1. This site uses cookies. By continuing to use this site, you are agreeing to our use of cookies. Learn More.
  2. Welcome back! Thank you for being a part of this Traders Community. Let's discuss and share :)
    Selamat datang kembali! Trimakasih telah menjadi bagian dari Komunitas Trader ini. Mari berdiskusi dan berbagi :)
    Dismiss Notice

Welcome Bonus $100 tanpa Deposit dari ForexChief

Discussion in 'Iklan - Advertising' started by jakaduriat, 14 May 2018.

  1. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Apa Artinya Kenaikan Fed Rate Buat Dolar?


    Beberapa orang memantau the Fed karena mengharapkan kenaikan suku bunga bisa memicu reli Dolar. Sayangnya, sejumlah analisa level dasar mengindikasikan kalau Dolar tidak punya hubungan sedekat itu dengan siklus kenaikan suku bunga the Fed.


    Beberapa orang memantau the Fed karena mengharapkan kenaikan suku bunga bisa memicu reli Dolar. Sayangnya, sejumlah analisa level dasar mengindikasikan kalau Dolar tidak punya hubungan sedekat itu dengan siklus kenaikan suku bunga the Fed.

    Kathleen Brooks dari Forex.com dalam catatannya yang bertanggal 17 Agustus 2015 menengok ke siklus kenaikan Fed rate sebelumnya di tahun 1987, 1994, 1999, dan 2004, dan inilah hasilnya:

    1987: Dolar jatuh di beberapa bulan pertama setelah kenaikan suku bunga.

    1994: Dolar bergerak sideways, sebelum kemudian bergerak dengan tren naik berkekuatan ringan.

    1999: Dolar melanjutkan uptren ringan-nya yang sudah dimulai sejak sebelum the Fed mulai menaikkan suku bunga.

    2004: Dolar jatuh seiring dengan the Fed memulai siklus kenaikan suku bunga-nya. ​

    Anda bisa lihat dari penggambaran pada chart dibawah ini, yang menunjukkan indeks Dolar dan tingkan suku bunga AS. Chart dibawah ini sudah dinormalisasi untuk menunjukkan bagaimana keduanya bergerak bersama-sama.

    [​IMG]

    Hubungan Kenaikan Fed Rate Dengan Dolar

    Jadi, apa artinya buat trader?

    Jangan mengandalkan the Fed untuk menentukan arah pergerakan Dolar dalam beberapa bulan mendatang.
    Ketika the Fed mulai menaikkan suku bunga, Dolar cenderung mengikuti tren dominan sebelumnya.
    Tidak ada hubungan langsung antara the Fed menaikkan suku bunga dengan jatuhnya Dolar. Ketika Dolar lemah bertepatan dengan siklus kenaikan suku bunga the Fed, pelemahan itu (biasanya) sudah berlangsung selama beberapa waktu sebelumnya.
    Karenanya, Brooks saat itu memproyeksikan reaksi yang kalem terhadap potensi kenaikan suku bunga the Fed dalam beberapa bulan ke depan.

    Nah, pertanyaannya kali ini, kemana Dolar akan bergerak jika Fed rate naik?

    Jika the Fed benar-benar menaikkan suku bunga September (yang mana hal ini masih belum tentu terjadi mengingat proyeksi yang diperhitungkan oleh pasar Fed Funds futures), sejarah mengatakan kepada kita agar tak berharap terlalu banyak pada reaksi Dolar. Namun demikian, karena Dolar telah mengalami reli uptrend mendekati event ini sejak pertengahan 2014, ada kemungkinan Dolar bakal reli sejalan dengan siklus kenaikan Fed rate, meski analisa menyebutkan bahwa ini bisa jadi tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh apakah the Fed sungguh menaikkan atau tidak.

    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  2. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Manakah Jenis Analisis Forex Terbaik?


    Antara fundamental, teknikal, dan sentimen pasar, manakah jenis analisis forex terbaik? Jawabannya cukup mengejutkan, karena ketiganya bersifat saling melengkapi.

    Selama ini, perdebatan yang akrab mengenai jenis analisis forex terbaik selalu berkutat di antara fundamental dan teknikal. Pendukung analisis fundamental berargumen pergerakan harga disebabkan oleh kondisi ekonomi. Sedangkan pendukung analisis teknikal menganggap keuntungan hanya bisa dicapai dengan pengamatan grafik harga saja. Namun tahukah Anda, sebenarnya ada satu lagi jenis analisis forex yang tak kalah penting, yakni analisis sentimen pasar? Untuk mengungkap perbedaannya dan menentukan mana analisis forex terbaik, mari kita pelajari dulu pengertian ketiga analisis tersebut.


    Mendefinisikan Perbedaan Jenis Analisis Forex
    Analisis Fundamental menelaah potensi pergerakan harga dari berbagai faktor yang bisa mempengaruhi naik turunnya nilai mata uang, seperti kebijakan bank sentral, serta beberapa rilis data ekonomi yang berkaitan dengan kondisi ekonomi suatu negara, contohnya GDP (Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto), inflasi, pengangguran, dan lain sebagainya. Beberapa kejadian luar biasa seperti bencana alam dan pergolakan politik juga menjadi bagian dari faktor fundamental.

    Sebagai contoh, trader yang melakukan analisis fundamental terhadap EUR/USD akan mendasarkan pengamatannya pada kebijakan suku bunga ECB dan The Fed, juga rilis data ekonomi berdampak tinggi dari Zona Euro dan Amerika Serikat. Adanya event penting seperti pemilu atau bahkan konflik yang mengancam kestabilan AS dan Zona Euro, juga menjadi bahan pertimbangan penting dalam melakukan analisis fundamental terhadap EUR/USD.

    Di sisi lain, Analisis Teknikal mengamati pergerakan harga yang tampak pada grafik harga. Karena diterapkan dengan prinsip bahwa pergerakan harga selalu berulang, tujuan analisis ini adalah untuk mengenali pola pergerakan harga di masa lalu, sebagai basis perkiraan harga di masa mendatang dan untuk mencari momen Buy dan Sell yang ideal. Untuk menyempurnakan analisis pada grafik harga, trader biasanya menggunakan metode pengamatan tertentu, atau bahkan mengaplikasikan alat bantu berupa indikator teknikal.

    Sementara itu, Analisis Sentimen Pasar berurusan dengan konsensus para pelaku pasar yang memperkirakan arah pergerakan harga berdasarkan pertimbangan berbagai hal, termasuk di dalamnya adalah faktor fundamental dan teknikal. Tiga jenis sentimen pasar yang selama ini dikenal dalam analisis forex adalah Bullish, Bearish, dan Netral.


