pekan Menjelang Rilis Indeks Inflasi Fed

    Euro terus menghadapi tekanan signifikan dan melemah terhadap dolar AS, membawa EURUSD turun ke level yang tidak terlihat dalam tiga minggu terakhir, di dekat 1,0940.

    Penurunan drastis pasangan mata uang ini justru terjadi setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada Kamis, namun diikuti dengan pesan dovish. ECB mengindikasikan kemungkinan jeda dalam siklus kenaikan suku bunga pada awal pertemuan September. ECB juga memberikan gambaran yang kurang baik atas prospek ekonomi di kawasan ini.

    Penurunan euro bersamaan dengan indeks dolar AS yang mendapatkan daya tarik dan berpotensi menguji area 102,00, didukung oleh berlanjutnya minat beli terhadap greenback menjelang akhir pekan, bersama dengan kenaikan yield obligasi AS.

    Selanjutnya, semua mata pelaku akan tertuju pada rilis indeks inflasi pilihan Federal Reserve, Indeks Harga Inti PCE. Selain itu, data penting lainnya yang akan dirilis dan memengaruhi pergerakan pasar adalah data Personal Income, Personal Spending, Indeks Biaya Tenaga Kerja, dan indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan.

    Setelah terseret oleh data PDB AS yang positif, EURUSD saat ini terlihat konsolidasi dengan bias Bearish dan bergerak di bawah level 1,1000 bahkan sempat menyentuh level terendah yang terakhir disentuh pada awal Juli di level 1,09436. Pasangan ini semakin menjauh di bawah indikator Simple Moving Average (SMA) 50, 100, dan 200. Irisan pergerakan antara SMA 50 yang menembus ke bawah SMA 200 seakan semakin mengkonfirmasi tren penurunan pasangan ini untuk jangka panjang dan dipertegas dengan indikator Relative Strength Index yang stabil di atas level 20, meski belum menembus ke bawah area Oversold tersebut.

    Penurunan lebih lanjut EURUSD membuka peluang pasangan ini terus turun menuju level 1,0915 dengan terlebih dahulu menembus ke bawah level 1,0930 dengan opsi SELL pada level 1,0945. Bahkan Jika data Indeks Harga Inti PCE AS semakin menopang penguatan dolar AS, bukan tidak mungkin pasangan ini melanjutkan penurunan ke bawah level 1,0900. Sementara potensi Koreksi juga perlu diperhatikan dengan potensi kenaikan menuju level 1,0995 jika berhasil menembus level 1,0990 dengan potensi BUY pada level 1,0980.

    REGISTRASI DISINI
     
  7. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    XAUUSD Kembali Turun Pasca Kenaikan Akhir Pekan

    XAUUSD kesulitan melanjutkan pemulihan sesi Jumat lalu dari level terendah dua minggu dan memulai minggu ini dengan penurunan, Senin (31/07/2023). XAUUSD dalam posisi defensif sejak sesi Asia dan saat ini diperdagangkan dalam range ketat di kisaran 1,955.

    Laporan PDB AS yang positif yang dirilis pada Kamis lalu menunjukkan perekonomian AS yang sangat tangguh dan membuka peluang satu kenaikan suku bunga Fed 25 basis poin pada bulan September atau November. Ketua The Fed, Jerome Powell, minggu lalu mengatakan bahwa perekonomian masih perlu melambat dan pasar tenaga kerja melemah untuk mengendalikan inflasi.

    Hal ini, pada gilirannya, terus mendukung kenaikan imbal hasil obligasi AS, membantu dolar AS bertahan di bawah level tertinggi hampir tiga minggu yang dicapai pada hari Jumat, di mana dolar yang lebih kuat cenderung menekan harga Emas.

    Catatan Bank Sentral Eropa bahwa inflasi diperkirakan tetap tinggi dan mendukung pengetatan kebijakan, Bank of England yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada Agustus, dan Bank of Japan yang mulai bergerak menjauh dari stimulus moneter berpotensi semakin menekan harga Emas, meski spekulasi bahwa The Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga akan membantu membatasi penurunan emas.

    XAUUSD masih mencatat penurunan dengan melanjutkan tren yang dibentuk sejak perdagangan sesi Asia dan tertahan di sekitar level 1,955 - 1,950. Meski XAUUSD siap menutup bulan Juli ini dengan kenaikan dan tren bullish di sepanjang bulan ini cukup meyakinkan, namun bullion sejauh ini masih melanjutkan tren penurunan di pekan kemarin. Dua indikator pada grafik seakan mengkonfirmasi pola tersebut, di mana harga saat ini bergerak di bawah Simple Moving Average (SMA) 50 dan 100 yang mengindikasikan harga dalam tren penurunan baik jangka pendek maupun jangka menengah dan siap menembus ke bawah SMA 200, indikator tren jangka panjang. Selanjutnya, Relative Strength Index seakan menegaskan penurunan tersebut, dengan harga bergerak di bawah level 50, meski masih jauh dari area Oversold.

    Penurunan lebih lanjut, berpotensi membawa XAUUSD menuju level 1,940 dan membuka peluang SELL pada level 1,950 dengan target profit pada level 1,944 hingga level 1,940. Sementara gerak koreksi sementara akan membawa XAUSD rebound menuju level 1,970 hingga level 1,975 dan membuka peluang BUY pada level 1,961 dengan target profit pada level 1,968 hingga level 1,974.

    REGISTRASI DISINI
     
  8. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    AUDUSD Akhiri Penurunan Tiga Hari Menjelang Pertemuan RBA

    Aussie kembali menghadapi tekanan pada perdagangan Senin (31/07/2023), menyusul data Produk Domestik Bruto (GDP) dan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pekan lalu yang positif, meski mendapatkan momentum dari rencana stimulus di China. Para pelaku pasar menantikan Keputusan Suku Bunga Reserve Bank of Australia (RBA) pada Selasa besok.

    Indeks Harga Konsumsi Pribadi (PCE) AS untuk bulan Juni turun menjadi 3% dari 3,8% pada bulan Mei, di bawah ekspektasi 3,1%. Indeks Harga PCE Inti tahunan, mencatat 4,1% turun dari 4,6% pada bulan Mei dan di bawah ekspektasi 4,2%.

