Berita Fundamental Harian

Data Tenaga Kerja Mix, Dollar Flat

Dollar diperdagangkan di dekat area flat terhadap sebagian besar mata uang utama pada hari Jumat seiring data tenaga kerja AS yang mix memicu ketidakpastian mengenai
kondisi perekonomian AS dan waktu kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya oleh Federal Reserve. Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan kenaikan jumlah pekerjaan sebanyak 223,000 bulan lalu, sementara tingkat pengangguran turun ke dekat level rendah 7-tahun pada 5.4%. Bagaimanapun juga, data payrolls bulan Maret lalu direvisi untuk menunjukkan penambahan pekerjaan hanya sebanyak 85,000, angka terkecil sejak Juni 2012. Sementara dollar awalnya sempat rally terhadap mata uang utama pasca data dirilis, namun dollar kembali memangkas gain setelah trader mencerna data yang mix tersebut.

 

Franc Melemah Seiring Penurunan Inflasi

Franc Swiss melemah terhadap Greenback setelah biro statistik melaporkan penurunan harga konsumen di bulan April. Inflasi Swiss merosot dengan laju lebih cepat di bulan April dibandingkan bulan sebelumnya, menandai peningkatan tekanan dari penguatan mata uang domestik. Di bulan April, CPI tahunan Swiss turun 1,1% lebih tajam dari penurunan 0,9% bulan sebelumnya yang menjadi penurunan tahunan terbesar sejak pertengahan tahun 2012. Indeks Harga Konsumen bulanan turun 0,2%, dibandingkan kenaikan 0,3% di bulan Maret. Gubernur Swiss National Bank Thomas Jordan menyatakan nilai mata uang Swiss sudah melebihi batas wajarnya (overvalued) dan bank sentral siap mengintervensi pasar mata uang jika diperlukan.

 

Jumlah Pekerjaan di AS bertambah 223,000, Tingkat Pengangguran Turun

Jumlah pekerjaan di AS bertambah pada bulan April menyusul penurunan yang lebih besar dari estimasi pada bulan sebelumnya, sinyal bahwa perusahaan optimis perekonomian AS akan kembali bertumbuh setelah hampir stagnan di awal tahun. Tingkat pengangguran turun menjadi 5.4%. Kenaikan sejumlah 223,000 pada tingkat pekerjaan menyusul kenaikan sebanyak 85,000 di bulan Maret yang merupakan kenaikan terkecil sejak Juni 2012, menurut data Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat di Washington. Tingkat pengangguran turun ke level terendah sejak Mei 2008 seiring lebih banyak warga Amerika memasuki usia kerja dan mendapatkan pekerjaan.

 

Harapan Stimulus China Menopang Mayoritas Saham Asia

Mayoritas saham Asia menguat pada hari Jumat, dipicu penutupan positif di Wall Street dan harapan bahwa Beijing akan meluncurkan langkah pelonggaran tambahan menyusul data ekonomi terbaru yang suram. Tanda-tanda mulai stabilnya pasar obligasi global juga menopang sentimen, di tengah kewaspadaan investor menjelang rilis data pekerjaan AS. Saham
China memangkas sebagian dari penurunan mingguan terbesar dalam 5-tahun pasca data perdagangan yang lemah memicu harapan tentang stimulus ekonomi lebih lanjut. Indeks juga terdorong oleh spekulasi bahwa bursa di Shenzhen dan Hong Kong akan mulai terkoneksi tahun ini. Faktor tersebut turut membantu indeks Hang Seng beranjak 1,3% lebih tinggi. Nikkei225 Jepang rebound dari level penutupan terendah dalam sebulan yang ditorehkan hari Kamis, untuk ditutup naik 0,45%, seiring investor merespon kinerja positif Wall Street dan keberhasilan Nintendo membukukan laba tahunan pertama dalam 4 tahun. Indeks KOSPI Korea Selatan tergelincir 0,25% untuk ditutup pada level terendah 4-minggu seiring blue-chip, seperti Samsung Electronics dan KB Financial Group, diperdagangkan negatif

 

Pasca Pemilu Inggris, Bursa Eropa Menguat

Bursa saham Eropa rally pada hari Jumat pasca kemenangan Partai Konservatif pada pemilu Inggris yang jauh lebih besar dari perkiraan. Dunia pasar modal menyambut baik hasil pemilu tersebut yang menunjukkan partai pimpinan David Cameron tersebut masih menguasai parlemen Inggris. Indeks FTSE 100 ditutup menguat 2,3% menjadi 7.046,82, saham perbankan mencatat penguatan terbesar. Barclays melesat sekitar 4%, Lloyds dan RBS masing-masing menguat sekitar 6%. FTSE mencatat penguatan mingguan sebesar 0,9%. Dari zona euro, indeks DAX 30 Jerman naik 2,7%, dan CAC 40 Perancis menambah 2,5%. Dalam sepekan, DAX menguat 2,2% dan CAC sekitar 0,9%.