    Bullish merupakan kecenderungan mayoritas pelaku pasar memperkirakan pergerakan harga akan naik.
    Bearish merupakan kecenderungan mayoritas pelaku pasar memprediksi harga akan menurun.
    Netral, artinya pergerakan harga diekspektasikan stabil atau flat (trader cenderung menghindari pasar karena kurangnya katalis atau tingginya unsur ketidakpastian, sehingga harga tertahan pada kisaran pergerakan terbatas).
    Mengumpulkan konsensus di pasar forex yang tidak terpusat jelas adalah suatu hal yang mustahil. Karena itu, sentimen pasar biasanya cuma ditafsirkan dengan analisis mendalam tentang situasi fundamental terkini, atau dengan melihat pola harga di chart. Ada alat bantu analisis sentimen pasar yang berupa rasio jual beli dari broker tertentu atau data Commitment of Trader dari CFTC. Namun tetap saja, alat bantu seperti itu tidak menggambarkan konsensus seluruh pelaku di pasar forex.

    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  3. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands

    Indikator Bollinger Bands digunakan untuk mengukur volatilitas serta trading forex saat pasar sideways. Sangat populer di kalangan trader dan layak dicoba.

    Bollinger Bands adalah salah satu indikator teknikal untuk mengukur volatilitas dan menentukan arah trend pergerakan harga. Selain arah trend, indikator ini juga digunakan untuk menentukan keadaan jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Ciri khasnya, dalam kondisi pasar sideways (ranging), harga bergerak diantara dua band (pita). Indikator ini diciptakan oleh John Bollinger, seorang technician trader pada tahun 1980. Kini, indikator ini sangat populer digunakan dalam perdagangan di berbagai jenis pasar finansial, termasuk pasar forex.

    Elemen Dalam Indikator Bollinger Bands

    Indikator Bollinger Bands terdiri dari sebuah Simple Moving Average (SMA) dengan dua band atau pita yang berada di atas dan di bawah garis SMA. Band sebelah atas dinamakan Upper Bollinger Band dan band sebelah bawah dinamakan Lower Bollinger Band.

    Upper dan Lower Band ditentukan berdasarkan penambahan dan pengurangan nilai SMA dengan standar deviasi. Sedangkan standar deviasi mengukur volatilitas hingga seberapa jauh harga bisa bergerak dari nilai yang sebenarnya (true value). Rumusannya:
    Karena memperhitungkan pula pengukuran volatilitas, maka kedua band tersebut akan bergerak sesuai dengan kondisi pasar.

    Bollinger Bands dapat ditemukan pada platform trading pada umumnya, termasuk Metatrader4 (MT4) dan Metatrader5 (MT5) dengan parameter default SMA: 20 periode, dan standar deviasi: 2. Untuk menempatkannya, carilah menu Insert >>> Indicators >>> Trend >>> Bollinger Bands. Setelah diterapkan pada chart, Bollinger Bands akan tampil serupa pada screenshot EUR/USD Daily berikut:

    Pada umumnya, kondisi dinyatakan overbought terjadi bila harga telah menyentuh Upper Band, tetapi harga penutupan (Close) masih di bawah Upper Band. Sedangkan kondisi dinyatakan oversold bila harga sudah menyentuh Lower Band, tetapi masih ditutup di atas Lower Band.

    Bollinger Bands Sebagai Pengukur Volatilitas

    Ukuran volatilitas pasar tampak pada lebar band. Jika volatilitas sedang tinggi, maka jarak kedua band akan makin melebar, sebagaimana dapat dilihat pada sisi kiri gambar di atas. Biasanya terjadi ketika perubahan kondisi pasa sideways menjadi kondisi trending. Sebaliknya, volatilitas pasar yang rendah tampak pada jarak kedua band yang makin menyempit, dan biasanya terjadi ketika ada perubahan dari kondisi pasar trending menjadi sideways.

    Trending artinya harga menunjukkan kecenderungan bergerak ke satu arah dengan, baik naik saja ataupun turun saja. Sedangkan sideways berarti harga cenderung bergerak naik-turun-naik-turun dalam kisaran tertentu saja (terbatas).

    Trading Dengan Bollinger Bands Saat Sideways

    Saat pasar cenderung sideways, maka open position (entry) dapat dilakukan ketika harga telah melewati (menembus) garis SMA-20 dengan target pada level band terdekat (contoh pada gambar di bawah). Aturannya:

    Apabila harga menembus level SMA-20 ke arah atas, maka entry dilakukan saat candle ditutup di atas SMA-20 dengan target close position (exit) ketika harga mencapai Upper Band.
    Jika harga menembus level SMA-20 ke arah bawah, maka entry dilakukan saat candle ditutup di bawah SMA-20 dengan target close position (exit) ketika harga mencapai Lower Band.

    Trading Dengan Bollinger Bands Saat Trending

    Lazimnya, indikator Bollinger Bands digunakan untuk trading forex saat pasar sideways. Namun, sebenarnya dapat pula digunakan saat pasar trending, dengan aturan:

    Kondisi uptrend terjadi bila harga telah melewati (menembus) upper band dan harga penutupan berada di luar band.
    Kondisi downtrend terjadi bila harga melewati lower band dan ditutup di luar band.

    Sebagai konfirmasi, bisa ditentukan dari formasi bar berikutnya. Apabila formasi bar berikutnya benar-benar di luar band, maka trend telah terbentuk. Selain itu, perhatikan juga bahwa pada kondisi trending, kedua band cenderung bergerak melebar.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  4. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands

    Apa Maksud Dari Sentimen Pasar

    Sentimen pasar forex dan gangguan fundamental sering kali mengakibatkan harga fluktuatif. Apa itu yang disebut dengan sentimen pasar beserta pengaruhnya terhadap harga?

    Di pasar forex, fluktuasi harga seringkali membolak-balikkan market dengan arah yang tidak menentu. Hal tersebut tidak lain karena ada sentimen pasar dan pengaruh fundamental ekonomi. Namun, apakah yang disebut sentimen pasar? Apa pengaruhnya terhadap trading forex kita? Bagaimana cara mengantisipasinya?

    [​IMG]
    Apa Maksud Sentimen Pasar

    Sentimen Pasar adalah sikap kesepakatan bersama (konsensus) dari para pelaku pasar, untuk mengantisipasi pergerakan harga dalam suatu kondisi tertentu. Sikap ini merupakan akumulasi dari berbagai faktor fundamental dan teknikal, termasuk di dalamnya pola pembentukan harga serta rilis data ekonomi ataupun berita global yang dianggap penting. Aneka faktor tersebut secara bersama membentuk suatu persepsi komunitas pasar investasi.

    Setiap trader mempunyai opini tersendiri tentang pasar, seperti:
    "Wah, sentimen pasar sedang bullish, nih. Lumayan kalau profit,"
    "Harga emas melambung akibat sentimen Korea Utara vs AS,"
    dan semacamnya.

    Mereka juga punya alasan tersendiri mengapa pasar bergerak ke satu arah tertentu. Ketika trading, trader mengungkapkan pendapatnya setelah mengamati trading yang dia lakukan. Tetapi terkadang, pasar juga bergerak ke arah tertentu yang di luar perkiraan trader, sehingga tak peduli seberapa bagusnya trend yang telah tercipta, akhirnya trader tetap saja mengalami rugi (loss).