    Selain itu, Produk Domestik Bruto (GDP) riil AS tumbuh pada tingkat tahunan 2,4%, di atas konsensus 1,8% dan pertumbuhan 2% pada kuartal pertama. Data AS yang positif menunjukkan bahwa Federal Reserve bisa memutuskan untuk menaikkan suku bunga tambahan dan secara luas menguatkan Dolar AS dan berperan sebagai penghambat kenaikan AUDUSD.

    Sementara itu, Penjualan Ritel bulanan Australia mencatat penurunan terbesar tahun ini pada bulan Juni, turun 0,8%, dari ekspektasi penurunan 0,0% dan laporan sebelumnya 0,7. Selain itu, data Indeks Harga Produsen (PPI) tahunan untuk kuartal kedua mengecewakan pasar di angka 3,9% pada basis tahunan dan 0,5% per kuartal.

    Selanjutnya, pasar akan fokus pada Keputusan Suku Bunga RBA pada hari Selasa. Perhatian pasar juga akan tertuju pada data Nonfarm Payrolls AS minggu ini yang diperkirakan menciptakan 180.000 lapangan kerja, dan tingkat pengangguran tetap 3,6%. Pekan ini dapat menjadi penggerak signifikan pada dolar AS dan memberikan arah yang jelas bagi pasangan AUDUSD.

    AUDUSD pulih dan siap mengakhiri penurunan tiga hari kerugian dan saat ini diperdagangkan sekitar level 0,6690. Setelah mengakhiri perdagangan pekan lalu dengan penurunan signifikan, AUDUSD rebound dari level terendah pekan lalu menuju level resistance penting di 0,6700. Penembusan dan bertahan di atas level tersebut, akan membuka peluang AUDUSD lanjutkan kenaikan menuju level 0,6720 hingga level 0,6730 meski harus menghadapi resistance kuat lainnya di level 0,6725.

    Meski saat ini harga bergerak di bawah indikator Simple Moving Average (SMA) 50, 100, dan 200, namun potensi kenaikan ini masih dapat berlanjut. Hal ini dikonfirmasi dengan indikator Relative Strength Index yang terus naik menuju area tengah 50 dari area Oversold. Sehingga, berlanjutnya kenaikan ini membuka peluang BUY AUDUSD pada level 0,6705 dengan target profit pada level 0,6717 hingga level 0,6725.

    Sementara potensi koreksi perlu diwaspadai, mengingat tren pasangan AUDUSD ini masih dalam pola bearish dan bergerak di bawah indikator SMA 50, 100, dan 200 serta indikator RSI. Sehingga setiap koreksi perlu diantisipasi dengan posisi SELL pada level 0,6683 yang berpotensi turun menuju level 0,6653 hingga level 0,6645 yang dapat dijadikan area target profit.

    REGISTRASI DISINI
     
  9. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Bagaimana Rapat Kebijakan Moneter BoE Memengaruhi Pound Sterling Minggu Ini?

    Data inflasi Inggris yang negatif pekan lalu memberikan para pejabat Bank of England (BoE) kesempatan untuk mengendalikan inflasi yang tinggi di tengah lesunya aktivitas ekonomi dan masalah ketenagakerjaan di dalam negeri.

    Sentimen pasar yang berhati-hati menjelang Rapat Kebijakan Moneter BoE, yang akan dirilis pada Kamis ini, menjadi tantangan bagi para pelaku pasar di tengah beragam sentimen yang muncul di pasar, meskipun bank sentral Inggris kemungkinan akan mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).

    Keputusan suku bunga ini sangat dinantikan, bank sentral Inggris diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25%, meskipun ada risiko pengulangan kenaikan suku bunga 50 basis poin yang mengejutkan seperti yang terjadi pada bulan Juni, mengingat inflasi Inggris jauh lebih tinggi daripada di negara-negara maju lainnya.

    Pekan lalu, inflasi Inggris dirilis lebih lemah dari perkiraan, dengan CPI melambat menjadi 7,9% dari sebelumnya 8,7%, CPI inti turun menjadi 6,9%, dan ukuran inflasi lainnya juga menurun secara menyeluruh. Alasan ini membuat pasar berspekulasi bahwa kemungkinan BoE menaikkan suku bunga sebesar 50 bps semakin berkurang. Alasan itu juga membuat nilai tukar Cable (GBPUSD) kembali turun dari level tertingginya di atas 1,3000.

    Kebijakan BoE sejauh ini dianggap sudah sangat ketat, jadi apakah bank sentral akan memberi sinyal penghentian seperti yang dilakukan ECB pekan lalu? Jika iya, pound sterling dapat mengalami penurunan.

    Meskipun demikian, kenaikan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% sudah hampir dipastikan, dengan pasar memproyeksikan 2 kenaikan suku bunga lagi sebelum akhir tahun. Sementara kenaikan 50 basis poin dapat membantu pound sterling terhadap dolar AS untuk kembali menembus ke atas level 1,30 dan mendorong nilai tukar pound sterling secara umum.

    Dengan pengetatan kebijakan yang relatif berdekatan dengan waktu bank sentral lain yang tampaknya telah menyelesaikan kenaikan suku bunga terakhir mereka, maka nilai tukar pound sterling masih berpotensi menguat terhadap mata uang utama lainnya.

    Meski saat ini Cable (GBPUSD) masih terus terseret di bawah level 1,2800 setelah turun dari level tertinggi Juli di level 1,3090, tetapi dengan kenaikan suku bunga 25 bps yang sudah hampir dipastikan, akan menopang pound sterling untuk kembali menguat. Namun demikian, pasangan ini masih harus berjuang untuk menembus kembali ke atas level level 1,2800, mengingat harga masih relatif jauh di bawah indikator Simple Moving Average (SMA) 200, yang menjadi indikator tren jangka panjang.

    Penurunan ini juga terkonfirmasi melalui indikator Relative Strength Index (RSI) yang menunjukkan grafik bergerak di bawah level 50, meskipun mulai menjauhi dari area oversold (jenuh jual). Sehingga dengan dukungan faktor kebijakan suku bunga BoE, dan dinamika harga yang berhasil menembus indikator tren SMA dan RSI, pasangan dengan julukan Cable ini berpotensi naik menuju level 1,2800 terlebih dahulu. Potensi BELI dapat diantisipasi jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas level 1,2800 untuk posisi jangka menengah dan jangka panjang.