 

Wall Street Reli Merespon Positif Data Nonfarm Payrolls

Indeks saham AS berjangka melambung lebih dari 1,30% di hari Jumat seiring data tenaga kerja AS masih menunjukkan perbaikan momentum pertumbuhan ekonomi, sembari tidak menimbulkan kekhawatiran atas ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang terlalu dini. Laju nonfarm payrolls AS rebound ke 223,000 di bulan lalu, hanya turun sedikit dibawah
ekspektasi, sementara laporan payrolls bulan Maret direvisi sangat kecil menjadi 85,000, angka terendah sejak Juni 2012. Bagaimanapun tingkat pengangguran berhasil turun ke 5.4%, dekat level low 7-tahun terakhir, mengindikasikan pondasi ekonomi masih cukup solid memasuki kwartal kedua, setelah melambat di Q1. Revisi data payrolls bulan Maret lalu cukup signifikan, dan masih sejalan dengan indikator makro ekonomi lainnya sudah dirilis bahwa aktivitas ekonomi AS melambat. Alhasil ekspektasi kenaikan suku bunga para pelaku pasar berubah dari September menjadi Desember.

 

Emas Menguat Pasca Data NFP

Emas menguat pada hari Jumat, menghentikan penurunan dua hari beruntun, spekulasi Federal Reserve akan menahan suku bunga lebih lama semakin menguat setelah rilis data
revisi non-farm payrolls AS. Data NFP AS rebound pada bulan lalu, dengan tingkat pengangguran turun ke level terendah tujuh tahun, 5,4%, yang berpotensi menjaga langkah Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga tahun ini. Namun NFP bulan Maret direvisi menjadi 85.000. Data yang variatif tersebut memundurkan ekspektasi kenaikan suku bunga di bulan Juni, menjadi setidaknya bulan September.

 

Minyak Catat Penguatan Delapan Pekan Beruntun

Minyak mentah WTI menguat pada hari Jumat setelah perusahaan Baker Hughes melaporkan jumlah rig yang beroperasi di AS berkurang dalam 22 pekan beruntun. Minyak memangkas pelemahan dan berhasil mencatat penguatan delapan pekan beruntun. Jumlah rig yang beroperasi dilaporkan berkurang sebanyak 11 pada pekan lalu, menjadi total 668, dengan perbandingan di tahun lalu sebanyak 1.528 rig yang beroperasi. Data pada hari Jumat juga menunjukkan impor minyak mentah dari China menyentuh rekor pada bulan April, meski demikian para trader berhati-hati karena dengan rendahnya harga minyak bisa jadi impor ditujukan untuk penimbunan, sementara ekonomi masih melambat yang ditunjukkan oleh penurunan harga batu bara dan tembaga. Data dari pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah turun pada pekan lalu yang membantu penguatan minyak pada hari Rabu, namun laporkan tersebut juga menunjukkan kenaikan persediaan bensin dan minyak distilasi.

 

Dollar Pertahankan Penguatan di Tengah Perdagangan Sepi

Dollar masih bergerak lebih tinggi terhadap serangkaian mata uang utama pada hari Senin, seiring data kerja AS pada hari Jumat masih berikan dukungan terhadap greenback dan juga karena perdagangan diperkirakan masih tetap tenang dengan tidak adan data utama AS yang akan dirilis pada hari Senin. Dollar masih dapatkan dukungan setelah Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat melaporkan bahwa ekonomi AS menambahkan 223,000 pekerja di bulan April, sedikit di bawah perkiraan ekonom untuk penambahan 224,000 pekerja. Sementara itu tingkat pengangguran turun dari level 5.5% menjadi 5.4%, level terendah sejak Mei 2008.

 

Pound Masih Perkasa Pasca Pemilu, Fokus Pada Kebijakan BOE

Poundsterling menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada spekulasi bahwa Bank of England pada pekan ini akan sinyalkan bahwa mereka akan semakin dekat untuk naikan suku bunga setelah mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah pada hari Senin. Pound naik untuk hari ketiga terhadap euro setelah melambung pada akhir pekan lalu
ketika hasil pemilu Inggris secara tak terduga menghasilkan suara mayoritas untuk Partai Konservatif. Sementara itu kemenangan Tory telah mengakhiri kekhawatiran investor bahwa diperlukannya pembicaraan yang berlarut-larut untuk membentuk sebuah pemerintahan, itu mengisyaratkan pemotongan lebih dalam pada belanja pemerintah mungkin akan dapat menghidupkan prospek pertumbuhan dalam jangka pendek.