    Seorang trader harus menyadari bahwa keseluruhan pasar merupakan kombinasi semua pandangan, ide, dan pendapat dari semua trader di pasar (yang tentunya berbeda-beda). Kombinasi pandangan para pelaku pasar inilah yang disebut dengan sentimen pasar.

    Istilah-Istilah Terkait Sentimen Pasar

    Ada beberapa jargon populer terkait sentimen pasar. Yang paling umum adalah istilah sentimen bullish dan bearish. Naiknya harga mengindikasikan bahwa sentimen pasar sedang bullish, sedangkan penurunan harga merupakan indikasi bearish. Berikut uraian selengkapnya:

    Sentimen Bullish: Pelaku pasar optimis mengenai suatu aset, sehingga ramai melakukan pembelian dan mendorong harga aset tersebut meningkat.
    Sentimen Bearish: Pelaku pasar pesimis mengenai suatu aset, sehingga ramai menjual aset tersebut dan mendorong harga set tersebut jatuh.
    Sentimen Penghindaran Risiko (High Risk Aversion, Low Risk Appetite): Terjadi peningkatan risiko di pasar, sehingga investor dan trader ramai-ramai mengamankan dananya di aset-aset berisiko rendah dan safe haven, seperti Emas, Obligasi Pemerintah AS, Yen Jepang, dan Swiss Franc.
    Minat Risiko Tinggi (High Risk Appetite, Low Risk Aversion): Ketidakpastian dan risiko di pasar cenderung menurun, sehingga investor dan trader berani untuk menanamkan dananya di aset-aset berisiko lebih tinggi, seperti saham, mata uang negara berkembang, minyak, dan lain sebagainya.
    Pentingnya Memahami Sentimen Pasar

    Sebagai seorang trader, sudah menjadi tugas Anda untuk mengetahui sentimen pasar. Anda tidak bisa mengatakan ke pasar apa yang Anda inginkan, tetapi Anda bisa bereaksi untuk menanggapi apa yang terjadi di pasar. Sentimen pasar merupakan suatu penggerak yang begitu kuat sehingga dapat mempengaruhi arah dan pergerakan pasar.

    Hal yang seringkali tampil di berbagai media memperlihatkan bahwa memang sentimen pasar sangat dominan dalam mempengaruhi dinamika pergerakan pasar. Sentimen yang biasanya negatif akan melemahkan pasar, sebaliknya sentimen positif akan memperkuat pergerakan harga di pasar.

    Umpamanya, jika ada faktor dominan di pasar yang kemudian membentuk sentimen bearish, maka pelaku pasar harus segera mengantisipasi turunnya harga, yang mendorong mereka untuk secepatnya melakukan aksi yang sesuai. Aksi tersebut bisa berupa profit taking, hedging, atau open sell di sejumlah aset. Di sisi lain, tindakan cepat para investor, dengan sendirinya justru mempercepat pergerakan harga. Downtrend dari harga bisa semakin cepat dengan penyebaran informasi tentang adanya sentimen bearish ini.

    Apa Maksud Dari Sentimen Pasar

    Indikator Untuk Mengukur Sentimen Pasar

    Pada dasarnya, untuk seorang trader atau investor akan bisa mengukur sentimen pasar dengan menggunakan intuisi. Tentu bukan keputusan yang asal tebak, melainkan dari pengalaman yang lama dan pengamatan mendalam terhadap perilaku pasar.

    Trader pengguna teknik analisa Price Action akan mengamati sentimen pasar dari perubahan formasi candlestick pada chart yang menampilkan pergerakan harga pasangan mata uang tertentu. Meski demikian, indikator yang banyak dipakai oleh trader untuk memantau sentimen pasar forex biasanya adalah data Commitment of Trader (COT) yang dirilis secara mingguan oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC), serta rasio Jual/Beli yang kadang-kadang dikeluarkan oleh broker-broker forex.

    Satu lagi yang sering dipakai untuk mengukur sentimen pasar adalah VIX. Namun, ini salah kaprah. Menurut analis Seputar Forex, Martin Singgih, VIX adalah indeks untuk mengukur volatilitas pasar, bukan untuk mengukur sentimen. VIX (Volatility Index) dibuat oleh Chicago Board Options Exchange (CBOE) untuk mengukur volatilitas pergerakan harga option indeks S&P 500 di AS. Akan tetapi, pada kenyataannya digunakan untuk mengukur volatilitas pasar secara umum. Jika VIX naik berarti ada peningkatan ketidakpastian di pasar, sedang jika VIX turun atau nilainya rendah mengindikasikan kepercayaan pasar yang membaik.

    Singkat kata, sentimen pasar merupakan bagian penting dari pasar itu sendiri. Bagi seorang investor, analisa sentimen meliputi pemahaman mengenai pembentukan sentimen dan cara mengambil profit dari sentimen yang ada. Pembentukan sentimen, sebagaimana telah disebutkan, muncul sebagai kumpulan dari berbagai faktor, apakah itu fundamental, teknikal, chart pattern, rilis data ekonomi ataupun berita global penting, serta siklus pasar. Dengan demikian, untuk mempelajari pembentukan sentimen, kita harus banyak membaca dan mempelajari informasi di pasar keuangan.
    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  5. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    ada batas waktunya gak?
     
  6. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
  7. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Apa Itu Price Action

    Penggunaan price action dalam trading adalah langkah terbaik untuk melihat kondisi trend. Price action juga merupakan salah satu bukti nyata dalam mengenali momentum dan volatilitas market.

    Saat Anda mengikuti sebuah seminar atau diskusi dengan komunitas trading Forex, istilah "price action" pasti akan terlontar. Sekilas, analisa teknikal dengan modal hanya dari pergerakan harga dari chart ini tampak begitu sederhana. Namun, tahukah Anda bahwa ketajaman analisa dengan price action membutuhkan jam terbang tinggi agar dapat diaplikasikan pada live trading?

    [​IMG]

    Terlepas dari mitos bahwa price action mampu "memproyeksikan" harga dengan tingkat akurasi tinggi, perlu diingat bahwa sesungguhnya price action menggunakan data-data pergerakan harga di masa lampau. Dengan kata lain, mengandalkan pola-pola dari pergerakan harga semata wayang tidak dapat menjamin ke mana arah harga akan bergerak selanjutnya. Kalau begitu, teknik rahasia apa price action ini?

    Nah, supaya jelas, kita akan kupas tuntas apa itu price action dan bagaimana cara menggunakannya dengan tepat.


    Apa Itu Price Action?
    Price Action adalah pergerakan harga suatu aset atau suatu pair mata uang. Analisa price action merujuk pada analisa teknikal berdasarkan pergerakan harga di masa lampau, dimana trader berupaya menemukan pola dalam pergerakan harga yang sepintas nampak acak.

    Perlu digarisbawahi bahwa apa yang kita lihat secara obyektif hanyalah dinamika harga dari data-data terdahulu. Sedangkan, reaksi kita (order atau open position) terhadap pola-pola pergerakan harga tersebut sepenuhnya adalah evaluasi subyektif.