    REGISTRASI DISINI
     
  10. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    USDJPY mencetak kerugian ringan, imbal hasil JGB Menggoda Kenaikan Yen

    USDJPY kembali menguat setelah mengawali perdagangan sesi Kamis (03/08/2023) di Asia dengan melemah ringan sekitar level 143.20 setelah otoritas Jepang mengintervensi yen pada Kamis pagi. Pasangan ini juga mengambil petunjuk dari sentimen hati-hati pasar dan pelemahan dolar AS menjelang beberapa statistik AS.

    Sebelumnya, Gubernur Bank of Japan (BoJ), Kazuo Ueda, mensinyalir batas toleransi yang lebih luas untuk Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) 10 tahun dari 0.5% menjadi 1.0%. Langkah ini mendorong yield JGB mencapai level tertinggi sejak 2014.

    Dalam mengendalikan yen, BoJ juga mengumumkan pembelian obligasi 5 tahun dan 10 tahun yang tidak terjadwal dan tanpa batas. Baru-baru ini, Kepala Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, mengulang pernyataan favoritnya yang menunjukkan pengawasan terhadap pergerakan nilai tukar yen dan menyampaikan kepercayaan pada BoJ.

    Di sisi lain, Indeks Dolar AS yang sempat turun dari level tertinggi tiga minggu sering pasar menstabilkan diri setelah hari yang penuh gejolak, menyambut sentimen penghindaran risiko dan mendapat dukungan dari yield obligasi AS yang kuat pada hari Rabu. Selain itu, indeks dolar AS juga mendapat kekuatan dari data ADP Employment Change yang kuat untuk bulan Juli.

    Ke depannya, indeks PMI jasa , Pesanan Pabrik, Klaim Pengangguran Awal Mingguan, dan laporan triwulanan Nonfarm Productivity dan Unit Labor Costs AS akan menjadi penting untuk diperhatikan oleh para investor. Selain itu, kekhawatiran atas langkah hawkish dari BoJ dapat menghambat kenaikan USD/JPY kecuali terjadi data AS yang kuat yang menopang dolar AS.

    Yen saat ini diperdagangkan di atas level 142,50 setelah dibuka dengan konsolidasi, namun masih dalam tren Bullish yang cukup menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan harga yang bergerak jauh di atas ketiga indikator Simple Moving Average (SMA) 50,100, dan 200 yang mengindikasikan tren Bullish. Tren ini juga dikonfirmasi oleh Relative Strength Index yang bergerak naik di atas level 50 menuju level Overbought.

    Berlanjutnya sentimen positif terhadap dolar AS berpotensi membawa USDJPY lanjutkan kenaikan menuju level 144,30 hingga ke level 144,50 yang dapat menjadi area target profit dengan potensi BUY pada level 144,05/10. Sementara potensi koreksi masih dapat terjadi jika sentimen yang mendukung kenaikan dolar AS melemah. Sehingga, membuka peluang SELL USDJPY pada level 143,30 dengan target profit pada level 142,05 hingga level 142,80.

    REGISTRASI DISINI
     
  11. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Ke Mana Arah Data Ketenagakerjaan AS Akan Membawa Dolar?

    Rilis data ketenagakerjaan AS, khususnya Nonfarm Payroll (NFP), kembali menjadi sorotan pasar. Sebelum data ini dirilis, data ketenagakerjaan lainnya seperti JOLTs dan ADP sektor swasta dapat menjadi acuan bagi pelaku pasar. Data NFP ini tidak hanya menjadi indikator perkembangan ekonomi AS, tetapi juga menjadi acuan yang dapat memengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve ke depannya.

    Pada hari Selasa kemarin, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTs/Job Openings and Labor Turnover Survey) turun menjadi 9,58 juta dari 9,62 juta laporan pada bulan Juli. Laporan bulanan ini menunjukkan pemulihan kondisi pasar tenaga kerja, menyambut baik berita bahwa Federal Reserve sedang mempertimbangkan untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga.

    Data JOLTS yang lebih rendah dari perkiraan dapat dilihat sebagai tanda bahwa pasar tenaga kerja AS mulai stabil, dan berpotensi memengaruhi data Nonfarm Payroll yang akan dirilis pada hari Jumat. Data NFP diperkirakan akan turun menjadi 203.000 dari laporan bulan Juli sebelumnya sebesar 209.000, dengan tingkat pengangguran stabil di 3,6%.

    Sejalan dengan harapan The Fed dalam upaya mengendalikan inflasi dengan pasar tenaga kerja yang stabil dan kondisi ekonomi AS yang melambat, data Nonfarm Payroll akan menjadi salah satu acuan bank sentral dalam mengambil sikap selanjutnya, akankah menaikkan suku bunga pada bulan September atau masih menahannya.

    Biasanya, jika data pasar tenaga kerja AS tumbuh atau data yang dirilis lebih baik dari perkiraan, hal itu akan mendorong dolar AS untuk menguat. Imbasnya, XAUUSD yang diperdagangkan dalam denominasi dolar AS akan menghadapi tantangan dan berpotensi untuk terus turun. Begitu juga sebaliknya, jika data NFP AS lebih buruk dari perkiraan, dolar AS akan turun dan emas akan menguat.

    Dalam skenario data Nonfarm Payroll yang lebih baik dari perkiraan, maka dolar AS akan menguat dan emas akan melemah. Selain itu, proyeksi kenaikan suku bunga The Fed akan mendukung imbal hasil obligasi AS untuk menguat, dan membuat para pelaku pasar meninggalkan aset emas yang tidak memberikan imbal hasil.