 

Euro Pesimis Dengan Negosiasi Bailout Yunani

Franc Swiss melemah terhadap Greenback setelah biro statistik melaporkan penurunan harga konsumen di bulan April. Inflasi Swiss merosot dengan laju lebih cepat di bulan April dibandingkan bulan sebelumnya, menandai peningkatan tekanan dari penguatan mata uang domestik. Di bulan April, CPI tahunan Swiss turun 1,1% lebih tajam dari penurunan 0,9% bulan sebelumnya yang menjadi penurunan tahunan terbesar sejak pertengahan tahun 2012. Indeks Harga Konsumen bulanan turun 0,2%, dibandingkan kenaikan 0,3% di bulan Maret. Gubernur Swiss National Bank Thomas Jordan menyatakan nilai mata uang Swiss sudah melebihi batas wajarnya (overvalued) dan bank sentral siap mengintervensi pasar mata uang jika diperlukan.

 

BoE Pertahankan Kebijakan Menjelang Update Proyeksi Inflasi

Prospek pertumbuhan Inggris yang solid masih belum cukup untuk mendorong Bank of England menaikkan suku bunga dari rekor rendah 0,5%. BoE menilai prospek harga dan upah masih terlalu lemah untuk menghadapi kenaikan biaya pinjaman. Meskipun tidak mengeluarkan pernyataan kebijakan dalam kesempatan kali ini, Gubernur BoE Mark Carney
dijadwalkan untuk memberikan penjelasan lebih mendalam pada hari Rabu melalui update proyeksi pertumbuhan dan inflasi kuartalan. Pelaku pasar akan menantikan laporan tersebut untuk mengetahui kapan bank sentral memproyeksikan inflasi akan kembali beranjak mendekati target 2% pasca merosot ke rekor terendah 0% di bulan Februari dan Maret sebagai dampak dari kejatuhan harga minyak dunia. Sementara mayoritas ekonom tidak mengharapkan BoE akan menaikkan suku bunga.

 

Wall Street Dan Stimulus China Angkat Bursa Asia

Mayoritas bursa saham Asia menguat pada hari Senin setelah mendapat sentimen positif dari Wall Street dan China yang memberikan stimulus untuk memacu ekonomi yang melambat. Hang Seng naik sekitar 0,5% setelah bank sentral China memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya dalam enam bulan terakhir. People's Bank of China (PBOC) pada hari Minggu menurunkan suku bunga pinjaman dan deposito satu tahun masing-masing 0,25% dan berlaku efektif pada hari Senin. Nikkei menguat 1,25% menjadi 19620.91 setelah beberapa ekspektasi laporan earning yang bagus mampu mendorong sentimen pasar, meski beberapa saham unggulan anjlok tajam. Pergerakan indeks Kospi Korsel (KS11) mengikuti mayoritas bursa Asia lainnya, dan berakhir menguat 0.26% menjadi 261.38 di awal pekan ini.

 

Bursa Eropa Mencemaskan Perkembangan Yunani

Bursa Eropa lebih mengkhawatirkan outlook finansial Yunani yang masih dipenuhi ketidakpastian walau pemerintahan Alexis Tsipras telah membayarkan cicilan 750 juta Euro kepada International Monetary Fund (IMF). Aksi agresif Tiongkok memacu perekonomiannya melalui kebijakan pelonggaran moneter lanjutan pun tidak mampu mengubah sentimen pasar Eropa. Investor Eropa mengkhawatirkan Yunani tidak mampu membayarkan cicilan yang jatuh tempo beberapa bulan mendatang, termasuk sekitar 2 miliar Euro kepada IMF dan hampir 7 miliar Euro kepada European Central Bank. Indeks spot FTSE berakhir 0,24% lebih rendah di level 7029.85 dan indeks spot DAX Jerman menutup perdagangan di level 11673.35 atau turun 0,31%.

 

Wall Street Cemaskan Pasar Obligasi

Wall Street ditutup melemah pada hari Senin, menyusul rally tajam pada hari Jumat pasca data tenaga kerja AS, seiring investor memperhatikan rally pada yield obligasi dan menanti dirilisnya data pekan ini. Dow Jones ditutup melemah 85.95 poin, sedikit pulih setelah sempat melemah sekitar 100 poin. Indeks utama lainnya juga ditutup melemah, dengan Nasdaq ditutup di bawah level 5,000. Yield obligasi AS tenor 10 tahun naik menjadi 2.27% sementara untuk tenor 30-tahun naik menjadi 3.03%. Yield obligasi 10-tahun Jerman juga naik menjadi 0.61%. Namun trader mengatakan sebagian banyak faktor dari pekan lalu masih berpengaruh, dan aksi jual pada pasar obligasi AS terjadi setelah harga naik (dan yield turun pada hari Kamis dan Jumat pekan lalu). Sebelumnya, bursa saham diperdagangkan mix seiring indeks utama berusaha mempertahankan gain. Tidak ada berita ekonomi besar atau laporan earnings yang dirilis pada hari Senin. Data penjualan ritel dan produksi industri akan dirilis pekan ini.