    Pertanyaannya, seberapa besar subyektifitas seorang trader akan mempengaruhi hasil akhir dari aktifitas trading-nya (profit/loss)?

    Seringkali kita berpatok pada suatu pola (candlestick atau formasi grafik) dan berharap pergerakan harga berikutnya akan sesuai dengan prediksi dari pola tadi. Terdengar sangat sederhana, kan? Tinggal hafal pola-polanya lalu pasang order sesuai sinyal reversal atau kontinuitas.

    Salah! Jika Anda bereaksi semata mayang hanya dengan sinyal-sinyal dari pola-pola tertentu tanpa pertimbangan faktor-faktor penting lain, maka apa yang telah Anda lakukan kurang-lebih sama dengan berjudi togel (pasang nomor dari wangsit).


    Aplikasi Dasar Analisa Price Action
    Supaya Anda tidak terjerumus ke dalam malpraktik trading Price Action, Anda terlebih dulu harus memahami bahwa Price Action pada dasarnya digunakan hanya sebagai alat bantu, dan bukan sebagai penentu final.

    Jadi, maksudnya bagaimana?

    Pergerakan harga pada chart umumnya akan selalu meninggalkan jejak-jejak dengan titik-titik harga yang patut Anda pertimbangkan sebelum membuka atau mengakhiri posisi. Garis besarnya, Price Action digunakan sebagai "kaca pembesar" untuk membantu mengidentifikasi kondisi pasar (trending atau konsolidasi) dan di mana titik-titik penting resisten dan support kemungkinan akan mempengaruhi arah harga kembali.

    A. Identifikasi kondisi pasar.

    Kondisi pasar umumnya terbagi atas dua macam; trending dan terkonsolidasi (sideways). Price action dapat membantu kita mengidentifikasi kondisi-kondisi tersebut dengan memperhatikan harga-harga high dan low-nya.

    Kondisi pasar trending sendiri dibagi lagi menjadi dua macam; uptrend dan downtrend. Uptrend dapat diidentifikasi dari titik harga tinggi meninggi(HH, higher highs) dan harga rendah meninggi (HL, higher lows). Sedangkan Downtrend teridentifikasi dari harga tinggi merendah (LH, lower highs) dan harga rendah merendah (LL, lower lows).

    Kesulitan atau bingung menentukan di mana posisi HH, HL, LH dan LL-nya karena posisinya "zig-zag"? Jika iya, maka saat itu Anda sedang menghadapi kondisi pasar terkonsolidasi (sideways).

    Proses identifikasi kondisi pasar di atas dapat membantu keputusan trader untuk membuka posisi berdasarkan gaya trading (misalnya, swinger akan lebih memilih trading pada kondisi trending) dan manajemen resikonya.

    Poin penting kedua dari aplikasi price action adalah untuk mengetahui titik-titik harga resistansi dan support. Titik-titik harga tersebut vital kegunaannya karena keberlangsungan suatu trend kemungkinan besar akan kembali berhaluan arah karena sifat pasar yang "berulang".



    Perhatikan candlestick pada lingkaran merah pertama (dari kiri). Terlihat jelas bahwa pada titik harga tersebut "ditarik" kembali ke bawah hingga menyentuh batas support. Candlestick pertama tersebut menjadi batas resistansi kuat karena down-swing-nya yang panjang (terbukti pada lingkaran merah kedua).

    Begitu juga pada kotak biru pertama (dari kiri). Harga kembali "memantul" tiap kali menyentuh batas support. Kotak biru kedua memperkuat batas tersebut. Hasilnya, lingkaran biru menunjukkan reversal di dekat garis batas support.

    Umumnya, pola inside bar dan pinbar seringkali terbentuk pada titik-titik support dan resistance.


    Faktor Pendukung Price Action
    Sekali lagi, Price Action tidak bisa menjamin 100% akurasi dari sinyal-sinyalnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

    Time Frame
    Frekuensi kemunculan bar candlestick (atau grafik lainnya) dipengaruhi langsung oleh time frame pilihan Anda. Misalnya, time frame h4 akan memunculkan bar setiap 4 jam sekali, sedangkan time frame daily hanya akan menorehkan bar sehari sekali. Dampaknya, semakin rendah jeda waktunya (di bawah H4), resiko munculnya fake signal akan semakin tinggi.

    Kalender Forex
    Rilis-rilis berita penggerak pasar (NFP, GDP, Retail Sales, CPI, dsb.) bisa menjadi "pedang bermata dua" bagi trader dengan panduan price Action. Pergerakan harga umumnya akan kembali normal tidak lama setelah rilis berita berdampak besar. Maka dari itu gunakanlah kalender forex untuk memastikan bahwa Anda tidak ketinggalan berita terhangat.


    Kesimpulan
    Meskipun price action sekilas tampak sederhana, tapi aplikasinya pada live trading membutuhkan jam terbang dan kewaspadaan tinggi. Anda harus mempertimbangkan beberapa faktor sekaligus sebelum bereaksi terhadap suatu sinyal dari pola-pola pada chart.

    Jangan berkecil hati, paling tidak Anda mengetahui aplikasi dasar price action dari artikel ini. Selanjutnya, dari situ Anda bisa mengembangkan strategi trading berdasarkan dinamika price action.

    Jika Anda memiliki saran dan informasi tambahan mengenai dasar-dasar price action, silahkan tinggalkan pesan pada bagian komentar di bawah. Selain itu Anda juga bisa langsung meninggalkan pertanyaan pada ahli kami di forum tanya jawab khusus Price Action berikut.


    sumber : https://www.seputarforex.com/

    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  8. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Struktur Pasar Forex

    Struktur pasar forex berbeda dengan pasar finansial lainnya. Karakter khas ini harus diketahui oleh trader.

    Perdagangan mata uang asing, yang juga dikenal sebagai forex, sering dianggap sebagai pasar finansial yang tergolong paling menguntungkan. Salah satu faktor yang menjadi indikasinya adalah likuiditas harian pasar forex mencapai USD5.3 triliun pada tahun 2013 saja. Imbal hasil tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan pasar finansial lainnya dengan likuiditas lebih rendah seperti saham. Selain banyaknya potensi profit, investasi di pasar forex juga memiliki keunggulan dari sisi minimnya modal dan fleksibilitas bisa trading di mana saja, kapan saja. Namun, jarang yang memahami struktur pasar forex sesungguhnya dan bagaimana posisi kita sebagai pelaku trading kecil-kecilan dalam pasar ini.

    Pada dasarnya, Pasar Forex adalah pasar global yang terdesentralisasi di mana semua mata uang dunia diperdagangkan, dan pedagang menghasilkan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai mata uang. Pelaku jual-beli di pasar ini mencakup berbagai golongan, termasuk Pemerintah, Bank dan Institusi Keuangan, Perusahaan Multinasional, Spekulan, Broker, dan trader forex dari kalangan orang kebanyakan.