    Indeks dolar AS

    Indeks dolar AS saat ini masih cukup nyaman berada dalam pola Bullish, yang rebound cukup signifikan dalam tiga pekan terakhir dari level terendah di bulan Juli 99,57 yang disentuh pada pertengahan Juli lalu. Tren kenaikan ini didukung dengan harga yang bergerak di atas indikator Simple Moving Average (SMA) 50, 100, dan 200 yang menunjukkan tren Bullish dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Tren ini juga dikonfirmasi oleh indikator Relative Strength Index yang saat bergerak di atas level 50. Indeks dolar AS saat ini diperdagangkan cukup nyaman di atas level 102,60. Indeks dolar AS berpotensi menguat menuju level Resistance terdekatnya di level 102,80. Jika berhasil menembus level Resistance terdekatnya di 102,85, Greenback berpotensi lanjutkan kenaikan menuju level 103.5 dengan terlebih dahulu menembus level Resistance Penting 130,00. Namun, potensi penurunan jika data NFP kali ini tidak mendukung dolar AS masih mungkin terjadi. Jika terjadi penurunan, indeks dolar AS kemungkinan terlebih dahulu akan turun menuju level support terdekatnya di level 102,43 hingga ke level support selanjutnya ke level 102,25.

    XAUUSD

    Kenaikan dolar AS jika data NFP mendukung greenback akan semakin menenggelamkan XAUUSD yang saat ini harus menyusuri tren bearish melanjutkan penurunan ringan pekan lalu dan bergerak menjauh dari Indikator Simple Moving Average (SMA)50 dan SMA100, bahkan menembus SMA200 yang mengindikasikan tren penurunan jangka panjang. Tren Bearish XAUUSD juga dikonfirmasi oleh indikator Relative Strength Index (RSI) yang bergerak di bawah level tengah 50, meski masih jauh dari area Oversold. XAUUSD saat ini yang diperdagangkan di area 1930, berpotensi melanjutkan penurunan menuju level Support terdekatnya di level 1,925.

    Bahkan, jika rilis data NFP lebih baik dari perkiraan, emas berpotensi lanjutkan penurunan menuju level psikologis 1.900. Dengan data yang masih menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang sudah ketat, akan membuka peluang Federal Reserve menaikkan suku bunga. Imbasnya, yield obligasi, yang memberikan imbal hasil, akan menjadi incaran investor dibandingkan dengan emas yang tidak memiliki imbal hasil. Meski demikian, antisipasi data yang lebih rendah dari perkiraan, akan memungkin XAUUSD untuk pulih dan kembali mencoba rebound menuju level resistance kuat di level 1,960 jika mampu melewati level tengah 1,950.

    EURUSD

    Data NFP yang positif dan mendukung kenaikan dolar AS. Ini tidak lepas dari upaya The Fed mengatasi inflasi yang tinggi, harus kembali menaikkan suku bunga. Imbasnya, ini akan membuat EURUSD juga melemah, yang sebelumnya sudah dilemahkan oleh bank sentral Eropa (ECB) yang secara mengejutkan menahan laju kenaikan suku bunga. Melemahnya euro, akan membawa EURUSD akan terus turun menjauh di bawah indikator SMA50, memotong ke bawah SMA100 bahkan menuju indikator SMA200 yang mengindikasikan pasangan ini dalam tren bearish yang cukup meyakinkan. Sementara RSI seakan mengkonfirmasi penurunan ini yang juga mulai menjauh di bawah level 50 menuju area Oversold. EURUSD berpotensi lanjutkan penurunan menuju level Support terdekatnya di level 1,0890 hingga ke level 1,0830 jika kembali menembus ke bawah level pertengahan 1,0850. Potensi koreksi signifikan yang kemungkinan kecil akan terjadi, yang hanya akan membawa EURUSD mencatat rebound singkat menuju level Resistance terdekatnya di 1,0966 hingga ke level 1,0977.

    REGISTRASI DISINI
     
  12. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    USDCAD Konsolidasi Menjelang Data Tenaga Kerja Kanada Dan AS

    USDCAD saat ini, Jumat (04/080/2023) diperdagangkan sekitar level 1,3365, dengan kenaikan sedikit sebesar 0,12% di tengah penantian para pelaku pasar pada data tenaga kerja dari Kanada dan AS untuk mendapatkan sentimen baru yang memengaruhi dinamika harga dolar AS dan Kanada.

    Pada hari Kamis, AS merilis data yang beragam. Klaim Pengangguran Awal AS naik menjadi 227.000 di minggu hingga 29 Juli, sesuai dengan perkiraan, indeks PMI Jasa ISM untuk Juli turun menjadi 52,7 dari 53,9 sebelumnya, di bawah perkiraan 53. Selain itu, Unit Labor Cost untuk kuartal kedua meningkat menjadi 1,6%, di bawah perkiraan 2,6%.

    Para investor dengan cermat menunggu data inflasi upah dan data ketenagakerjaan AS nanti malam hari ini. Data yang positif dapat meyakinkan Federal Reserve (Fed) untuk menerapkan kenaikan suku bunga tambahan tahun ini, yang menguntungkan dolar AS dan memberikan kenaikan USDCAD.

    Sementara itu, pasar juga menantikan data Employment Change Kanada yang dapat memberikan petunjuk tentang kekuatan aktivitas ekonomi Kanada dan arah kebijakan moneter bank sentral Kanada. Awal minggu ini, indeks PMI Manufaktur Kanada S&P Global naik menjadi 49,6 dari sebelumnya 48,8, di atas perkiraan 48,9. Selain itu, pemulihan harga minyak telah mendukung dolar Kanada, mengingat Kanada merupakan eksportir minyak terbesar ke Amerika.

    Sehingga, para pelaku pasar sangat memantau data Employment Change Kanada dan Nonfarm Payrolls AS. Para ekonom memperkirakan ekonomi AS menciptakan 180.000 lapangan kerja pada bulan Juli, sementara ekonomi Kanada diperkirakan menambahkan 21.100 lapangan kerja. Data ini akan sangat penting dalam menentukan arah pergerakan pasangan USDCAD ke depan.

    USDCAD masih memiliki potensi melanjutkan kenaikan, yang secara teknis menunjukkan indikator Relatif Strength Index (RSI) berada di wilayah bullish di atas 50, yang seakan mengkonfirmasi keberlanjutan tren Bullish dengan harga yang bergerak di atas ketiga indikator Simple Moving Average (SMA) 50, 100, dan 200. Level resistance terdekat USDCAD terlihat berada di level 1,3378. Sementara itu, level support terdekat USDCAD terlihat berada di area 1,3328, dengan level support selanjutnya berada di area 1,3300 yang merupakan level psikologis pasangan ini.