 

Emas Melemah Meninjau Perkembangan Yunani

Emas melemah untuk ketiga kalinya dalam empat sesiseiring sinyal meredanya ketegangan antara Yunani dan para krediturnya mengurangi permintaan untuk emas yang dianggap sebagai safe haven. Menteri Keuangan area-Euro menyambut perkembangan yang telah dilakukan Yunani dalam pertemuan terkait dana talangannya namun tetap meminta usaha yang lebih sebelum dana bisa dikucurkan. Pertemuan Menteri Keuangan di Brussel akan merilis pernyataan untuk mendukung usaha Yunani menyusun rencana memulihkan pereknomiannya. Di awal sesi Eropa, spekulasi sulitnya mencapai kesepakatan sempat mendorong penguatan harga emas. Penguatan Dollar terhadap mayoritas mata uang turut membebani perdagangan emas.

 

Minyak Flat Menilai Persediaan Global

Minyak mentah berakhir flat dengan investor mengevaluasi keberlanjutan dari penurunan persediaan global dan rebound Dollar yang membatasi pergerakan pasar minyak mentah. Euforia merespon kejutan penurunan dalam persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu membuat investor mencemaskan penurunan persediaan minyak global dapat berlanjut. China, konsumen minyak terbesar kedua dunia, memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya dalam enam bulan untuk menstimulasi perekonomian. Walau langkah tersebut memberikan dukungan bagi pasar minyak, beberapa investor mergaukan keberlanjutan reli pasar minyak mentah. Dollar menguat, terutama memanfaatkan kecemasan Yunani yang melemahkan Euro. Penguatan Dollar membuat minyak, yang diperdagangkan dengan Dollar AS, menjadi lebih mahal bagi investor pemegang mata uang lain.

 

Pound Optimis Terhadap Outlook Pertumbuhan Setelah Pemilu

Pound reli ke level tertinggi dalam hampir lima tahun terhadap dollar sejak pemilu pekan lalu seiring produksi Industri Inggris secara tak terduga melonjak. Sterling telah melambung hampir 3% terhadap mata uang AS sejak pemilu Inggris pada tanggal 7 Mei yang hasilnya mengejutkan investor dengan menghasilkan suara mayoritas untuk Partai Konservatif.
Pound telah melewati rata-rata pergerakan 200 hari terhadap dollar pada hari Selasa, yang dapat indikasikan perubahan tren mata uang cable. Obligasi pemerintah Inggris anjlok untuk hari kedua karena berlanjutnya pelemahan di pasar aset pendapatan tetap global.

 

Data Perumahan Topang Penguatan Aussie

Dollar Australia menguat terhadap 12 dari 16 mata uang utama seiring jumlah kredit rumah tumbuh lebih besar daripada perkiraan ekonom, memicu optimisme tentang pemulihan ekonomi. Aussie menjadi mata uang dengan kinerja terbaik ketiga terhadap dollar pada bulan ini, walaupun Reserve Bank of Australia menurunkan target suku bunga mereka ke rekor terendah 2% pada tanggal 5 Mei, ini adalah pemangkasan yang kedua kalinya pada tahun ini. Mata uang Australia mempertahankan penguatannya berkat laporan anggaran tahunan yang menunjukkan defisit yang lebih kecil dari estimasi ekonom untuk tahun fiskal mendatang.

 

Yield Obligasi Jerman Meningkat, Euro Melesat

Euro rebound terhadap Dollar AS pada hari Selasa, seiring perputaran di pasar obligasi merusak cerita penguatan mata uang AS yang telah mendominasi pasar forex tahun lalu. Kendati masih sulit dijelaskan oleh para analis, antisipasi resiko di pasar hutang telah mendorong kenaikan yield Treasury AS yang seharusnya menguntungkan Greenback. Namun kenaikan itu
mampu terlampaui oleh yield Bund Jerman dan menghasilkan lebih banyak permintaan untuk mata uang tunggal. Yield obligasi 10-tahun Jerman tercatat melonjak 22 basis poin pada hari Senin. Selain itu, mood investor juga terbantu oleh keberhasilan Yunani menuntaskan kewajiban kepada IMF dengan membayar pinjaman senilai €750 juta sesuai jadwal.