    Namun, biarpun semua pelaku trading forex sama-sama tidak punya kemampuan untuk menentukan harga, tak semua pelaku sederajat. Mengapa demikian? Ini karena struktur pasar forex tidak terpusat, berbeda dengan pasar saham yang terpusat. Jika digambarkan, struktur pasar saham adalah seperti berikut.

    Sebagaimana nampak pada gambar, perdagangan saham terpusat. Artinya, semua aktivitas penjual dan pembeli berpusat di bursa saham (Stock Exchange). Perusahaan-perusahaan sebagai penerbit saham dan para investor sebagai pembelinya dipertemukan oleh bursa. Walaupun perdagangan saham masa kini sudah dilakukan secara online, tetap saja sistemnya terpusat di bursa. Namun, Perdagangan forex tak memiliki pusat semacam itu dan berlangsung di luar bursa (over-the-counter/OTC).

    Perhatikan bagaimana setiap pelaku pasar forex melakukan transaksi satu sama lain secara langsung ataupun melalui broker dan bank, tanpa perantaraan bursa tertentu. Sepintas, struktur pasar forex yang tidak terpusat ini terkesan acak-acakan, tetapi sebetulnya para pelaku trading forex dapat digambarkan dalam hirarki tertentu.


    Hirarki Pasar Forex

    Kotak teratas pada hirarki pasar forex diduduki oleh jaringan yang dibentuk oleh transaksi bank-bank mayor, atau disebut dengan interbank. Bank-bank mayor tersebut contohnya Citi, JP Morgan Chase, UBS, Deutsche Bank, Goldman Sachs, Barclays, HSBC, Morgan Stanley, dan lain sebagainya.

    Jaringan Interbank terdiri dari bank-bank sentral dunia, bank-bank mayor, dan beberapa bank yang lebih kecil. Mereka semua bertrading secara langsung satu dengan lainnya atau secara elektronik melalui Electronic Brokering Services (EBS) atau Reuters Dealing 3000-Spot Matching. Pada platform EBS, pasangan mata uang EUR/USD, USD/JPY, EUR/JPY, EUR/CHF, dan USD/CHF lebih likuid. Sementara pada platform Reuters, pasangan mata uang GBP/USD, EUR/GBP, USD/CAD, AUD/USD, and NZD/USD lebih likuid.

    Setelah melewati beberapa institusi seperti broker retail Market Maker, broker retail ECN, dan Hedge Funds, barulah yang terbawah adalah trader ritel seperti kita-kita ini. Trader ritel seperti kita nampaknya patut berterima kasih pada internet, teknologi trading elektronik, dan broker ritel, karena berkat merekalah kita dapat memetik "secuil" keuntungan dari market akbar ini.


    Struktur pasar forex mungkin memang terkesan berantakan, tetapi hal itulah yang membuat trading forex menjadi sebuah bisnis yang lain daripada yang lain. Ketika bertrading di market alias pasar raksasa, andalan kita nantinya adalah ketajaman analisa kita sendiri dalam memutuskan harga dengan cermat, di waktu yang tepat. Kapan waktu yang tepat itu? Simak ulasan selanjutnya dalam artikel Waktu Dan Jam Untuk Trading Forex.

    sumber : https://www.seputarforex.com/

    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  9. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    apakah trading di handphone lengkap semua indikatornya gan?
     
  10. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
  11. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    masnya sendiri sudah menjadi trader sukses kah ?
     
  12. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
  13. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
  14. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Cara Membuat Jurnal Trading

    Melacak kesuksesan sekaligus kegagalan bertrading sangatlah penting bagi seorang trader. Karenanya, jurnal trading forex dibutuhkan agar trading makin efektif.

    Sangat penting bagi seorang trader forex untuk melacak kesuksesan dan kegagalannya di masa lalu, demi mengoreksi langkah-langkah berikutnya. Tidak peduli apakah Anda seorang pemula yang baru memulai karir trading, atau Anda adalah trader pro dan sudah berpengalaman di pasar, pastinya akan lebih baik melihat kembali trading-trading sebelumnya. Melakukan evaluasi ulang merupakan salah satu cara agar bisa mencapai hasil trading lebih baik di masa depan. Untuk evaluasi ini, Anda perlu membuat jurnal trading forex.

    Membuat jurnal trading mungkin menjadi suatu tugas yang sulit. Namun, seiring dengan konsistensi, lama kelamaan Anda akan memiliki sebuah jurnal trading yang tersusun rapi dan dapat digunakan untuk evaluasi trading rutin.

    Pengisian setiap kolom dari Hari hingga Volume Trading dilakukan begitu Anda buka posisi (open trade/entry), sedangkan bagian Harga Exit dan Komentar ditambahkan setelah posisi ditutup. Cantumkan berapa besar Profit/Loss dan berikan catatan jika diperlukan, mengenai apa-apa yang Anda pelajari dari posisi trading tersebut.

    Jurnal trading forex dapat dibuat pada sebuah spreadsheet MS Excel maupun buku tulis biasa. Sebagai pelengkap, Anda dapat pula menyimpan screenshot setting harga dan indikator-indikator saat posisi entry atau close, untuk mengenang momen-momen penting.

    Langkah-Langkah Membuat Jurnal Trading
    Setiap orang memiliki gaya masing-masing dalam membuat jurnal trading forex. Jadi Anda tidak perlu bingung saat mendapati beberapa teman trader memiliki jurnal yang berbeda-beda. Anda dapat menulis jurnal seperti contoh di atas, atau memodifikasinya sendiri. Pada dasarnya, pedoman dalam menulis jurnal trading itu sederhana saja. Berikut adalah beberapa di antaranya:

    1. Dua Poin Penting
    Akan ada variasi dalam poin-poin jurnal, namun dua poin penting yang tak boleh Anda lewati ketika mulai menulis jurnal trading, yakni harga Entry dan Exit (pembukaan dan penutupan trading), serta berapa besar Profit (P) dan Loss (L) yang didapat.

    2. Format Sederhana
    Buatlah format jurnal trading forex sesederhana mungkin. Poin ini cukup signifikan, terutama untuk trader yang baru saja mulai jurnal trading. Hal ini dimaksudkan agar mudah bagi trader untuk mencatat perkembangan trading dan membaca ulang jurnal trading yang telah dibuatnya.

    3. Catatan Tambahan
    Pastikan untuk menyertakan bagian kosong di bawah catatan trading Anda, sebagai kolom untuk mencatat berbagai informasi. Misalnya apa yang memotivasi Anda masuk ke dalam trading saat itu, indikator yang Anda gunakan ketika trading (Stochastics, Moving Average, Relative Strength Index (RSI), dan lain-lain), kondisi pasar (kisaran harga, trend, breakout), serta informasi-informasi lain yang mungkin berguna ketika meninjau keberhasilan dan kegagalan posisi trading tersebut.