    Penembus harga di atas level resistance 1 (R1) membuka peluang BUY USDCAD di level 1,3382 yang berpotensi naik ke level 1,3388 hingga ke level 1,3398. Koreksi USDCAD juga masih mungkin terjadi. Jika pasangan ini masih kesulitan untuk lanjutkan kenaikan, level 1,3350 dapat dijadikan pertimbangan untuk posisi SELL dengan potensi koreksi ke level 1,3340 hingga ke level 1,3330, sedikit di atas level support terdekatnya.

    REGISTRASI DISINI
     
  13. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Sterling Hadapi Tekanan Pasca BoE Pengetatan Suku Bunga Agresif BoE

    Pound Sterling mengalami aksi jual pada Senin (07/08/2023) setelah gagal menguji level resistance penting 1.2800 seiring dengan peningkatan suku bunga oleh Bank of England (BoE) mulai meningkatkan kekhawatiran resesi yang semakin dalam di Inggris. GBPUSD anjlok imbas kenaikan suku bunga yang mengancam prospek ekonomi Inggris. Pasar tenaga kerja yang kuat di Inggris mulai melemah karena perusahaan-perusahaan melambat dalam proses perekrutan mereka akibat prospek ekonomi yang suram.

    Siklus pengetatan suku bunga agresif oleh BoE telah mulai mempengaruhi sektor perumahan dan pasar tenaga kerja Inggris yang kuat, tetapi tengah membangun dasar untuk mengembalikan inflasi ke level 2%. Andrew Bailey tampak cukup yakin bahwa inflasi akan melunak menjadi 5% di Oktober mendatang karena bank sentral akan menjaga suku bunga "restriktif secukupnya untuk jangka waktu tertentu".

    Sentimen pasar cukup berhati-hati karena investor menanti data inflasi AS untuk bulan Juli, yang akan dirilis pada hari Kamis. Indeks Dolar AS naik di atas 102.00 karena para pembuat kebijakan Federal Reserve (Fed) masih berharap bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut akan membawa inflasi ke level 2%.

    Gubernur Fed, Michelle Bowman, mengatakan akhir pekan lalu bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi. Dia juga menambahkan bahwa dia telah mendukung pengetatan kebijakan lebih lanjut pada bulan Juli karena belanja konsumen yang kuat, pasar tenaga kerja yang ketat, dan inflasi yang masih tinggi.

    GBPUSD tampaknya gagal melanjutkan kenaikan di sesi perdagangan akhir pekan kemarin. Pasangan Cable ini semakin menunjukkan potensi penurunan setelah sempat bertahan di atas level Simple Moving Average (SMA) 50 yang menjadi pertahanan terakhirnya. Penurunan ini juga terkonfirmasi pada indikator Relative Strength Index yang saat ini berada tepat di bawah level pertengahan 50, yang kembali ditembus turun hari ini. Saat ini GBPUSD diperdagangkan di area 1,2735/1,2725 berpotensi lanjutkan penurunan yang didukung oleh baik faktor fundamental maupun teknikal.

    Penurunan lebih lanjut akan membuka peluang SELL GBPUSD pada level 1,2712 yang berpotensi turun menuju level 1,2695/1,2675. Potensi koreksi GBPUSD membuka peluang BUY GBPUSD pada level 1,2745 yang berpotensi naik menuju level 1,2760/1,2770.

    REGISTRASI DISINI
     
  14. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    XAUUSD Rebound Saat Greenback Melemah Karena Panduan Fed yang Netral

    XAUUSD memanfaatkan penurunan dolar AS yang didorong oleh sentimen pasar yang positif pada Rabu (09/08/2023). Bullion rebound karena para pembuat kebijakan Federal Reserve (Fed) mengantisipasi jika suku bunga oleh bank sentral telah mencapai puncak untuk saat ini. Selain itu, Fed bisa saja mempertimbangkan pemangkasan suku bunga tahun depan jika inflasi dan perekrutan tenaga kerja melambat terus melambat.

    Untuk panduan kebijakan moneter bulan September, investor menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada hari Kamis. Investor mengharapkan pemulihan CPI utama setelah periode yang lemah karena harga minyak yang pulih yang mengangkat harga bahan bakar. Perekrutan tenaga kerja di AS mencatat penurunan pada bulan Juli sementara Tingkat Pengangguran AS masih mendekati level terendah sepanjang sejarah. Data inflasi Juli saat ini akan menjadi dasar keputusan suku bunga berikutnya.

    Indeks Dolar AS merasakan tekanan akibat panduan suku bunga yang netral dari para pembuat kebijakan Federal Reserve dan terkoreksi tajam menembus ke bawah level 102,40 karena sentimen pasar berubah menjadi positif, didukung oleh penetapan nilai tukar yang lebih kuat dari yang diharapkan oleh Bank Rakyat China (PBoC).

    CPI utama dan CPI inti yang tidak termasuk harga pangan dan minyak yang volatil tingkat bulanan diperkirakan bertahan di 0,2% pada bulan Juli. Inflasi tahunan untuk CPI utama diharapkan akan naik menjadi 3,3% di atas data bulan Juni sebesar 3,0%. Sebaliknya, inflasi inti diperkirakan akan sedikit melambat menjadi 4,7% dari laporan sebelumnya 4,8%.

    Perkiraan konsensus yang lebih tinggi untuk inflasi utama lebih dikarenakan oleh faktor pemulihan yang kuat dalam harga minyak global. Pemulihan dalam tekanan inflasi mungkin akan memaksa Fed untuk terus mempertimbangkan meningkatkan suku bunganya.

    Dengan melemahnya dolar AS, XAUUSD yang saat ini masih berada dalam tren Bearish dan bergerak di bawah Simple Moving Average (SMA) 50, yang menunjukkan tren jangka pendek, sedang berjuang untuk memperkecil tren penurunan pekan ini. Namun penurunan XAUUSD ini juga didukung oleh indikator Relative Strength Index yang masih tertahan di bawah angka 50.

    Jika XAUUSD berhasil mengumpulkan kekuatan, setidaknya bullion harus lebih dulu menembus garis trendline H2 dan posisi BUY dapat dipertimbangkan di level 1,930 yang berpotensi naik menuju 1,940, dengan area target profit pada level 1,934/1,937. Namun, jika XAUUSD tidak cukup kuat untuk rebound, akan membuka peluang SELL pada level 1,924 dengan target profit pada level 1,920/1,916.