    Dari contoh jurnal trading forex di atas, Anda mungkin sudah dapat mengetahui tata cara penggunaannya dan cara penulisannya. Jika mampu berdisiplin dalam penulisan jurnal, maka dalam waktu 1 tahun dari sekarang dapat dipastikan Anda sudah memiliki jurnal trading dengan muatan informasi yang cukup lengkap.

    Manfaat Jurnal Trading Forex
    Ketika meninjau jurnal trading Anda setahun kemudian, mungkin Anda akan tercengang betapa baiknya atau buruknya karir Anda sebagai trader satu tahun yang lalu. Selain sebagai cermin untuk kontemplasi, jurnal trading juga berperan untuk memantau kesuksesan karir Anda sebagai trader. Sehingga trading selanjutnya akan lebih efektif.

    Lakukan transaksi, catat aktivitas trading Anda, dan simpan untuk evaluasi di masa depan. Tidak ada ruginya mencatat transaksi trading dalam jurnal. Sistem yang bagus, trading yang handal, dan emosi yang terjaga adalah hasil pengalaman di masa lalu. Dengan menuliskan semuanya dalam jurnal trading, Anda secara praktis menolong diri sendiri. Lagipula, siapa yang bisa menjamin ingatan Anda mampu menampung semua peristiwa dalam hidup? Jurnal trading dapat membantu mengingat dan memperbaiki kesalahan maupun kekurangan di masa lalu.

    sumber : https://www.seputarforex.com/

    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  15. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Sistem Trading Balance

    Trading Balance adalah sistem atau teknik yang dilakukan trader untuk mendapatkan profit dengan Mengorbankan Balance untuk mendapatkan balance. Serta dengan cara mengakali fasilitas bonus yang diberikan oleh broker.

    Statusnya teknik ini masih menjadi kontroversi karena trader dapat untung dengan mudah tapi akan mengusik ketenangan broker. Menurut informasi dari pengguna sistem TB ini, caranya amatlah mudah namun memerlukan keterampilan.

    Kalkulasi dan gambaran Sistem Trade Balance

    Di contohkan Anda memiliki dana untuk diinvestasikan sebesar US$2,000 maka Langkah selanjutnya adalah :

    1. Membaginya ke 8 account, sebut saja account A,B,C,D,E,F,G,H masing2 sebesar US$250

    2. Jika saja menggunakan broker Insta maka masing2 account tersebut mendapat tambahan 30% welcome bonus

    3. Total uang dimasing-masing account akan menjadi sekitar US$325;

    4. 8 account tersebut di bentuk 2 group, group 1 (A,B,C,D) dan group 2 (E,F,G,H

    5. Group 1 melakukan order BUY dan Group 2 melakukan order SELL dalam waktu yang hampir bersamaan.

    Group 1 BUY di Euro TP100 dengan SL100
    Group 2 SELL di Euro dengan TP 100 SL 100 pips

    7. Dengan ketahanan 100 pips, maka dimasing2 account menggunakan lot sebesar 3.25 (lot Insta)

    8. Ketika salah satu Group TP (take profit), misalnya saja Group 1 menang, maka seluruh dana dari Group 2 (yang diasumsikan MC) sebesar total US$1300 pindah ke Group 1 sehingga account A,B,C,D menjadi @ US$650

    9. Dari sisa 4 account tadi yaitu A,B,C,D dibagi menjadi 2 group lagi Buy (A,B) dan Sell (C,D);

    10. Dengan cara yang sama, opening lot 6.5 lot insta.

    11. Maka selanjutnya Akan tersisa 2 account @ US$1300 dan dibagi 2 posisi lagi 1 account buy dan 1 account sell dengan lot 13.

    12. Hasil Akhir menunjukan tersisa 1 account dengan nilai balance US$2,600

    Saat withdrawal, bonus akan di cancel karena jumlah lot minimum tidak terpenuhi.

    Perhitungnnya, US$2600-US$75 welcome bonus = $2,525 yang berarti profit 25% dalam waktu kurang dari 1 minggu. Apalagi jika terdaftar di suatu IB tertentu yang memberikan rebate, profit US$ 2,600 akan utuh.

    Strategi ini tampak sederhana. Dan termasuk kedalam Trade yang menggunakan Prinsip Ekonomi. pengeluaran Kecil untung bisa besar.

    Saran :

    Sistem ini termasuk spekulasi yang menguntungkan. Tidak menyarankan untuk menggunakan sistem ini. Ada broker yang melarang sistem ini. Jika saja hal ini diketahui, bisa-bisa account anda terkena suspend. Silahkan di renungkan dan dipertimbangkan.


    SUMBER :SEPUTARFOREX.COM


    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  16. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Sistem Trading Mechanical Dan Discretionary

    Jika Anda trading menggunakan software yang otomatis bisa entry dan exit, atau menggunakan software robot, maka sistem trading Anda disebut mechanical. Demikian pula jika Anda menerapkan berbagai indikator teknikal, atau kombinasi antara indikator dan price action yang menghasilkan sinyal trading. Sebaliknya jika Anda mengandalkan feeling atau intuisi untuk entry atau exit, berarti Anda trading dengan sistem discretionary. Trading dengan sistem discretionary lebih didasarkan pada pengalaman dan tidak terlalu mengandalkan indikator teknikal. Trading berdasarkan berita fundamental bisa dikatakan discretionary. Diantara kedua sistem trading tersebut manakah yang lebih menguntungkan?


    Sistem trading mechanical

    Keuntungan sistem trading mechanical adalah:

    • Bisa dilakukan backtest terhadap sistem trading, baik yang kompleks dan sudah diprogram dalam bentuk software jadi maupun yang sederhana. Dari hasil backtest dapat diketahui probabilitas profit dan loss, atau angka harapan profit.
    • Anda tidak perlu pusing melakukan analisa yang rumit. Sinyal trading pada sistem Anda akan langsung memberi tahu Anda kapan mesti entry atau exit, lengkap dengan level stop loss dan target tergantung dari setting parameter risk/reward ratio.
    • Sistem trading mechanical tidak melibatkan emosi Anda pada saat trading.
    • Jika sibuk dengan pekerjaan lainnya Anda tidak harus sering memonitor pasar, cukup atur parameter software atau indikator, dan tinggalkan pasar. Sistem Anda akan bekerja dengan sendirinya.

    Kekurangan sistem trading mechanical:
    • Hasil backtest yang dihasilkan tidak selalu akan akurat untuk kondisi pasar saat ini. Pasar selalu berubah dengan komponen yang acak (random). Pola pergerakan harga pasar bisa mirip, tetapi tidak persis sama. Angka harapan profit adalah sebuah probabilitas dan tidak pasti. Sebuah software trading atau sistem mechanical yang sebelumnya berjalan baik belum tentu bisa profitable bila diterapkan pada kondisi pasar saat ini.
    Sistem trading discretionary

    Keuntungan sistem trading discretionary:

    • Sangat mudah untuk beradaptasi dengan keadaan pasar saat ini. Jika Anda sudah terbiasa dengan berbagai pola pergerakan harga dan trend, maka Anda akan bisa melakukan analisa instan, dan dengan mudah bisa menyesuaikan keadaan tanpa harus pusing mencari-cari indikator yang paling cocok.
    • Karena ditunjang oleh pengalaman, secara psikologis Anda akan puas dengan keputusan yang Anda ambil, terlepas dari hasil yang akan Anda peroleh.
    • Anda bisa belajar dari waktu ke waktu sambil menambah pengalaman dan wawasan Anda dalam trading, seperti misalnya sinyal trading mana yang probabilitasnya paling tinggi dan lain sebagainya.
    Kekurangan sistem trading discretionary:

    • Diperlukan waktu cukup lama untuk belajar dan membangun pengalaman guna mengetahui kondisi pasar dengan instan dan akurat.
    • Bagi trader pemula sistem trading ini bisa berbahaya. Jika pengetahuan mereka masih minim, maka akan lebih menjurus ke perjudian (gambling).

    Sistem mana yang lebih menguntungkan, tergantung dari personality dan karakter Anda. Jika Anda masih sering takut, serakah atau emosional, maka sebaiknya Anda menggunakan sistem mechanical. Sebaliknya jika bisa mengendalikan emosi, dan pengalaman Anda telah memadai tentu Anda akan lebih percaya diri dengan sistem discretionary. Apapun sistem tradingnya, Anda mesti disiplin dan punya rencana trading yang jelas.


    SUMBER :SEPUTARFOREX.COM

    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  17. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Pilih sistem trading ini memang gampang-gampang susah gans. banyak yang share sistem trading yang profitable tapi ternyata saat digunakan di akun riil malah hasilnya hanya bikin loss dan MC. Kalau menurut saya untuk sistem trading agan harus coba, menilai dan memilih sendiri sesuai karakter agans. dan lebih bagus menciptakan sistem trading sendiri.
     
  18. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Berapa Banyak Modal Trading Forex Anda?​


    Jumlah modal trading forex sangatlah beragam, mulai dari yang tanpa modal sama sekali hingga di atas USD10,000. Sebenarnya, berapa banyakkah modal terbaik untuk trading?

    Banyaknya modal trading forex yang diinvestasikan pada dasarnya sangat bervariasi antara satu trader dengan trader lain. Ada trader yang menginvestasikan modal di bawah USD100, tapi ada juga yang menginvestasikan modal hingga di atas USD10,000. Uniknya lagi, ada yang tidak mengeluarkan modal trading forex sama sekali.

    Lalu, sebenarnya berapa modal trading forex yang sebaiknya Anda alokasikan? Jawabannya sangat beragam. Jumlah modal trading forex sangat tergantung dari kemampuan trader yang bersangkutan. Namun dari prinsip tersebut, ada satu pakem yang sebaiknya dipahami, terutama untuk trader pemula: investasikanlah hanya "sebesar yang Anda relakan untuk hilang". Dengan kata lain, investasikan uang yang benar-benar "menganggur".

    Menentukan besar modal trading forex adalah hal yang perlu dipikirkan baik-baik. Jika Anda mengalami Margin Call, jangan sampai kerugian yang dialami membuat Anda begitu stres karena jumlahnya di luar batas toleransi. Biasanya, batas toleransi itu paling ideal jika bisa disesuaikan sendiri dengan kondisi dan kemampuan Anda. Namun apabila Anda masih bingung harus mulai dari mana untuk menentukan batas toleransi tersebut, maka kategori modal trading forex di bawah ini bisa menjadi bahan pertimbangan Anda:

    Menghitung modal trading forex
    Forex 0 (Nol Alias Gratis)
    Di zaman sekarang, masih adakah layanan bermanfaat yang gratis? Di dunia trading forex, ada. Caranya adalah dengan memanfaatkan modal gratis yang ditawarkan oleh beberapa broker forex. Cara yang lain adalah dengan mengikuti kontes akun demo yang berhadiah modal trading. Kalau Anda memenangkan kontes trading kemudian bisa mengembangkan modal dari hadiah tersebut, bukankah artinya sama saja dengan memulai trading forex dengan modal gratis?

    Jika menggunakan modal trading forex nol, profit yang dihasilkan tentu saja tidak langsung besar, karena jumlah hadiah atau bonus yang diberikan broker, idealnya tentu tidak terlalu besar. Namun pengalaman belajar yang didapatkan dari trading forex dengan modal gratis bisa dimanfaatkan secara optimal untuk berlatih atau menguji strategi trading secara cuma-cuma. Yang terpenting adalah belajar teknik trading dulu, setelah lumayan mantap, baru kemudian lakukan deposit dengan modal Anda sendiri.

    Modal Trading Forex USD100- USD250
    Dengan modal sebesar USD100-USD250, Anda sudah bisa trading dengan akun-akun tertentu di broker forex. Yang penting, sesuaikan lot transaksi Anda agar modal tidak cepat habis. Biasanya dianjurkan untuk menggunakan sekitar 0.01 lot untuk menjaga kekuatan margin Anda. Perlu diingat juga untuk tidak terlalu banyak membuka posisi, karena hal ini akan menambah tekanan psikologis dalam trading.

    Strategi yang banyak dipilih oleh trader dengan jumlah investasi sebesar USD100-USD250 biasanya adalah Scalping. Bagi trader yang punya kesabaran ekstra, bisa juga menggunakan strategi Day Trading, asalkan tetap memperhatikan kekuatan margin setelah membuka posisi.

    Modal USD1,000-USD5,000
    Dengan modal sebesar USD1,000-USD5,000; Anda bisa lebih bebas memilih strategi trading yang akan Anda gunakan. Umumnya, trader dengan besaran investasi ini lebih percaya diri untuk menjadi Swing Trader. Mengenai pilihan akun yang digunakan, Anda bisa memulai trading dengan akun Standard. Melalui jenis akun ini, Anda dapat bertransaksi dengan ukuran USD100,000 per lot. Selain itu, akun ini merupakan jenis yang bisa ditemui di semua broker forex.

    Bagi trader yang memilih sistem trading otomatis, modal trading forex sebesar USD1,000-5000 juga membuat Anda akan lebih bebas untuk menggunakan Expert Advisor atau EA. Robot Trading Forex (Expert Advisor) adalah Software atau script algoritma yang dapat ditambahkan dalam platform trading forex, dengan tujuan agar aplikasi tersebut bisa berjalan secara otomatis atau melakukan transaksi buy dan sell tanpa instruksi manual trader.

    Dengan modal sebesar ini, Anda akan "dimanjakan" oleh broker. Bahkan, ada berbagai fasilitas tambahan yang disediakan oleh broker untuk trader dengan jumlah iinvestasi di atas USD5,000. Misalnya, Anda bisa meminta tambahan sinyal trading premium atau bahkan bonus Loyalty dalam tingkatan yang paling tinggi.