    REGISTRASI DISINI
     
  15. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    XAUUSD Tertekan Di Level Terendah Lima Minggu, Pasar Tunggu Di 1,900

    XAUUSD masih dalam tren bearish yang cukup kuat pada perdagangan Senin (14/08/2023) dan tertahan di level terendah bulan ini, setelah melanjutkan tren penurunan selama empat minggu terakhir, karena berita dari Tiongkok mengganggu sentimen pasar dan mendukung permintaan dolar AS sebagai safe-haven.

    Sentimen risk-aversion yang meningkat juga dipengaruhi oleh kekhawatiran geopolitik di wilayah Rusia dan imbal hasil obligasi AS yang kembali menguat, yang terus mendukung indeks dolar AS terus mencatat kenaikan setelah menguat dalam empat minggu berturut-turut meskipun ada perubahan kebijakan di Federal Reserve (Fed).

    Penangguhan perdagangan obligasi oleh Country Garden China melengkapi tidak diterimanya pembayaran dari anak perusahaan konglomerat Tiongkok, Zhongzhi Enterprise Group, sehingga hal ini memperkuat masalah utang China. Sementara itu, kesiapan Rusia untuk melengkapi kapal selam nuklir baru dengan rudal hipersonik dan perang dagang AS-Tiongkok juga semakin meningkatkan penghindaran risiko, yang pada gilirannya menekan XAUUSD.

    Di tempat lain, petunjuk inflasi AS yang sebagian besar positif bertentangan dengan masa depan suku bunga yang dovish, sehingga ini mengindikasikan tidak akan ada kenaikan suku bunga oleh Fed pada bulan September. Sementara itu, Dolar AS akan menghadapi tantangan serius sebelum adanya petunjuk lebih lanjut mengenai tekanan harga di AS dan Risalah pertemuan Fed.

    XAUUSD masih tertahan di atas level terendah bulan ini dan saat ini bergerak relatif sideway diperdagangkan dalam rentang yang cukup pendek di area 1,914/10 dengan bias Bearish. Meski indikator Relative Strength Index (RSI) saat ini bergerak naik mendekati angka 50, namun masih belum cukup kuat untuk melanjutkan kenaikan. Secara garis besar XAUUSD masih menunjukkan tren Bearish yang cukup kuat di mana harga jauh di bawah Simple Moving Average (SMA) 100 dan 200 yang menunjukkan tren jangka menengah dan jangka panjang masih cukup kuat, meski harga relatif dekat di bawah SMA50, sebagai petunjuk tren jangka pendek.

    Penurunan harga menembus level terendah bulan ini di 1,910 akan membuka peluang XAUUSD menuju level psikologis 1,900. Penembusan level Psikologis membuka peluang XAUUSD lanjutkan penurunan menuju level support selanjutnya menuju 1,894/90. Potensi SELL dapat dipertimbangkan di level 1,909 dengan target profit pada level 1,905/1,901. Atau untuk jangka panjang SELL dapat dipertimbangkan di level 1,890 dengan target profit mulai dari level 1,880. Potensi koreksi XAUUSD juga penting dipertimbangkan dengan BUY di level 1,915 dengan target profit di level 1,919/1,923.

    REGISTRASI DISINI
     
  16. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Bagaimana Ekonomi Tiongkok Pengaruh Pasar Minyak?

    Tiongkok merupakan salah satu konsumen minyak terbesar dunia sehingga memiliki dampak signifikan terhadap permintaan minyak global. Kondisi ekonomi Tiongkok dipastikan memengaruhi pasar minyak dalam beberapa cara. Kesulitan ekonomi yang dialami Tiongkok saat ini dapat berdampak pada pasar minyak, meski situasi secara keseluruhan dipengaruhi oleh kombinasi berbagai faktor.

    Performa ekonomi Tiongkok saat ini mengkhawatirkan sentimen global. Para investor memandang masalah ekonomi Tiongkok sebagai tanda pelemahan ekonomi global yang lebih luas, sehingga membuat pasar lebih berhati-hati terhadap risiko tersebut.

    Sebagai salah satu konsumen minyak terbesar dunia, dengan menurunnya permintaan dari Tiongkok dapat dipastikan akan terjadi penurunan harga minyak mentah secara luas. Penurunan harga minyak dunia dapat berdampak pada pendapatan negara-negara pengekspor minyak serta perusahaan energi di seluruh dunia.

    Tidak hanya sampai di sini, penurunan permintaan minyak mentah dari Tiongkok akan menyebabkan terjadinya kelebihan pasokan di pasar global. Sehingga, kondisi ini berpotensi semakin menekan harga minyak mentah dunia.

    Sebagai tanggapan terhadap kesulitan ekonomi, Tiongkok mungkin memilih untuk menurunkan nilai mata uangnya, yaitu yuan. Namun sebagai dampakna adalah hal ini dapat membuat impor minyak menjadi lebih mahal bagi Tiongkok, yang mungkin lebih lanjut meredam permintaan minyak.

    Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tetap berada di bawah tekanan penjualan akibat kekhawatiran terhadap prospek permintaan dari Tiongkok. XTIUSD turun untuk sesi kedua berturut-turut dan diperdagangkan di dekat level penting 79.00, turun dari level tertinggi intraday di 79,83. XTIUSD masih mengindikasikan masih ada peluang untuk penurunan lebih lanjut dalam jangka waktu dekat dengan level yang harus dipantau ada di area 79.00 sebelum akhirnya menuju Simple Moving Average (SMA) 200-hari pada timeframe H4, yang saat ini berada di 78,78.

    Tren penurunan XTIUSD juga dapat terlihat pada indikator Relative Strength Index yang terus bertahan di bawah level 50 sejak menembus di bawah level tersebut menjelang penutupan perdagangan sesi Senin, di pekan ini. Namun, juga perlu diperhatikan lebih seksama, jika pergerakan harga gagal menembus ke bawah level SMA200, XTIUSD berpotensi untuk rebound dan kembali menguat menuju level 80.00.

    REGISTRASI DISINI
     
  17. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Rebound Dolar AS, NZDUSD Perbarui Level Terendah Intraday

    NZDUSD mencatat penurunan di sesi perdagangan Kamis (24/08/2023) dan membalikkan sebagian besar kenaikan pada perdagangan kemarin menuju area 0.5985, level tinggi satu minggu, yang saat ini menuju level terendah intraday di sekitar level 0.5950. Namun, pemulihan pekan ini dari level terendah sejak November 2022 tampaknya terhenti.

    Dolar AS menguat solid setelah mencatat penurunan tajam pada perdagangan Rabu dari level tertinggi di lebih dari dua bulan. Rebound indeks dolar AS menjadi faktor yang memberikan tekanan pasangan NZDUSD. Di tengah kondisi ekonomi yang memburuk di China, sejumlah survei manufaktur yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan gambaran suram tentang kondisi ekonomi dunia.

    Sementara itu, data PMI AS Flash menunjukkan aktivitas bisnis mendekati titik stagnasi pada Agustus dan menentang harapan kelanjutan pengetatan kebijakan oleh Federal Reserve (the Fed). Kondisi ini menyebabkan yield obligasi AS 10 tahun turun dari level tertinggi 16 tahun. Sementara itu, optimisme meredanya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok dapat membatasi kenaikan dolar AS dan memberikan dukungan kepada mata uang Antipodean, termasuk Kiwi.

    Para pelaku pasar tampak berhati-hati untuk masuk ke pasar secara agresif menjelang Simposium Jackson Hole, di mana komentar Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell akan diawasi sebagai petunjuk jalur kenaikan suku bunga. Sehingga, ini akan memengaruhi dolar AS dan memberikan kekuatan baru untuk NZDUSD kembali menguat. Sementara itu, para trader terlebih dahulu akan fokus pada rilis data ekonomi AS, termasuk Klaim Pengangguran Mingguan dan Pesanan Barang Tahan Lama untuk peluang jangka pendek.

    NZDUSD terlihat koreksi dari kenaikan yang dicapai dalam tiga sesi perdagangan terakhir dan diperdagangkan di bawah Simple Moving Average (SMA)100. Tren penurunan ini juga terlihat pada Relative Strength Index yang mulai menembus ke bawah level 50. Penurunan lebih lanjut menembus SMA 50, akan membuka peluang NZDUSD lanjutkan penurunan menuju level 0,5920 namun terlebih dahulu akan menghadapi level support di area 0,5930.

    Berlanjutnya penurunan, membuka peluang SELL NZDUSD pada level 0,5939 dengan target profit pada level 0,5930/0,5924. Sebaliknya, rebound dari penurunan saat ini membuka peluang BUY pada level 0,5953 dengan target profit pada level 0,5957/0,5963.

    REGISTRASI DISINI
     
  18. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Data Tenaga Kerja Redupkan Dominasi Dolar AS?

    Minggu ini para pelaku pasar kembali menantikan rilis data kunci yang dapat memengaruhi sikap Federal Reserve terhadap kebijakan suku bunganya, laporan inflasi PCE pada Kamis dan laporan Nonfarm Payrolls (NFP) Agustus pada Jumat mendatang.

    Kedua laporan tersebut menjadi fokus pasar menyusul komentar hawkish Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, di simposium ekonomi tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming. Powel mengatakan bahwa bank sentral siap menaikkan suku bunga lanjutan, namun harus didukung oleh data ekonomi terkini.

    Ekonomi AS sedang dalam jalur kenaikan hampir 6% dengan tingkat tahunan di kuartal ketiga, cukup baik menjelang akhir siklus pengetatan dan ekonomi yang bertumbuh 2.1% pada kuartal kedua. Powell mengatakan bahwa kelanjutan dari pertumbuhan "di atas tren" ini bisa memastikan kebijakan pengetatan lebih lanjut.

    Pasar tenaga kerja yang ketat, menjadi sorotan saat ini, di mana laporan NFP menjadi indikator ekonomi yang banyak diikuti di Amerika Serikat, diperkirakan hanya meningkat sebesar 169 ribu pada Agustus, atau turun dari laporan sebelumnya sebesar 187 ribu. Sementara Tingkat Pengangguran AS diperkirakan akan tetap stabil pada 3.5%.

    Secara umum, laporan NFP yang kuat dan menunjukkan peningkatan signifikan dalam lapangan pekerjaan dapat dianggap sebagai tanda positif untuk ekonomi AS, yang berpotensi meningkatkan kepercayaan pada dolar AS. Sebaliknya, laporan NFP yang lebih lemah dari yang diharapkan akan berdampak sebaliknya.

    Powell telah menetapkan standar yang tinggi untuk kenaikan suku bunga pada September, menegaskan bahwa the Fed akan "melanjutkan dengan hati-hati" saat memutuskan tentang pelonggaran lebih lanjut. Namun, jika data NFP melebihi ekspektasi, yang ditopang dengan data PCE inti yang akan rilis malam ini, maka akan sulit untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunganya.

    Bagi dolar AS, yang berada pada titik penting terhadap pasangan mata uang utama, data tersebut dapat menentukan apakah pemulihan selama enam minggu terakhirnya masih perlu berlanjut. Meski kenaikan dolar AS cukup mengesankan, indeks dolar belum melampaui puncak sebelumnya 104.70 pada tanggal 31 Mei dan sampai hal tersebut terjadi, pandangan jangka menengahnya akan tetap netral.

    Untuk jangka menengah dan jangka panjang, indeks dolar AS masih menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan, meski di pekan ini indeks dolar AS terlihat gagal melanjutkan tren kenaikan tersebut. Gambaran ini dapat dilihat pada indikator Simple Moving Average (SMA), di mana indeks dolar bergerak di atas SMA 100 dan 200. Artinya indeks dolar AS masih dalam pola kenaikan kuat, meski harga saat ini berada di bawah SMA50 sebagai indikasi tren penurunan jangka pendek.

    Berlanjutnya kenaikan indeks dolar kembali menembus ke atas SMA50 akan semakin memperkuat arah dolar AS selanjutnya. Namun kenaikan ini juga menunggu konfirmasi dari indikator Relative Strength Index. Jika RSI menembus level 50, akan menjadi indikasi besar dolar AS akan kembali melanjutkan tren kenaikan dalam enam minggu terakhir.