    Namun, perlu diingat juga bahwa modal yang terlalu besar seringkali membuat trader pemula mudah mengabaikan manajemen risiko, karena merasa santai memiliki kesempatan buka tutup posisi lebih banyak. Di beberapa kasus, ada pula trader pemula yang justru merasa takut untuk membuat keputusan, sehingga banyak melewatkan peluang trading yang seharusnya bisa dioptimalkan.

    Jika broker forex pilihan Anda menyediakan akun VIP atau Premium, maka besaran modal ini sangat cocok untuk melengkapi aktivitas trading Anda. Sementara itu, tidak ada batasan strategi yang bisa Anda gunakan jika menggunakan modal di atas USD5,000. Anda bisa lebih leluasa dalam mengaplikasikan strategi apapun, mulai dari Scalping, Day Trading, Auto Trading, hingga Position Trading.

    Ada Yang Lebih Penting Dari Modal Trading Forex
    Manajemen risiko dan pengendalian emosi trading juga memegang peranan penting dalam forex. Tidak peduli sebesar atau sekecil apapun modal trading forex yang Anda miliki, lakukanlah trading dengan pertimbangan rasional dan manajemen yang terencana.

    Jika trading dengan modal gratis, Anda mungkin cenderung mudah menyepelekan risiko karena berpikiran: "tidak apa-apa rugi besar, toh yang hilang bukan uang sendiri". Perasaan menyepelekan modal ini tentu akan berbeda jika Anda trading dengan jumlah yang sangat besar, misalnya sebesar 10 kali gaji per bulan. Anda pastinya akan cenderung lebih hati-hati dalam melakukan Open Position.

    Perbedaan psikologi tersebut seharusnya tidak dialami oleh seorang trader. Mereka yang telah berpengalaman bisa menyikapi potensi untung dan rugi dengan cara yang sama, berapapun modal mereka. Kuncinya adalah penggunaan manajemen risiko yang jelas. Mereka juga tidak mengukur keberhasilan dari berapa banyak uang ($) yang dihasilkan, tapi sudah berapa pips profit yang didapatkan.

    Salah satu aturan manajemen risiko yang banyak diterapkan para trader berpengalaman adalah Rasio Risk/Reward. Standar ideal untuk Risk/Reward pada trading forex adalah lebih dari 1:1, untuk memastikan profitabilitas trading dalam jangka panjang.

    SUMBER :SEPUTARFOREX.COM

    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  19. jakaduriat

    jakaduriat Active Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    3 Dasar Teknik Trading Forex Yang Wajib Dipelajari​


    Walaupun kondisi pasar selalu berubah-ubah, tetapi ada tiga dasar teknik trading forex yang hampir selalu konstan dan wajib diketahui semua trader.

    Banyak trader forex mencari strategi ampuh yang bisa mengantarkan mereka ke kebebasan finansial secara instan. Padahal, belajar forex dari tahap ke tahap merupakan sesuatu yang mutlak harus dilakukan. Bahkan para trader berpengalaman pun masih harus terus belajar agar selalu bisa menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang selalu berubah-ubah. Strategi yang berjalan lancar hari ini bisa tiba-tiba mengakibatkan loss besar-besaran minggu depan, sehingga penyesuaian selalu perlu dilakukan.

    Namun demikian, ada tiga dasar teknik trading forex yang hampir selalu konstan. Ketiga dasar teknik trading forex ini perlu diingat oleh setiap trader.


    1. "Trade with the Trend"
    Bagi trader forex, trend adalah kawan paling akrab yang bila kita berusaha melawannya maka bisa-bisa jadi berbahaya. Memang ada teknik trading forex "melawan tren", tetapi pada umumnya dalam bertrading, akan lebih mudah untuk panen profit jika "trade with the trend".

    Secara kasar, ini artinya, jika ada uptrend (tren naik), maka trader sebaiknya hanya buka posisi "buy" saja. Sebaliknya, saat downtrend (tren turun), sebaiknya hanya buka posisi sell saja.

    Namun, jika lebih cermat lagi maka perlu juga mengetahui bagaimana bertrading di tengah tiga trend dalam forex: bullish (saat harga suatu pair naik), bearish (saat harga suatu pair turun), dan sideways/ranging (saat harga bergerak naik-turun dalam kisaran sempit). Setiap trader perlu mengenal apa itu "trend" dan bagaimana mendeteksi awal dan akhir tren. Pemahaman ini sangat penting karena berhubungan dengan bagaimana kita akan mentradingkan suatu pasangan mata uang nantinya.

    2. "Buy at Support"
    Secara harfiah, ini berarti seorang trader direkomendasikan untuk membuka posisi "buy" pada suatu pair saat harga berada di level terendah (level support). Dengan ekspektasi setelah mencapai level terendah kemudian harga akan berbalik naik, maka disini trader wajib mempelajari teori support-resistance dengan baik.

    Salah satu teknik trading forex yang paling banyak direkomendasikan adalah melakukan buy ketika harga bullish sedang terkoreksi. Sebagaimana bisa dilihat di gambar dibawah ini, saat tren bullish pun harga tak mulus naik terus. Beberapa kali, grafik "terkoreksi", mundur sebelum kemudian naik lagi. Nah, di momen-momen itu lah yang sering dianggap terbaik untuk "buy" suatu pair forex.

    Buy at Support

    Bagaimana untuk mengetahui kalau harga akan melesat naik lagi atau terus berbalik turun? Untuk ini, perlu dipelajari dan dipraktekkan dulu berbagai teknik mengenali support-resistance.

    3. "Sell at Resistance"
    Berkebalikan dengan poin dua, posisi "sell" sebaiknya dibuka saat harga berada di puncak (level resistance), dimana harga akan berbalik dari naik ke turun. Di sini pun, adalah suatu langkah yang bagus untuk melakukan "sell" ketika tren bearish sedang terkoreksi.

    Umpama pair forex GBP/USD sedang anjlok. Untuk beberapa saat, harga akan merosot terus, tetapi nanti akan ada momen dimana harga seakan-akan akan berbalik naik. "Koreksi" semacam ini banyak dicari trader, karena jika situasinya tepat maka harga bukannya naik terus, tetapi kembali melanjutkan tren awalnya, yakni bearish.

    Kedengarannya mudah? Coba dulu di akun demo.

    Banyak teknik trading forex terdengar mudah saat dibaca, tetapi sulit diterapkan. Satu tips yang diberikan oleh hampir semua master trading adalah agar semua teknik trading sebaiknya diuji terlebih dahulu di akun demo. Di akun demo, sebelum menanamkan tabungan hari tua untuk bertrading forex, kita bisa berlatih dengan uang virtual. Seringkali juga, untuk menerapkan 3 teknik trading forex sederhana ini diperlukan pula pembelajaran analisa teknikal sebagai pendukung utama.

    SUMBER :SEPUTARFOREX.COM

    [​IMG]
    Facebook ForexChief Indonesia
    Twitter ForexChief Indonesia
     
  20. rahmatrabani

    rahmatrabani Member

    Equity
    Credit
    Ref Point
    Selain 3 teknik diatas adalagi gak gan teknik yg harus di pelajari, share dong
     

Share This Page