    Kenaikan indeks dolar AS akan berdampak pada perdagangan greenback terhadap mata uang utama dan aset safe haven seperti emas. menguatnya dolar AS akan membuat emas yang berdenominasi dolar AS akan kembali turun menuju area 1800.

    REGISTRASI DISINI
     
  19. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Apakah Dolar AS Telah Memasuki Pasar Bullish Yang Baru?

    Indeks dolar masih dalam pola bullish yang kuat sejak kenaikan pada hari terakhir sesi perdagangan Agustus. Angka indeks ini berhasil menembus level kunci 105.00, yang merupakan resistance yang cukup kuat, dalam upaya menuju level resistance signifikan lainnya pada level 105,20 dan 105,35. Penguatan greenback akan sulit diatasi oleh sebagian besar mata uang utama hingga akhir tahun, mengingat risiko-risiko terhadap prospek ekonomi masing-masing negara yang cenderung mendukung kenaikan greenback.

    Dolar AS menyentuh level puncak enam bulan karena kekhawatiran atas pertumbuhan Tiongkok dan pertumbuhan global yang mempengaruhi minat risiko. Serta ekspektasi terhadap bank sentral Amerika Serikat yang akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Dolar yang juga berperan sebagai aset safe-haven mengembalikan hampir semua penurunan di pertengahan tahun dan sekarang naik lebih dari 1% selama tahun ini.

    Didukung oleh ekonomi yang kuat dan yield obligasi AS yang stabil di sekitar 4%, merupakan yang tertinggi di antara ekonomi maju, dolar terus mendapat dukungan dari pasar obligasi meskipun mengalami pelemahan hari ini namun tetap kokoh terhadap sebagian besar mata uang utama.

    Data Non-Manufaktur AS di Agustus yang melampaui perkiraan pada Rabu memperbaiki sentimen, bersama dengan tanda-tanda penurunan inflasi, pertumbuhan ekonomi yang moderat, dan pertumbuhan tenaga kerja yang lebih lambat, menambah harapan bahwa ekonomi AS akan tetap tangguh dan menghindari skenario yang lebih buruk.

    Kinerja lebih baik dari ekonomi AS dibandingkan dengan ekonomi utama lainnya juga membuat dolar lebih menarik bagi investor, bersamaan dengan sinyal bahwa Fed kemungkinan akan menjaga suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

    Tren bullish yang berlangsung selama delapan minggu berturut-turut, mendekati resistensi kunci 105,20, 105,35, serta 105,50, yang jika tertembus akan memicu kenaikan yang lebih tinggi lagi dan siap menembus level 106,00 sebagai level resistance kuat lainnya. Namun, dolar diperkirakan akan melemah secara moderat terhadap sebagian besar mata uang utama dalam setahun, dengan sebagian besar penurunannya terjadi tahun depan seiring Federal Reserve yang mendekati awal dari siklus pemotongan suku bunga pertama.

    Menyusul kembali rebound indeks dolar AS, membuat EURUSD kembali berpotensi turun di bawah level 1,0700. Penembusan kembali dolar AS ke atas level 105,00 akan semakin membuka potensi EURUSD turun di bawah level support penting tersebut. Potensi penurunan ini jelas terlihat pada indikator Relative Strength Index yang kembali menjauh dari level 50 menuju area overbought atau level 20 pada grafik H4.

    Penembusan level 1,0700 akan membawa EURUSD menuju level support terdekatnya di area 1,0693 yang berpotensi membawa pasangan mata uang bersama ini menuju level support selanjutnya di area 1,0667.

    REGISTRASI DISINI
     
  20. Ardian Fariz

    Ardian Fariz New Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    NZDUSD Tembus Level 0,5900, Meski Potensi Kenaikan Terbatas

    NZDUSD turun dari level tertinggi intraday atas pemulihan dolar AS yang saat ini diperdagangkan di sekitar 0,5900 selama sesi Eropa pada hari Jumat (08/09/2023). Yield obligasi AS yang telah memangkas penurunan harian, berperan besar atas kembali menguatnya dolar AS.

    Penguatan dolar AS ini didukung oleh konsisten aliran data ekonomi yang positif terkait keadaan ekonomi AS. Indeks dolar AS saat ini diperdagangkan di sekitar level 104,90. Namun, penurunan dolar AS diperkirakan hanya koreksi sesaat, mengingat greenback hanya sedikit melandai dari puncaknya pada hari Kamis, level tertinggi sejak April.

    Selain itu, Federal Reserve Amerika Serikat (Fed) yang diperkirakan akan menjaga suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama masih menjadi penopang penguatan dolar AS. Selain itu, adanya harapan bahwa Fed akan memberlakukan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada akhir tahun 2023 juga dapat memicu kenaikan lanjutan dolar AS. Sentimen hawkish ini memberikan tekanan besar pada pasangan NZDUSD.

    Terkait dengan ketakutan terkait Tiongkok, Presiden China Xi Jinping telah memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam KTT pemimpin G20 yang akan datang di New Delhi pada hari Sabtu ini. Hal ini dapat memperburuk ketegangan yang sudah ada dalam hubungan yang sudah rapuh dan memburuk antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). Situasi ini sangat perlu diperhatikan mengingat kehadiran Presiden AS Joe Biden dalam acara tersebut.

    NZDUSD masih terus berupaya mempertahankan momentum penurunan ringan dolar AS dan membawa mata uang kiwi ini menyentuh level tertinggi intraday di level 0,5914 meski kembali turun dan saat ini masih bertahan di area 0,5905. NZDUSD juga berhasil menembus Simple Moving Average (SMA) 50 yang mengindikasikan tren kenaikan jangka pendek. Kenaikan kiwi terhadap greenback ini diperkirakan masih akan bertahan, jika melihat harga yang saat ini berada di atas level tengah (50) indikator Relative Strength Index pada timeframe H2.

    Kenaikan lebih lanjut, membuka peluang BUY NZDUSD pada level 0,5915 yang berpotensi naik menuju area 0,5920 hingga 0,5925. Sebaliknya, jika NZDUSD tidak cukup kuat melanjutkan kenaikan, dan berbalik arah kembali turun di bawah level support penting 0,5900, membuka peluang SELL pada level 0,5894 yang berpotensi turun menuju level 0,5883 hingga level 0,5875.

    REGISTRASI DISINI
     

Share This Page